Aktivis Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (Fri-West Papua), Ternate. |
Pasalnya empat orang yang di ketahui Polisi berpakaian preman dari Polres Ternate menyeret mereka masuk kedalam mobil Avanza sekitar pukul 15.00 wit dan di angkut ke Porles Ternate.
Menurut keterangan Arbi usai dikeluarkan dari Polres, mengisahkan kejadian penangkapan tersebut berawal saat mereka berempat (Dewi, Arbi, Ajo, dan Abd. Muhir) hendak menuju ke kontrakannya Dewi di Akehuda, namun belum sampai kontrakan, mereka telah di sandera oleh mobil Avanda Intelkam Polres dijalan dan menyeret masuk kedalam mobil.
(Simak ini: Solidaritas yang Tidak Dukung ULMWP, Mereka Sesungguhnya adalah Pecinta NKRI)
Barang bawaan mereka berdua di sandera polisi dalam mobil, Handpone di ambil dan diotak-atik, Tas di geledak, KTP di ambil dan di tanya dengan cara-cara diskriminatif.
Sampai dilpolres, masih keterangan Arbi, mereka langsung di masukkan dalam ruang Kasat intel Porles Ternate, dan dimintai keterangan terkait aksi yang akan di gelar besok dalam memperingati hari diankesasinya Papua, atau Trikora 19 Desember 1961, 57 tahun silam, di Kota Ternate.
Padahal, Arbi menjelaskan bahwa satu hari sebelumnya, atau kemarin 17 Desember 2018 sudah memasukkan surat namun di tolak lantaran menyuarakan aksi Papua.
Didalam polres, mereka dimintai kepastian aksi, bila tetap digelar maka akan di bubarkan oleh aparat kepolisian. walau demikian, didalam ruang kasat mereka berdiskusi terkait duduk perkara aksi papua.
Sementara, kejadian hampir serupa juga dialami empat orang teman-teman dari Papua yang kuliah di Kota Ternate juga di seret ke Polres.
Sebelumnya diseret ke polres, Informasi yang kami terima dari Aurora Korwa seorang mahasiswa Papua - yang juga diseret ke Porles - sekitar jam 12.15wit siang tadi, di kampus II Universitas Khairun Ternate, dirinya hendak di cari oleh kasat intel untuk kemudian di panggil ke kantor Polisi.
Keterangan sementara yang kami dapatkan dari Arbi usai dibebaskan, dirinya sempat meminta penjelasan dari salah satu teman Papua, dan menurutnya mereka kemungkinan besar dipaksakan untuk membuat surat pernyataan (tertulis), penolakan aksi memperingati hari Tiga Komando Rakyat (Trikora) pada, Rabu 19 desember 2018 besok yang akan di gelar oleh Front Rakyat Indonesia untuk west Papua (FRI-WP) di Ternate.
Simak berikut ini:
- Sandiwara Papua Merdeka: Di Kamar Tamu Bicara Papua Merdeka, Di Kamar Tidur Bicara I Love You Indonesia
- Sandiwara Papua Merdeka: Di Luar Bicara Papua Merdeka, Di Dalam Bicara Indonesia I Love You!
(Baca ini: Bazoka Logo: Saat ini Perjuangan Papua Merdeka "telah Jelas", Kecuali Indonesia)
Posted by: Ajun
Copyright ©Tabloid WANI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar