Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan nilai impor daerah ini selama bulan September 2018 tercatat sebesar 41,53 juta dolar AS, atau mulai bergerak turun 47,77 persen dibanding Agustus 2018 yang tercatat sebesar 79,51 juta dolar AS.
"Namun, secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-September 2018 tercatat sebesar 416,42 juta dolar AS atau meningkat 35,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2017," kata kata Kepala Bidang Distribusi BPS Provinsi Maluku Jesica Pupella, di Ambon, Minggu (4/11).
Dia mengatakan, selama periode Januari-September negara asal impor Maluku adalah Singapura, Malaysia, Kores Selatan dan Jerman.
Negara impor terbesar adalah Singapura dengan nilai 339,66 juta dolar AS.
"Komoditas yang diimpor berasal dari sektor migas dan nonmigas selama periode Januari-September 2018," katanya.
Komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yang mencapai 373,82 juta dolar AS atau sekitar 89,77 persen.
Jesica mengatakan, jenis komoditas barang nonmigas itu di antaranya konektor untuk serat optik atau kabel, kabel serat optik bawah air, perangkat optik, bangunan dok terapung motor, mesin pengangkat yang dapat berpindah dan generator listrik serta bagiannya.
Sedangkan komoditas migas yang diimpor selama periode Januari-September 2018 adalah komoditas bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preparatnya-tidak dicampur, minyak ringan dan preparatnya dari RON- tidak dicampur, minyak bahan bakar dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23 derajat Celsius atau lebih.
Jesica menambahkan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada September 2018 pelabuhan Yos Sudarso Ambon dengan nilai impor mengalami penurunan sebesar 18,36 persen dibanding Agustus 2018.
"Secara kumulatif Januari-September 2018, impor melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon mencapai 376,16 juta dolar AS atau meningkat 22,79 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar