Kamis, 06 Juni 2019

Tim West Papua akan Tampil pada Piala Dunia Afrika 2021

Buletinnusa
Tim West Papua akan Tampil pada Piala Dunia Afrika 2021
Tim sepak bola Morning Star, Melbourne, Australia Januari 2016.
Jayapura, -- Sebuah tim sepakbola yang mewakili Papua Barat (West Papua Football Association) dimungkinkan untuk bersaing pada Piala Dunia di Afrika pada 2021 mendatang. Piala Dunia di Afrika ini merupakan Piala dunia alternatif.

Piala dunia ini dijalankan oleh CONIFA yang merupakan konfederasi asosiasi sepakbola independen. Tim ini harus berkompetisi melawan tiga lainnya dari Oceania untuk mengamankan satu tempat yang tersedia.

Media Australia, ABC melaporkan berhasil atau tidaknya tim sepakbola ini bertanding pada kompetisi tersebut publisitas yang dihasilkan telah dipuji sebagai dorongan untuk pergerakan pembebasan West Papua

Kasus olahraga untuk West Papua telah menjadi sebuah senjata yang kuat dan tepat bagi mereka yang berkampanye untuk provinsi yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Beberapa tahun lalu, tim Rugby West Papua Warior dibentuk di PNG (Papua New Guinea) dan mereka telah cukup sukses di lapangan. Sekarang, West Papua mencoba dengan tim sepakbola.

Sekretaris Jenderal CONIFA, Sascha Duerkop mengatakan tim West Papua telah disambut dalam keluarga CONIFA.

“Mereka akan bermain di bawah bendera sendiri. Kami menjalankan peraturan yang mirip dengan yang dimiliki oleh FIFA. Jadi, semua tim bermain dibawah bendera sendiri dengan lagu kebangsaan sendiri, hanya itu. Tidak ada pesan politik yang diizinkan. Mereka tidak diizinkan untuk menggunakan poster bertuliskan “Free West Papua”,” ungkap Duerkop, Selasa (4/6/2019).

Duerkop juga mengakui pasti nantinya ada reaksi dari Jakarta. Namun ia mengatakan CONIFA sudah terbiasa berkonfrontasi dengan pemerintah yang berbeda.

“Jadi, kami tidak berpikir bahwa hal ini luar biasa sensitif di CONIFA tapi sudah pasti, Jakarta tidak akan senang,” ujar Duerkop.

Saat ini, ada dua kelompok pesepakbola yang ditetapkan untuk mewakili Papua Barat, satu di Belanda dan satunya lagi di Australia. Tidak ada satupun pesepakbola dari West Papua dalam kelompok tersebut, karena akan menyebabkan ketidakamanan bagi para pemain untuk kembali setelah bertanding.

“Kami berharap para pemain dari West Papua dapat bermain juga di dalam tim tetapi kami bersikap realistis. Kami tidak melihat hal itu akan terjadi dalam lima tahun kedepan,” lanjut Duerkop.

Rencana membuat tim sepakbola ini disambut gembira oleh kapten dan pendiri tim Rubgy West Papua Warior, Talakami. Ia berharap tim sepakbola ini segera terealisasikan.

“Tak ada satupun yang mengibarkan bendera West Papua. Namun mereka memberikan dukungan penuh. Itu adalah berita yang luar biasa,” kata Talakami.

Talakami sendiri akan membawa timnya ke London tahun ini untuk bertanding dengan tim rugby Inggris

Dalam hal reaksi terhadap kegiatan timnya dan kampanye West Papua Movement Talakami mengatakan belum ada komplain resmi dari Jakarta. Tapi banyak respon terhadap aktivitas timnya di media sosial.

Talakami menambahkan pada tahun lalu itu telah terjadi propaganda dan serangan media sosial Indonesia yang besar terhadap masalah Papua Barat. Website maupun media sosial dengan akun-akun palsu seperti milik gerakan Free West Papua bermunculan kemudian hanya menyebarkan informasi yang salah tentang situasi di Papua.

“Tim sepakbola West Papua mungkin akan menghadapi reaksi yang sama terutama jika mereka berhasil mencapai piala dunia CONIFA karena publisitas datang pada mereka,” ujar Talakami.

CONIFA atau Konfederasi Asosiasi Sepak Bola Independen adalah federasi sepakbola untuk semua asosiasi di luar FIFA.

Ini adalah organisasi nirlaba global yang mendukung perwakilan tim sepak bola internasional dari berbagai negara, negara de-facto, kawasan, masyarakat minoritas dan wilayah terisolir olahraga.

CONIFA didirikan pada tanggal 7 Juni 2013, dan menyelenggarakan Piala Dunia Sepakbola pertamanya pada bulan Juni 2014 di Ostersund, Swedia.


Copyright ©Teras LampungAceh Football "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar