Natal kali ini, ULMWP mengimbau kepada masyarakat internasional untuk mengingat orang Papua, Natal akan menjadi saat berkabung [berduka karena ada keluarga yang meninggal]. Sementara orang-orang di seluruh dunia lainnya merayakan Natal dengan keluarga mereka, di West Papua banyak orang bersembunyi di hutan, selalu takut akan serangan Indonesia, termasuk dari dugaan penggunaan fosfor putih.
Oleh karena itu, ULMWP mengimbau masyarakat internasional untuk berdoa bagi masyarakat Papua, terutama bagi para pengungsi yang mengalami trauma di Nduga, lebih dari 1500 di antaranya telah meninggalkan rumah mereka dan sejak awal Desember telah hidup dalam bahaya besar di hutan. . Mereka tidak tahu kapan atau dari mana bantuan akan datang, tetapi berdoa setiap hari untuk perdamaian dan kebebasan yang dinikmati orang lain pada saat Natal.
Sejak 1 Desember, telah terjadi peningkatan besar dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Papua dari negara Indonesia. Laporan pemboman dan penggunaan fosfor putih adalah sinyal yang lebih menakutkan dari penindasan Indonesia yang semakin brutal di West Papua yang menggunakan cara yang lebih ekstrem untuk menindas dengan keras segala bentuk perbedaan pendapat.
Natal adalah waktu ketika orang merayakan harapan perdamaian di Bumi, tetapi di West Papua, kita tidak merayakan hari ini dengan damai tetapi dengan horor dan pelecehan, intimidasi dan pemindahan. Di seluruh dunia, jika Anda memiliki kebebasan untuk memperingati Natal dengan damai, harap ingat orang-orang Papua di hati Anda, yang kini sangat berharap suatu hari dapat menikmati semangat Natal yang sejati di West Papua yang bebas.
Sebagai Ketua ULMWP, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung kami di komunitas internasional atas semua dukungan dan solidaritas luar biasa Anda untuk West Papua. Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Vanuatu atas dukungan dan komitmen luar biasa mereka, bersama dengan semua pemerintah pendukung lainnya di seluruh dunia, yang semakin membawa masalah West Papua ke tingkat internasional yang semakin tinggi.
Kami berharap dalam hati kami bahwa 2019 akan terus membawa kemajuan besar dalam perjuangan kami saat kami terus melangkah bersama menuju jalan panjang menuju kebebasan. 2019 akan menandai tepat 50 tahun sejak hak fundamental kami untuk menentukan nasib sendiri dilanggar oleh Indonesia dalam apa yang disebut “Act of Free Choice” [PEPERA]. Oleh karena itu, pada tahun 2019 kami akan fokus pada pemenuhan hak kami untuk menentukan nasib sendiri dan komitmen kami untuk kebebasan penuh melalui proses referendum yang sepenuhnya demokratis. Orang-orang Papua sekarang bersatu seperti biasa dan sebagai Ketua ULMWP saya merasa sangat terhormat untuk memimpin dan mewakili orang-orang saya dan perjuangan kita yang disiplin dan berkomitmen yang terus berjuang maju dalam menghadapi penindasan. Kita tahu bahwa suatu hari, akhirnya kita akan merayakan Natal dengan damai, di West Papua secara bebas.
Sekali lagi, saya mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru yang damai kepada semua orang.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Benny Wenda
Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk West Papua (ULMWP)
Posted by: Admin
Copyright ©The Official site of Benny Wenda "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar