Foto bersama Badan Pengurus Pusat KNPB -(Foto: Hengky Yeimo). |
"Kami tak lupa sampaikan kepada Republik Vanuatu agar kian eksis mendukung mengangkat isu hak penentuan nasib sendiri bangsa West Papua di forum-forum Internasional, karena West Papua itu Vanuatu dan Vanuatu itu West Papua, serumpun Melanesia," katanya kepada Jubi, Senin (30/7/2018).
Dia mengapresiasi Vanuatu yang selalu konsisten dan jelas sikapnya bagi perjuangan Papua melepaskan diri dari Indonesia. Negara Vanuatu bersama rakyatnya selalu menjadi fasilitator bagi bangsa West Papua.
"KNPB bangga kepada pemerintah Vanuatu yang membangun pendekatan kepada West Papua, berkembangnya gerakan tersebut karena munculnya rasa ketidak amanan dari masyarakat Papua yang selalu mendapat tindak kekerasan oleh aparat TNI," katanya.
Dia mengatakan, gerakan rakyat Papua membangun koneksi dengan dunia internasional. Merespon kasus pelanggaran HAM seperti yang dilakukan negara-negara Melanesia yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) dan juga negara Eropa seperti Belanda yang pernah menjajah Papua.
"Upaya yang dilakukan oleh Vanuatu dalam mengangkat kasus pelanggaran HAM yang ada di Papua Barat dengan mengedepankan nilai-nilai sosial, nilai-nilai kebersamaan yang bersifat demokratis. Vanuatu mengangkat kasus ini dalam forum internasional di PBB, “ ujarnya.
Menurutnya, hal ini juga yang membuat beberapa negara besar ikut mendukung upaya Vanuatu agar kasus pelanggaran HAM di Papua Barat segera diselidiki, dibahas dan terselesaikan.
Ketua I KNPB Pusat, Agus Kosay menambahkan Indonesia harus membuka diri. Agar dinamika konflik yang terjadi antara Indonesia dan West Papua menemukan jalan damai.(*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar