Minggu, 01 April 2018

Disperindag Kendalikan Stok Beras Maluku Tengah

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku Tengah mengendalikan stok beras kebutuhan masyarakat kabupaten ini hingga usai perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah. "Kami melakukan pemantauan di pasar tradisional, ritel hingga gudang milik distrbutor guna memastikan stok bahan pokok tersebut terjamin sehingga tidak meresahkan masyarakat menjelang musim hujan, Bulan Suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah," kata Kadis Perindag Maluku Tengah, dikonfirmasi, Kamis (29/3).
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku Tengah mengendalikan stok beras kebutuhan masyarakat kabupaten ini hingga usai perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Kami melakukan pemantauan di pasar tradisional, ritel hingga gudang milik distributor guna memastikan stok bahan pokok tersebut terjamin sehingga tidak meresahkan masyarakat menjelang musim hujan, Bulan Suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah," kata Kadis Perindag Maluku Tengah, dikonfirmasi, Kamis (29/3).

Tim pemantauan yang intensif mengawasi stok maupun harga beras di pasaran juga memastikan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HRT) Menteri Perdagangan pada 1 September 2017 untuk harga beras medium Rp10.250/Kg dan premium Rp13.600/Kg.

Kace mengemukakan, tim Disperindag intensif melakukan pemantauan, baik di pasar-pasar tradisional maupun ritel sehingga pelaporan stok maupun harga tertanggung jawab.

Begitu pula, tim Satgas pangan intensif melakukan pengecekan, baik stok maupun harga.

Bahkan, sering mengecek stok hingga di gudang-gudang distributor sehingga sinergi dalam menjamin persediaan maupun pengendalian harga.

"Kami biasanya berkoordinasi dengan para distributor agar memasok beras dari Surabaya guna menjamin kebutuhan pokok masyarakat itu, sekaligus mengantisipasi kenaikan harganya," kata Kace.

Khusus beras produksi para transmigran di Pasahari pengadaannya dengan sistem subsidi dari Pemkab Maluku Tengah.

"Masyarakat di Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah membeli dengan harga relatif murah karena Pemkab Maluku Tengah menggantikan biaya transportasi, buruh dan lainnya," kata Kace.

"Pastinya di Maluku Tengah juga tersedia subsitusi karbohidrat lain berupa umbi-umbian dan sagu, sehingga bisa menyangga kebutuhan masyarakat," demikian Kace. (MP-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar