Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga bawang putih impor dari China yang dijual pada pedagang di Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada awal pekan ini stabil sebagaimana transaksi pada pekan lalu.
Salah seorang ibu rumah tangga di Piru, Riny, dihubungi dari Ambon, Senin (3/6), mengatakan, harga bawang putih impor asal China saat ini stabil yakni Rp45.000 per Kg sehingga dibeli dalam jumlah banyak sebagai persiapan merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Saya membeli bawang putih 5 Kg karena harga bisa dijangkau dan persiapan jangan sampai usai perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah persediaan berkurang sehingga mempengaruhi harga sehingga susah dibeli untuk bumbu masak," ujarnya.
Riny juga mempertimbangkan bila stok berkurang, maka membutuhkan tenggat waktu lama untuk impor maupun memasok dari Jakarta atau Surabaya sehingga telah membeli 5 Kg bawang merah.
"Saya persiapan sekali jangan sampai stok berkurang lalu harga bawang putih melonjak, bahkan kemungkinan persediaan yang dimiliki para pedagang habis," katanya.
Dia juga senang karena harga bawang merah stabil yakni Rp45.000/Kg sebagaimana pada pekan lalu.
"Bawang merah dipasok dari Surabaya, tetapi juga harus mewaspadai kemungkinan produksi maupun pemasokan dari sentra produksi terbatas atau kurang lancar transportasi ke Ambon, ibu kota provinsi Maluku sehingga telah dibeli 4 Kg," ujar Riny.
Disinggung harga telur ayam ras, dia menjelaskan, mengalami penurunan dari Rp325.000 per ikat (180 butir) menjadi Rp320.000 per ikat. Sedangkan, rak harganya bervariasi Rp55.000 - Rp56.000.
Salah seorang pedagang di Piru, Win membenarkan, memasok telur ayam ras produksi peternak desa Hatusua yang ternyata kualitasnya lebih baik, tidak busuk maupun pecah dibandingkan dipasok dari Ambon.
"Telur ayam ras yang dibeli di Ambon itu dipasok dari Surabaya yang kemungkinan karena lama pelayaran kapal mempengaruhi kualitasnya, bahkan sering busuk atau pecah di masing - masing ikat," ujarnya.
Hanya saja, dia mengakui, produksi peternak desa Hatusua masih terbatas dibandingkan kebutuhan masyarakat, terutama menjelang perayaan hari - hari besar keagamaan seperti Idul Fitri 1440 Hijriah yang pasti meningkat.
"Saya hanya bisa pengadaan 100 ikat telur ayam ras dari Hatusua setiap dua pekan sekali sehingga Pemkab SBB perlu memfasilitasi peternak setempat sehingga bisa meningkatkan produksi agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Win. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar