Suasana pertemuan All-Party Parliamentary Group on West Papua (APPG) di Ruang Thatcher, Portcullis House dalam Gedung Perlemen Inggris di London, pada hari Selasa, 4 Juni 2019. (ISTIMEWA) |
Seluruh anggota Parlemen Internasional untuk West Papua termasuk Vanuatu sebagai Negara sponsor utama kemerdekaan West Papua turut hadir dalam pertemuan penting ini.
Dihadiri pula Alex Sobel MP selaku Ketua APPG, Benny Wenda, Ketua ULMWP, Jennifer Robinson, pendiri sekaligus anggota Pengacara Internasional untuk West Papua (ILWP),
Peter Prove, Direktur urusan internasional Dewan Gereja-Gereja Sedunia (WCC) yang mengunjungi West Papua pada 7-9 Februari 2019 lalu, dan Dreli Solomon, Sekretaris Pertama, Kedutaan Besar Republik Vanuatu, Brussels.
Perwakilan WCC, Peter Prove memberikan kesaksian di depan forum tentang situasi kehidupan rakyat di West Papua sangat buruk dan Orang Asli Papua semakin dipinggirkan diatas tanah milik mereka.
Hasil Pertemuan
Pada pertemuan ini, dua agenda penting telah diputuskan, antara lain: Pertama, Persoalan West Papua ialah masalah status politik, sehingga telah diputuskan untuk status politik West Papua kembali ditinjau melalui mekanisme PBB. yang Kedua, Persoalan West Papua berkaitan pula dengan masalah status hukum, sehingga diputuskan agar Pengacara Internasional untuk menggugat status politik West Papua melalui Mahkamah Internasional (ICJ).Baca ini: Debat Tentang West Papua, Pemerintah Inggris Menyebut "Pepera Benar-benar Cacat"
Posted by: Admin
Copyright ©tabloid-wani.com | Dr. Socratez (via MWN) "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar