Buletinnusa
Saumlaki, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dr. Juliana Chatarina Ratuanak mengancam akan mengevaluasi kinerja direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Anatototi Larat, terkait pelayanan RSUD tersebut yang dikeluhkan pasien.
“Saya heran karena dari tahun ke tahun tidak ada keluhan tentang kekurangan oxygen di Larat karena ada biaya operasionalnya. Bahkan sampai akhir tahun kemarin itu ada operasionalnya. Dananya sudah diambil dan sudah dibawa oleh bendahara Rumah Sakit, dan itu entah dibawah kemana, saya perlu konfirmasikan dulu,” katanya di Saumlaki, Kamis (26/7).
Ratuanak menegaskan, Direktur RSUD Anatototi, dr. Theodorus Resilowi bakal dimintai pertanggungjawabannya terhadap penggunaan dana operasional RSUD senilai lebih dari Rp. 100 juta pada triwulan pertama tahun ini oleh karena meskipun anggarannya sudah dicairkan namun pasien masih mengeluh karena tidak ada oksigen dan sejumlah obat-obatan, sebagaimana yang diberitakan media ini sebelumnya.
“Tidak ada kekurangan anggaran. Rp.100 juta sekian itu harus di STSkan. Kalau dibilang hari ini kekurangan maka tidak mungkin karena anggaran triwulan satu tahun ini belum di STSkan. Artinya saya tau bahwa dana itu cukup,” tandasnya.
Selain mengancam akan mengevaluasi pimpinan rumah sakit itu, Ratuanak juga memastikan akan melakukan inspeksi dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan kondisi dan pelayanan pihak Rumah Sakit kepada para pasien.
“Kita baru ketahui saat media memberitakan. Setiap tahun terjadi peningkatan dana untuk Rumah Sakit Larat, dengan demikian saya merasa terkejut kalau mendengar informasi ini. Ini urusan internal kami dan saya akan sidak dan melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua DPC Partai Nasdem Tanimbar Utara, Yance Lokra menginformasikan terjadinya kekosongan tabung oksigen di RSUD dr. Anatototi Larat sehingga salah satu pasien yang menderita penyakit hypertensi akhirnya menghembuskan nafasnya di RSUD.
Ironisnya selain oksigen yang kosong, RSUD tersebut tidak memiliki obat-obatan untuk mengatasi penyakit Hypertensi atau tekanan darah tinggi yang dialami pasien.
Yance berharap agar kondisi ini secepatnya diatasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten MTB. Karena jika terus dibiarkan maka akan ada pasien lain yang meregang nyawa di dalam rumah sakit “tipe C” itu. (MP-14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar