Sabtu, 18 Agustus 2018

DLH Maluku Kaji Dampak Avtur Tumpah Ke Laut

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku sedang melakukan pengkajian dampak avtur tumpah ke laut akibat instalasi pipa bawah tanah milik Pertamina Cabang Ambon di terminal transit bahan bakar minyak (BBM) di Wayame, kecamatan Teluk Ambon pada 15 Agustus 2018. "Tim masih melakukan pengkajian jenis BBM itu sampai ke Teluk Dalam Ambon," kata Kadis DLH Maluku, Vera Tomasoa, dikonfirmasi, Sabtu (18/8).
Kadis DLH Maluku, Vera Tomasoa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku sedang melakukan pengkajian dampak avtur tumpah ke laut akibat instalasi pipa bawah tanah milik Pertamina Cabang Ambon di terminal transit bahan bakar minyak (BBM) di Wayame, kecamatan Teluk Ambon pada 15 Agustus 2018.

"Tim masih melakukan pengkajian jenis BBM itu sampai ke Teluk Dalam Ambon," kata Kadis DLH Maluku, Vera Tomasoa, dikonfirmasi, Sabtu (18/8).

Dia belum bisa memastikan merembesnya avtur puluhan ton ke laut telah mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Tim yang nantinya mempresentasikan hasil pengkajian dan PT. Pertamina harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.

"Kami akan memanggil PT. Pertamina untuk menjelaskan alasan sehingga terjadi kebocoran sehingga avtur merembes ke laut, pastinya BUMN ini harus bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut," kata Vera.

Sedangkan, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Roem Ohoirat mengemukakan, sejumlah saksi maupun masyarakat yang mengetahui awal kejadian telah dimintai keterangan.

Manajemen PT. Pertamina dan pihak berkompoten lainnya juga pasti diminta keterangan agar bisa teruangkap penyebab terjadinya kobocaran avtur yang merembes ke Teluk Dalam Ambon melalui sungai Taheng di RT006/RW03, kawasan Wayame.

"Khan masih tahapan penyelidikan, makanya diproses dulu agar bisa dipastikan ada unsur pidana ataukah tidak," ujar Roem. Sebelumnya.

Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional VIII, Eko Kristiawan, mengemukakan, saat ini sementara dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kejadian tumpahan minyak di terminal transit BBM, Wayame.

"Telah terjadi passing akibat pengeringan valve di jalur pipa intertank avtur yang menyebabkan terjadinya genangan minyak, tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama," katanya.

Ia menjelaskan, tanki 07 avtur tersebut sebenarnya dalam posisi "off" karena sementara berlangsung pekerjaan pembersihan tanki.

Setelah diketahui terjadinya genangan minyak, langsung diambil langkah penanggulangan agar minyak tersebut tidak keluar lagi.

Genangan minyak yang terjadi telah disedot dengan Vacuum truck dan ditrasfer ke mobil tangki. Sementara di jalur air keluar dari terminal BBM, juga telah dilakukan penanganan dengan oil spill dispersant.

"Yang pasti saat ini kita sementara melakukan penyelidikan agar dapat diketahui dengan pasti penyebabnya," lanjut Eko. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar