Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada Februari 2018 mengalami defisit sebesar 42,93 juta dolar AS.
"Hal ini disebabkan pada Februari Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai 0,06 juta dolar AS dan impor senilai 42,99 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Rabu (4/4).
Hal itu, kata dia dapat diartikan Maluku mengalami defisit sekitar 42,93 dolar AS.
Dia mengatakan, dari tahun ke tahun hingga tahun 2018 Maluku selalu mengalami defisit, kecuali pada bulan April 2017 dikarenakan tingginya impor barang dari luar negeri yang didominasi oleh sektor migas.
"Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri," katanya.
Tercatat ekspor migas selama Januari-Desember 2017 hanya sebesar 44,15 juta dolar AS, dan tidak ada kegiatan ekspor pada Januari 2018 sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai 298,33 juta dolar AS, ditambah dengan impor sebesar 55,93 juta dolar AS pada Januari-Februari 2018.
Dumangar mengatakan, neraca volume perdagangan luar negeri pada Januari-Februari 2018 juga mengalami defisit sebesar 85,97 ribu ton. Hal ini disebabkan besarnya volume impor (86,00 ribu ton) dibanding ekspor non migas sebesar 0,03 ribu ton.
Nilai ekspor Maluku Februari 2018 tercatat sebesar 0,06 juta dolar AS, 0,06 juta dolar AS terjadi penurunan sekitar 67,11 persen dibanding ekspor Januari 2017 yang mencapai 0,18 juta dolar AS.
Sedangkan kegiatan impor selama bulan Februari 2018 mencapai 42,99 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sekitar 108,07 persen dibanding impor Januari 2018 yang mencapai 20,66 juta dolar AS. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar