David Rampisela |
Acara musik Bakudapa volume pertama akan digelar di D’Lekker Food Court Tanah Tinggi, Ambon, Jumat (14/12), pukul 20.00 WIT. David tidak sendiri. Dia menggaet sejumlah musisi dan biduan kota manise, yang punya reputasi nasional dan internasional.
Dalam siaran pers yang diterima Media Online Maluku Post, siang ini, Kamis (13/12), David Rampisela menyebut acara Bakudapa melibatkan nama-nama tenar seperti sang juara Bintang Radio Nasional 2017 Willy Lawalata, rapper Mark Ufie dan Dave Latuny dari Molukka Hiphop Community (MHC), dan Pipit Fathia.
Di barisan musisi, David akan merangkap gitaris dan vokalis, sedangkan Brill Marphay akan menabuh drum, ditopang gitaris Richo Hiariej. Kolaborasi ini, menurut David, akan mempersembahkan serangkaian lagu 2000an.
David jelaskan, tahun 2000an merupakan salah satu masa terbaik untuk dunia musik. Di dalam maupun luar negeri, aliran-aliran musik baru menjadi musik arus utama. Linkin Park dengan Hip Metal di AS dan Padi dengan alternatif rock yang merajai industri musik Indonesia, adalah sebuah contoh yang disuguhkan David.
Acara music Bakudapa disebut David akan melibatkan kelompok non musisi yakni komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) dan Sayang Dilale. Mereka akan terlibat sebagai selingan untuk kampanye lingkungan dan aktivitas sosial lainnya.
“Musik memiliki hubungan timbal balik yang erat dengan generasi milenial yang lahir dalam rentang waktu 1980-1995. Satu dekade berlalu dan kini di tahun 2018, generasi milenial telah beranjak menjadi generasi yang memegang peranan penting dalam masyarakat, termasuk pengambil keputusan dalam memecahkan masalah-masalah di Ambon,” papar David.
Di satu sisi, katanya, kepedulian terhadap sampah plastik perlu ditumbuhkan bagi masyarakat Ambon yang tinggal dekat pantai. Sampah plastik telah menjadi masalah sangat kasat mata baik sampah itu sendiri maupun dampaknya yang mengancam ekosistem.
“Terakhir kita melihat paus mati dengan 5,9 kilogram sampah plastik di perutnya,” terang David.
Atas dasar itulah, dalam acara music Bakudapa, David merasa pas bekerja sama dengan Moluccas Coastal Care (MCC) dan Sayang Dilale. Bahkan, tempat acara D’Lekker, juga disebutkan sebagai sebuah tempat layanan kuliner yang sangat ramah lingkungan.
“Perabotnya dibuat dari hasil daur ulang sampah,” kata David dalam rilisnya. (rudi fofid/foto fb david rampisela)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar