Perdana Menteri Solomon Islands, Manasseh Sogavare. (PACNEWS - News) |
Komentar Manasseh Sogavare ini datang ketika wilayah otonom Papua Nugini itu [Bougainville] tengah mempersiapkan diri untuk referendum pada bulan Oktober 2019.
Berbicara kepada surat kabar Island Sun, Manasseh Sogavare mengatakan referendum tidak ada gunanya jika rakyat Bougainville tidak bersatu.
Dia mengatakan orang-orang di West Choiseul dan kepulauan Shortland - yang hanya beberapa kilometer dari Bougainville - merasakan beban terbesar dari perang saudara pada 1990-an, ketika konflik merebak melintasi perbatasan laut.
Sogavare mengatakan, 20 tahun setelah perang berakhir, kompensasi masih harus dibayar kepada orang-orang Solomon Islands Barat atas penderitaan mereka dalam konflik.
Dia mengatakan, penangguhan harus dipertimbangkan sampai ada persatuan di Bougainville, dan semua jalan keluar.
Posted by: Admin
Copyright ©RNZ "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar