Pembangunan Jalan Dan Jembatan Dihentikan Sementara. |
“Terkait dengan kejadian pembunuhan ini terhadap para pekerja yang mengerjakan penanganan jembatan dan jalan di Papua secara khusus pembangunan jalan yang kita lakukan untuk luas Habema Mugi sebanyak 14 titik jembatan itu buat sekarang sesuai dengan yang sudah dirilis oleh Bapak menteri kemarin,” kata Osman di Wamena, Rabu (5/12/2018).
(Lihat ini: Pelanggaran HAM Serius, Pelaku Harus Bertanggung Jawab)
Dijelaskan, pembangunan jalan dan jembatan yang dihentikan hanyan ruas jalan yang menghubungkan Jayawijaya hingga Kabupaten Nduga, sedangkan untuk pekerjaan jalan dan jembatan yang dilakukan di Kabupaten lain tetap dikerjakan.
“Kita menghentikan sementara pembangunan jembatan ini, tapi untuk kegiatan pembagunan lainya diseluruh provinsi Papua ini tetap berjalan sebagaimana biasa samapai capai target yang direncanakan tahun anggaran ini hingga rencana tahun anggaran 2019 nanti bisah tercapai sesuai dengan rencana,” jelas Osman.
Menurutnya, sesuai target yang ada, pekerjaan jalan trans menuju Kabupaten Nduga akan selesai tahun 2019 mendatang, namun dengan keadaan yang terjadi, dirinya mengakui pastinya akan mengalami perpanjangan waktu dan bisa dimungkinkan untuk pekerjaannnya akan dipindahkan ke tempat lain.
(Baca ini: Benny Wenda: Berita Pembunuhan di Nduga adalah Propaganda Indonesia)
Terkait para korban yang berasal dari PT Istaka Karya, dirinya memastikan pekerjanya ada 19 orang, dan semua telah mendapatkan Jaminan Asuransi yang ditanggung oleh Istaka Karya begitu halnya dengan santunan bagi para korban.
Adanya isu keterlibatan aparat keamanan dalam pekerjaan itu, Osman memastikan bahwa tidak ada keterlibatan aparat TNI dalam pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja PT. Istaka Karya di Wilayah Distrik Yal Kabupaten Nduga.
(Simak ini: Sekda: Pemprov Papua Prihatin Kasus Nduga)
Copyright ©Kawat Timur "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar