Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat kota Ambon pada bulan Juli 2018 mengalami deflasi sebesar 1,45 persen.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 1,45 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 127,40 dan terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 131,14," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Rabu (1/8).
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong, Papua Barat sebesar 1,47 persen dengan IHK sebesar 135,77, dan terendah terjadi di Kota Surabaya, Depok dan Banjuangi sebesar 0,03 persen, dengan IHK masing-masing 133,37, 131,59, dan 128,51.
Dumangar mengatakan, pada Juli 2018, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota lainnya mengalami deflasi.
"Untuk Maluku dimana ada dua kota IHK masing-masing Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 1,45 persen, IHK 127,40, dan Kota Tual mengalami inflasi sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 154,11," ujarnya.
Dari 82 kota IHK itu pada Juli 2018 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 80, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 82, inflasi tahun kalender Kota Ambon menduduki peringkat 68, dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki peringkat 82.
Menurut Dumangar, terjadi deflasi di Kota Ambon pada Jukli akibat terjadi penurunan IHK dari129,27 pada Juni 2018 menjadi 127,40 pada Juli 2018. Inflasi tahun kalender Kota Ambon pada Juli 2018 sebesar 1,28 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli2017) sebesar -2,56 persen.
"Deflasi Kota Ambon terjadi karena adanya penurunan IHK pada dua kelompok pengeluaran yakni pada kelompok bahan makanan sebesar 4,80 persen dan pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar2,42 persen," katanya.
Inflasi terjadi pada lima kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan 0,25 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,53 persen.
Komoditi yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah ikan layang, angkutan udara, ikan selar, ikan cakalang asap, dan lemon cina. Sedangkan yang dominan menyumbang terjadinya inflasi yakni tarif pulsa ponsel, kangkung, cabai merah, cabai rawit, dan kontrak rumah. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar