Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Maluku dan Maluku Utara memastikan Stok Beras menjelang Hari Natal 2018 dan Tahun baru 2019 tercukupi.
Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Maluku dan Maluku Utara, Arief Mandu mengatakan. Saat ini Stok beras cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan.
"Karena itu warga yang di Provinsi Maluku maupun Maluku Utara tidak perlu khawatir, sebanyak 14 ribu ton stok beras telah tersedia di gudang saat ini. sementara masih ada sekitar 5 ribu ton beras masih dalam proses pengangkutan dari Surabaya menuju Kota Ambon, ujarnya di Ambon, Jumat (23/11).
Dijelaskan Arief, gudang bulog yang tersebar di Kota Ambon sebanyak 3 gudang, 2 unit gudang di Mako pulau buru, 2 unit gudang Kota Tual, 1 unit gudang di Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), di tambahkan di Ternate dan Tobelo, Provinsi Maluku Utara jadi tersebar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
“Jadi menurut saya 14 Ton Beras ini mungkin cukup untuk lima bulan ke depan, karena dari 14 Ton beras, 3.739 ton beras direncanakan masuk ke Maluku utara, dan 2.000 Ton rencana masuk ke Kota Ambon, sementara di Ambon yang nantinya akan di tambahkan 3.000 ton yang masih dalam angkutan Surabaya-Ambon bisa mencapai 5.000 ton beras, kemudian 1.000 ton masuk ke Kota Tual, jadi yang nanti masuk itu sebanyak 11 ribuan ton lagi," ungkapnya.
Arief mengakui, selain beras yang disiapkan Bulog Maluku mempunyai stok kebutuhan lain seperti gula pasir yang sekarang ini tercatat sebanyak 4.881 ton yang tersebar di Kota Ambon, Tual, dan Ternate, termasuk di gudang ternate juga ada, kemudian minyak goreng 104 ribu liter, dan tepung terigu sebanyak 11 ribu Kg, sementara untuk bawang tidak ada stok.
“Sekarang Kota Tual menjadi sentral produksi bawang, jadi mudah-mudahan hasil panen bisa mencukupi kebutuhan, selain itu bisa di bawahkan ke Kota Ambon," tandasnya.
Arief menambahkan, selain stok Bulog Maluku juga masih melaksanakan operasi pasar dengan beberapa pedagang yang ada di Pasar Mardika maupun Pasar Batu Merah.
“Hal itu dilakukan untuk menjaga kestabilan harga pasar, tidak terjadi kenaikan harga melebihi harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan pemerintah,” pungkasnya. (MP-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar