Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Gubernur Maluku Said Assagaff meluncurkan pengembangan pendidikan berbasis teknologi informasi (TI) dipusatkan di SMK Negeri 7 Ambon.
"Tantangan untuk memajukan pendidikan saat ini, yakni perlunya pembangunan pendidikan berbasis TI," kata Said di Ambon, Selasa (6/11).
Ia menjelaskan terobosan itu mendukung aspek transparansi pengelolaan dan informasi sekolah, sekaligus memperpendek rentang kendali pengawasan sekolah.
Pembangunan jaringan pendidikan berbasis TI dengan mewujudkan pengembangan aplikasi sistem informasi integrasi pendidikan, kata dia, akan memudahkan pemangku kepentingan bidang pendidikan, termasuk orang tua atau wali murid, setiap saat dapat mengawasi perkembangan pendidikan anak-anak mereka.
Selain itu, wali atau orang tua murid dapat segera mengetahui presensi siswa, tugas rumah yang diberikan setiap guru, termasuk nilai setiap mata pelajaran.
Ia mengatakan dengan aplikasi sistem informasi integrasi pendidikan, siswa juga dapat melihat dan membaca langsung tentang persiapan bahan kisi-kisi ujian setiap mata pelajaran yang akan diujikan setiap ujian harian sekolah, tengah semester, dan akhir semester.
"Aplikasi ini juga menyediakan bahan kisi-kisi persiapan ujian akhir nasional (UAN) pada setiap mata pelajaran yang akan diujikan bagi siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Aplikasi menyajikan program khusus penilaian guru dan wali murid secara kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi setiap siswa nantinya," kata dia.
Dia menjelaskan era digital dan kemajuan teknologi yang pesat, harus dapat mengubah cara pandang guru terhadap proses pembelajaran.
Belajar pada era digital, kata dia, tidak lagi terbatas pada dinding-dinding ruang kelas dengan waktu yang diatur, melainkan belajar tanpa batas ruang dan waktu.
"Belajar hari ini adalah tentang kompetisi dan daya saing. Karena itu, guru saat ini haruslah menguasai komputer. Guru yang hampa akan teknologi tidak akan mampu menanamkan daya kritis kepada murid untuk menjadi manusia revolusioner," ujar dia.
Dia mengingatkan para guru bahwa adanya tantangan dan tuntutan untuk mempunyai kemampuan penguasaan terhadap TI yang baik, tetapi hati dan jiwa tidak boleh termekanisasi dan kaku seperti mesin atau robot yang menyebabkan kehidupan menjadi individualistis dan teralienasi dari kehidupan sosial.
"Saya berharap dengan pembangunan jaringan ini, maka SMA/SMK di Maluku dapat lebih menerapkan manajemen pendidikan modern, gurunya berinovasi mengembangan model-model pembelajaran berbasis teknologi, siswa termotivasi menemukan sumber belajar dan orang tua/masyarakat semakin terpacu membantu pengembangan pendidikan berkualitas di sekolah," kata Gubernur Said. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar