Jumat, 03 Mei 2019

Setelah Maikel Ilintamon, Disusul Selyus Logo Disiksa Hingga Tewas oleh Petugas Lapas Abepura

Buletinnusa
Setelah Maikel Ilintamon, Disusul Selyus Logo Disiksa Hingga Tewas oleh Petugas Lapas Abepura
Selyus Logo, yang disiksa dan dipukuli oleh petugas Lapas (LP) Klas IIA Abepura (Abe), Jayapura, Papua (03 Mei 2019)
Jayapura -- Beberapa waktu lalu (24/4), seorang narapidana atas nama Maikel Ilintamon telah disiksa oleh petugas keamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura (Abe) di Jayapura hingga tak bernyawa.

Singkatnya, Maikel dan 9 orang napi lainnya hendak keluar melarikan diri dari Lapas Abepura, namun upaya 10 orang untuk itu telah gagal, karena petugas keamanan Lapas Klas IIA Abepura berhasil menangkap mereka, dan saat itu (24/4) salah satu dari mereka, Maikel Ilintamon telah tewas setelah disiksa oleh petugas LP.

Disusul Selyus Logo

Selyus Logo merupakan salah satu dari 9 orang yang tersisa setelah kematian Maikel Ilintamon.

Setelah ditangkap saat hendak melarikan diri, mereka (9 orang termasuk Selyus Logo) yang ditangkap ini, kedua kaki dan tangan mereka diborgol kemudian dibawa ke dalam penjara dan dipukul hingga babak belur [muka tak ada bentuk, karena telah dipukul hingga hancur]. 

Mereka diseret ke dalam sebuah ruangan sambil ditendang dengan sepatu laras, dipukuli menggunakan tongkat tonfa dan potongan kayu balok berukuran 5 x 5 cm, serta menggunakan hulu senjata api laras panjang. 

Mereka dipukul, disiksa habis-habisan sampai melebihi batas kemampuan bertahan mereka [napi] ini, dan pada arhirnya (2 orang dari total 10 orang itu) telah meninggal dunia, yakni Maikel Ilintamon telah meninggal pada tanggal 24 April 2019, dan sekarang Selyus Logo pun telah meninggal pada hari Jumat, 3 Mei 2019 setelah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Raja, Jayapura, namun tak tertolong.
Dikatakan dalam kesaksian salah satu napi, ada indikasi kuat bahwa, petugas Lapas Abe juga sedang bekerja sama dengan media lokal, agar kasus kematian Maikel Ilintamon, Selyus Logo dan penyiksaan berlebihan terhadap beberapa napi di LP ini tidak dipublikasikan dan dapat digelapkan, serta melakukan pemberitaan tidak benar, [HOAX] yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebanarnya.

Saat ini, dari total 10 orang itu, sekarang telah tersisa 8. Mereka pun sedang dalam kondisi kritis karena telah mendapat perlakuan yang sangat biadap oleh petugas Lapas Abepura.

Keluarga korban juga meminta untuk aktivis HAM maupun Lembaga advokasi Hukum untuk dapat mengadvokasi ini.

Baca juga: Seorang Napi atas Nama Maikel Ilintamon Dipukuli oleh Petugas Lapas Abe Hingga Tewas

___________________
Informasi ini dimuat setelah kami melakukan kunjungan ke Lapas Abe dan mendengar kesaksian langung dari napi dan menyaksikan kondisi mereka dalam penjara.  


Posted by: Admin
Copyright ©tabloid-wani.com "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar