Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyatakan, gempa bumi berkekuatan 3,3 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, pada Minggu, pukul 19.08 WIT tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Maluku, John Hursepuny, dikonfirmasi, Minggu (26/8) malam, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Stasiun Geofisika Ambon, gempa dengan koordinat 2.59 LS dan 128.76 BT pada kedalaman sepuluh kilometer tidak berpeluang tsunami.
Lokasi gempa tepatnya di laut dengan posisi 85 kilometer Utara Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah.
John mengemukakan, telah berkoordinasi dengan BPBD Maluku Tengah untuk memantau dampak gempa tersebut.
"Kami mengarahkan berkomunikasi dengan para camat maupun kades yang letaknya dekat lokasi gempa untuk mengetahui kemungkinan ada kerusakan maupun terdampak lain," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Maluku termasuk salah satu daerah yang rentan dan rawan terjadi bencana alam berupa gempa tektonik yang dapat menimbulkan kerusakan berat, termasuk terjadinya tsunami.
Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Tim peneliti BNPB bersama UNESCO, beberapa daerah di Maluku yang tergolong rawan gempa di antaranya Seram Bagian Utara, Kabupaten Maluku Tengah, mengingat sebagian besar patahan di bawah laut berada di daerah tersebut.
Jika gempa besar melanda daerah Seram utara, diperkirakan dapat menimbulkan gelombang pasang dengan ketinggian antara 10-15 meter, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi.
Sedangkan, Kota Ambon dan Pulau Ambon, Pulau Haruku dan Pulau Saparua sesuai data BNPB kemungkinan tsunami dapat terjadi dengan ketinggian antara tiga hingga delapan meter. (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar