Foto: Benny Wenda, Ketua ULMWP. |
Posisi kami juga tetap sangat jelas bahwa tidak ada ruang untuk berdialog dengan Indonesia; waktu untuk itu telah lama berlalu. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan kemarin oleh Sekretaris Rumakiek, satu-satunya tempat untuk 'dialog' tentang masalah West Papua adalah di PBB, di mana kesalahan masa lalu sekarang harus diperbaiki. ULMWP berusaha mengingatkan para pemain kunci di PBB tentang warisan kegagalan yang mereka warisi, serta tugas suci mereka di bawah Piagam mereka untuk memastikan proses dekolonisasi selesai dengan memberi rakyat West Papua untuk menentukan nasib sendiri (Simak ini: ULMWP Buka Pintu Dialog dengan Indonesia).
Komentar Sekretaris Rumakiek menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh Perdana Menteri PNG dan Ketua MSG saat ini, Hon. Peter O’Neill, yang baru-baru ini menyatakan bahwa dia ingin mendorong negara-negara Pasifik untuk membawa masalah West Papua ke PBB. "Kami mendorong agar ini diserahkan kepada komite dekolonisasi PBB," katanya.
Laporan terbaru dari Amnesty International dan Koalisi Internasional untuk Papua (ICP), yang menyoroti banyaknya pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia terhadap rakyat kami, harus menunjukkan kepada masyarakat internasional mengapa dialog ULMWP dengan Indonesia tidak mungkin. Ini juga akan menjadi pengkhianatan terhadap orang-orang kami dan 500.000+ yang telah kehilangan nyawa mereka di bawah pendudukan Indonesia.
Satu-satunya solusi adalah agar kita diizinkan melakukan tindakan penentuan nasib sendiri yang sejati, melalui pemungutan suara yang diawasi secara internasional (Referendum).
Benny Wenda
Ketua, ULMWP
Alamat pusat Kantor ULMWP: Winston Churchill Street, Port Vila, Republik Vanuatu.
Situs web: www.ulmwp.org
Email: Chair@ulmwp.org
Telepon +441865403202
Posted by: Admin
Copyright ©Situs Resmi ULMWP (Edisi: 21 Juli 2018) "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar