Kota Port Moresby malam hari. - Foto: Koroi Hawkins. |
Negara itu mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengeluarkan visa-on-arrival bulan depan, sebagai bagian dari tindakan keamanan sebelum KTT di Port Moresby.
Kepala Badan Promosi Pariwisata (TPA) PNG, Jerry Agus, mengatakan langkah ini akan mempersulit wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
Agus mengatakan dia akan bertemu dengan pejabat keamanan untuk mencoba menegosiasikan kompromi.
Agus juga mengatakan bahwa kegiatan APEC adalah kesempatan langka untuk mempromosikan PNG. Ia lalu menerangkan bahwa PNG biasanya tidak menerima perhatian sebanyak ini dari media dunia, dan dia menambahkan bahwa seluruh industri itu siap untuk terlibat dalam mensukseskan pertemuan itu.
“Pada November mendatang, kami akan mengadakan beberapa acara di sana-sini untuk menunjukkan melalui media dari seluruh dunia, bahwa ada sebuah negara yang disebut Papua Nugini dengan lebih dari 800 bahasa yang berbeda serta budaya, tradisi unik; dan dalam hal produk pariwisata yang unik, Papua Nugini adalah salah satu destinasi yang baru dibuka.”
Sebelumnya, pemerintah PNG mengumumkan akan menangguhkan pengaturan visa-on-arrival untuk sepanjang November.
Otoritas Imigrasi dan Kewarganegaraan PNG mengatakan pemberhentian sementara itu dilakukan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan perlindungan keamanan di perbatasan masuk negara itu.
Visa on arrival, atau VOA, biasanya diberikan kepada pemegang paspor dari negara-negara yang dianggap ‘negara berisiko rendah’ untuk kepergian berkunjung ke PNG.
(Lihat ini: Papua Nugini Impor 40 Sedan Mewah untuk APEC)
Dari Kantor Imigrasi PNG, Solomon Kantha, mengatakan penangguhan visa kelas ini adalah langkah penting untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi menjelang APEC.
Dia mengatakan dengan mengumumkan penangguhan ini, wisatawan yang benar-benar berminat untuk mengunjungi PNG, bisa mengajukan permohonan visa di salah satu dari banyak kedutaan dan misi diplomatik PNG, sebelum melakukan perjalanan ke PNG.
VOA akan kembali dilanjutkan pada tanggal 1 Desember. (RNZI)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar