Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - PLN telah menerangi 951 dari 1.241 desa di Maluku, guna mewujudkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW).
"Hingga saat ini, jumlah desa yang telah dilistriki oleh PLN di Provinsi Maluku pada 2018 sebanyak 16 desa, sehingga total yang telah dilistriki 951 dari jumlah 1.241 desa," kata General Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (PLN M2U), Djoko Dwijatno di Ambon, Kamis (30/8).
Menurut dia, desa yang telah dilistriki merupakan desa di kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Pembangunan listrik desa, katanya, penting untuk membuka kesempatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Adanya listrik di malam hari membuat anak-anak bisa belajar, agar mampu bersaing di masa depan.
"Listrik juga berkontribusi besar dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, karena itu PLN berusaha melakukan percepatan dalam pembangunan listrik desa," katanya.
Djoko menjelaskan, mewujudkan Maluku dan Maluku Utara Terang 2020, maka PLN membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders di dua provinsi tersebut.
"Kondisi geografis provinsi Maluku dan Maluku Utara yang merupakan wilayah kepulauan, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat melistriki hingga pulau-pulau terluar. Capaian program terang 2020 masih sesuai dengan target yang telah kami tetapkan," ujarnya.
Dikatakannya, koordinasi juga dilakukan pihaknya dengan Kementerian ESDM terkait elektrifikasi di Maluku.
PLN maupun Kementerian ESDM memiliki program khusus untuk menerangi desa di Maluku. PLN memiliki program Maluku Terang 2020, sedangkan Kementerian ESDM memprogramkan Indonesia Terang.
"PLN dan Kementerian ESDM berbagi tugas di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), yakni desa mana yang akan dilistriki PLN dan mana menjadi bagian Kementerian ESDM," katanya. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar