Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku bersinergi dengan Ditjen Perbendaharaan & OJK Maluku menggelar diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Maluku.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Rony Tairas sekaligus membaca sambutan PLH Gubernur Maluku Hamin Bin Thahir yang berlangsung di Ambon, Kamis (14/3).
Hamin Bin Thahir menyampaikan apresiasi kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku dan jajarannya, karena tetap setia dalam tugas tanggungjawab mendiseminasikan kajian ekonomi dan keuangan regional (KEKR) Provinsi Maluku untuk triwulan IV-2018.
"Saya percaya sungguh bahwa data-data yang disajikan merupakan bagian dari hasil kerja dan kinerja kita semua sejak awal tahun 2018 yang lalu sehingga kinerja kita akan terukur berdasarkan data," ujarnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Maluku ini, saya ingin menunjukan beberapa data ekonomi makro yang bergerak positif baik. Karena kolaborasi kita untuk terus berupaya memperbaiki kondisi ekonomi Provinsi Maluku, tentu sejujur harus dikatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Maluku tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan oleh kita semua dan stakeholder lainnya.
"Perekonomian Maluku pada triwulan III-2018 tercatat mengalami percepatan," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III tercatat mencapai 6,34 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan II yang tumbuh sebesar 5,51 persen (yoy).
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan III juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,17 persen.
Memasuki triwulan IV-2018 pertumbuhan ekonomi Maluku diperkirakan tumbuh positif namun sedikit melambat.
Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan IV diperkirakan tumbuh positif dalam rentang 5,43 persen - 5,83 (yoy).
Dari sisi permintaan kinerja perekonomian Maluku pada triwulan IV-2018 ditopang oleh faktor konsumsi dan kinerja ekspor luar negeri. Sedangkan dari sisi lapangan usaha , kinerja perekonomian Maluku akan didorong oleh lapangan usaha (LU) perdagangan besar dan eceran, (LU) transportasi dan pergudangan.
Pada triwulan III-2018 Hamin Bin Thahir mengatakan, IHK Maluku tercatat mengalami deflasi sebesar 0,59 persen (yoy) lebih rendah dibanding triwulan II-2018 YANG JUGA tercatat deflasi sebesar 0,11 persen (yoy).
"Deflasi IHK September 2018 terutama dipengaruhi oleh deflasi kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan," ujarnya.
Sementara inflasi pada kelompok makanan jadi dan kelompok sandang menjadi faktor penahan deflasi pada periode laporan.
Dengan perkembangan tersebut sampai dengan September 2018 inflasi IHK Provinsi Maluku tercatat sebesar 0,82 persen (yoy) atau berada dibawa kisaran pengendalian inflasi yang disusun oleh tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Maluku yaitu sebesar 4 kurang lebih satu persen. Inflasi Maluku pada triwulan IV-2018 sesuai perkiraan rendah dan terkendali yaitu pada kisaran 3,40 persen- 3,80 persen (yoy). (MP-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar