Kamis, 06 Desember 2018

Nilai Impor Maluku Naik 9,84 Persen

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Nilai Cost Insurance Freight (CIF) impor Maluku pada Oktober 2018 mencapai 45,61 juta Dollar AS, terjadi peningkatan sebesar 9,84 persen dibandingkan September 2018 hanya 41,53 juta Dollar AS. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai impor sebesar 45,61 juta Dollar AS berasal dari sektor migas, dengan volume impor mencapai 60,28 ribu ton. Nilai ini meningkat sekitar 10,26 persen jika dibandingkan dengan September 2018.
Ambon, Malukupost.com - Nilai Cost Insurance Freight (CIF) impor Maluku pada Oktober 2018 mencapai 45,61 juta Dollar AS, terjadi peningkatan sebesar 9,84 persen dibandingkan September 2018 hanya 41,53 juta Dollar AS.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai impor sebesar 45,61 juta Dollar AS berasal dari sektor migas, dengan volume impor mencapai 60,28 ribu ton. Nilai ini meningkat sekitar 10,26 persen jika dibandingkan dengan September 2018.

"Pada Oktober 2018, impor Maluku terbesar berasal dari Singapura sebanyak 45,61 juta Dollar AS, terjadi peningkatan sebesar 16,98 persen dibandingkan September 2018," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Kamis (6/12).

Ia mengatakan pelabuhan bongkar barang impor pada Oktober 2018 adalah pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon dengan nilai impor mencapai 45,613 juta Dollar AS, naik sebesar 9,84 persen dibandingkan September 2017.

Jika dibandingkan periode Januari - Oktober 2017, secara kumulatif nilai impor Maluku di periode yang sama pada 2018 mengalami peningkatan 33,09 persen di sektor migas dan non migas, mencapai angka 462,03 juta Dollar AS.

Komoditas migas yang diimpor pada periode tersebut adalah komoditas bahan bakar mineral, yakni minyak ringan dan preparatnya yang tidak dicampur, minyak ringan dan preparatnya dari RON tidak dicampur, minyak bahan bakar dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunya titik nyala 23 derajat celcius atau lebih.

Sedangkan jenis komoditi non migas yang diimpor meliputi konektor untuk serat optik atau kabel, kabel serat optik bawah air, perangkat optik, bangunan atau dok terapung, motor, mesin pengangkut yang dapat berpindah dan generator listrik serta bagian-bagiannya.

Aktivitas impor pada Januari - Oktober 2018 sangat bergantung pada negara anggota ASEAN, yakni Singapura dan Malaysia dengan nilai impor mencapai 420,07 juta Dollar AS. Pada periode ini impor juga berasal dari Republik Jerman senilai 39,47 juta Dollar AS.

Sebagian besar bongkar barang impor melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon, mencapai 91,29 persen dari total seluruh impor pada Januari hingga Oktober 2018. Karena itu, impor yang dilakukan di sana mencapai nilai 421,77 juta Dollar AS, meningkat 21,88 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017.

"Volume impor secara kumulatif mencapai 621,46 ribu ton, meningkat dari sebanyak 25,69 persen dibandingkan periode Januari - Oktober 2018," katanya. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar