Senin, 05 November 2018

KM Inka Mina Dilaporkan Hilang Di Perairan Maluku

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kapal Motor Inka Mina 976 dilaporkan hilang kontak sejak tiga hari lalu di perairan Maluku dan saat ini masih dalam pencarian oleh regu penolong dan penyelamat. Kapal tersebut sempat terlihat sekitar 45 mil laut dari perairan Desa Tulehu Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, oleh nakhoda Kapal Motor (KM) Cahaya Damai.
Ambon, Malukupost.com - Kapal Motor Inka Mina 976 dilaporkan hilang kontak sejak tiga hari lalu di perairan Maluku dan saat ini masih dalam pencarian oleh regu penolong dan penyelamat.

Kapal tersebut sempat terlihat sekitar 45 mil laut dari perairan Desa Tulehu Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, oleh nakhoda Kapal Motor (KM) Cahaya Damai.

"Nakhoda KM Cahaya Damai, Ruslan mengaku kepada kami kalau dirinya sempat berpapasan dengan KM Inka Mina 976 pada Jumat (2/11) sekitar pukul 08.00 WIT," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin di Ambon, Sabtu (3/11).

Namun kapal tersebut berlayar lambat dengan kecepatan hanya sekitar 1-2 knot per jam.

Menurut Muslimin, berdasarkan laporan tersebut maka regu penyelamat dari Kantor SAR Ambon dengan menggunakan RIB 01 dibantu unsur terkait dari Polair Polda Maluku menuju lokasi guna melakukan pencarian yang diperkirakan berada pada koordinat 4 derajat 8'2.98'S - 128 derajat 53'41.89'E.

Unsur SAR lainnya yang terlibat dalam pencarian KM Inka Mina 976 adalah Pos SAR Banda, Polsek Banda yang menggunakan RIB 07, serta keluarga korban dibantu warga menggunakan long boat.

Namun sampai Sabtu sore, upaya pencarian dan penyelamatan di tengah kondisi hujan ringan dengan kecepatan angin 2-10 knot Timur Tenggara itu belum membuahkan hasil.

KM Inka Mina 976 berukuran 25 GT membawa 11 orang berangkat dari Pulau Run, Kecamatan Banda (Kabupaten Maluku Tengah) sekitar pukul 11.00 WIT dan mengalami gangguan mesin di sekitar perairan Pulau Suanggi pada koordinat 04 derajat 19'58'S - 129 derajat 38'15'E.

"Laporan keluarga menyebutkan sampai saat ini KM Inka Mina 976 belum tiba di Pulau Ambon dan komunikasi melalui telepon seluler tidak bisa dilakukan lagi," jelas Muslimin. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar