Senin, 02 April 2018

Maluku Miliki 16 Cekungan Migas

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku menyatakan, daerah ini berdasarkan penelitian para ahli pertambangan memiliki 16 cekungan minyak dan gas (migas) berpotensi ekonomis. "Sebanyak dua dari 16 cekungan telah diketahui potensinya yakni Bula, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sebanyak 3,3 juta barel dan Masela , kabupaten maluku Tenggara Barat (MTB) mencapai 10,05 triliun kubik feet," kata Kepala Bappeda Maluku, Anthonius Sihaloho, di Ambon, Senin (2/4). Dua cekungan lainnya yakni Wokam dan Wokam selatan, kabupaten Kepulauan Aru masih menunggu hasil seismik. Sedangkan, cekungan Buru Barat, Buru, Buru Selatan, Banda, Banda Barat, Moa, Misol, Seram Utara, Seram Selatan, Weber, Aru maupun Tanimbar belum dieksplorasi.
Ambon, Malukupost.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku menyatakan, daerah ini berdasarkan penelitian para ahli pertambangan memiliki 16 cekungan minyak dan gas (migas) berpotensi ekonomis.

"Sebanyak dua dari 16 cekungan telah diketahui potensinya yakni Bula, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sebanyak 3,3 juta barel dan Masela, kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) mencapai 10,05 triliun kubik feet," kata Kepala Bappeda Maluku, Anthonius Sihaloho, di Ambon, Senin (2/4).

Dua cekungan lainnya yakni Wokam dan Wokam selatan, kabupaten Kepulauan Aru masih menunggu hasil seismik.

Sedangkan, cekungan Buru Barat, Buru, Buru Selatan, Banda, Banda Barat, Moa, Misol, Seram Utara, Seram Selatan, Weber, Aru maupun Tanimbar belum dieksplorasi.

"Jadi potensi ekonomis strategis ini silahkan dimanfaatkan para investor untuk menanamkan modalnya di Maluku," ujar Anthonius.

Pemprov Maluku siap mengfasilitasi dan mempermudah pengurusan izin sebagai bagian dari menciptakan iklim investasi yang menggairahkan investor.

"Kami pun mendorong pembangunan infrastruktur maupun ketersediaan listrik sebagai upaya untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di Maluku," kata Anthonius.

Disinggung Blok Migas Masela, dia menjelaskan, Pemprov Maluku maupun Pemkab MTB senantiasa memfasilitas pembangunan berbagai fasilitas pendukung.

"Pastinya juga mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas agar bisa menjadi bagian dari eksploitasi Migas Blok Masela," tandas Anthonius.

Blok Masela digarap oleh perusahaan minyak Royal-Shell Belanda dan Inpex yang berbasis di Jepang dengan nilai investasi sekitar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun untuk mengembangkan blok gas Masela yang terletak di laut Timor antara Provinsi NTT dan Maluku.

Investasi di Blok Masela bisa naik sampai 20 miliar dolar AS, karena perusahaan minyak tersebut berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi gas alam cair di fasilitas abadi terkait untuk 6.000.000 metrik ton/ tahun. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar