Dua orang Papua ini, duluh tinggalkan tanah Papua untuk berjuang Papua Merdeka di Internasional namun mereka telah menyerah dan kembali ke Papua untuk memperkuat diplomasi International pemerintah Indonesia dengan isu Otonomi di Papua.
Kedua orang tua ini memimpin Lembaga Internasional Otonomi untuk Papua. Dengan dibentuknya Yayasan ini, kedua orang tua itu kembali dan bergabung dengan Indonesian untuk NKRI.
Aktivitas mereka ada melakukan lobby dan kampanye International tentang keberhasilan Otonomi Khusus Papua.
Kedua orang tua ini sering dipakai oleh pemerintah Indonesia (kementerian luar negeri) untuk mengagalkan dukungan sejumlah negara terhadap perjuangan Papua merdeka. Mereka ini dipercayai oleh pemerintah Indonesia untuk memperkuat diplomasi international pemerintah Indonesia tentang Papua.
Minggu ini, kedua orang tua itu terlibat dalam diplomasi pemerintah Indonesia di Sidang Umum PBB untuk mengagalkan rencana resolusi Vanuatu tentang Hak Penentuan Nasib Sendiri West Papua oleh ULMWP.
Kedua orang tua itu saat ini harus berlawanan dengan sesama saudaranya delegasi ULMWP untuk mengagalkan lobby ULMWP di PBB.
Franz Yoku dan Nick Messet bergabung dengan delegasi pemerintah Indonesia dan Benny Wenda (ketua ULMWP), Rex Rumakiek (sekretaris ULMWP), Herman Wainggai dan Jhon Anary dalam delegasi ULMWP bersama pemerintah Vanuatu.
Perang diplomasi sedang dimainkan oleh dua kubu di Sidang tahunan PBB dalam bulan September 2018. (Simal);
Baca ini:
- Langkah Vanuatu dan ULMWP di sidang Majelis Umum PBB
- Marshall Islands: Dekolonisasi dan HAM Merupakan isu Penting di Wilayah Pasifik
Posted by: Admin
Copyright ©Otonomi vs Papua Merdeka "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar