Koordinator aksi, Jack Puraro menyampaikan aspirasinya didepan Wakil Bupati Jayapura. |
Simak juga: Polda Belum Temukan Pergerakan People Power di Papua
Salah satu pendemo dalam aksi menyuarakan agar jika lebij banyak yang lolos bukan asli Papua itu berarti kita dijajah dinegeri kita sendiri. Makanya dari itu kami minta hasil pleno rekapitulasi suara tingkat Kabupaten yang sudah dilakukan dibatalkan. Bila tidak, maka seluruh masyarakat adat akan turun dan melakukan pengepungan terhadap DPRD Kabupaten Jayapura,” ucapnya.
Sementara itu, koordinator aksi Jack Puraro mengungkapkan, aksi ini tak lain menyikapi fenomena hasil politik di Kabupaten Jayapura dinilai sangat memprihatinkan sebab perbandingan caleg yang lolos di DPRD Kabupaten Jayapura terbalik 17 :8. Artinya, 17 orang non Papua sementara 8 orang anak asli Khenambay Umbay.
” Masyarakat melihat bahwa hak-hak politik kami sedang diperkosa dan dikebiri bahkan diinjak-injak apalagi kami sebagai masyarakat pribumi telah memberikan leluasaan bagi masyarakat non Papua namun satu yang tidak boleh hak kami apalagi diatas tanah ini tak boleh diinjak apalagi dikuasai,” ujarnya.
Lihat ini: Gagal Lolos, Banyak Caleg OAP Mengadu ke MRP, Tuntut PSU
Ditempat sama, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro mengatakan, aspirasi yang telah disampaikan telah kami terima. Dan menyikapi hasil pleno rekapitulasi suara yang lalu, Pemerintah telah membentuk tim khusus yang disebut Proteksi orang asli Papua baik legislatif maupun eksekutif. Dalamnya terdapat masyarakat adat dan sejumlah akademisi guna tercapainya hasil yang diperoleh dan melalui hasil itulah maka menjadi pijakan bagi Pemerintah untuk mengambil keputusan, ” tutupnya.
Copyright ©Kawat Timur "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar