Senin, 18 Maret 2019

Kepengurusan Daerah Hapkido Maluku Terbentuk

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Vincentius Yoyok Suryadi selaku pendiri cabang olah raga bela diri Shin Son Hapkido di Indonesia melantik kepengurusan daerah Maluku periode 2019-2023 yang diketuai Roy Manuhuttu. "Saya berharap olah raga ini bisa berkembang di Provinsi Maluku, setelah dilakukannya pelantikan terhadap Pengurus Daerah Hapkido Indonesia Provinsi Maluku," kata Suryadi di Ambon, Sabtu (16/3). Shin Son Hapkido merupakan salah satu cabang olah raga bela diri asal Korea dimana atletnya bergerak berdasarkan prinsip lingkaran yang memanfaatkan kekuatan lawan dan teknik-tekniknya berupa pukulan, tendangan, kuncian, bantingan, jurus, serta latihan senjata.
Ambon, Malukupost.com - Vincentius Yoyok Suryadi selaku pendiri cabang olah raga bela diri Shin Son Hapkido di Indonesia melantik kepengurusan daerah Maluku periode 2019-2023 yang diketuai Roy Manuhuttu.

"Saya berharap olah raga ini bisa berkembang di Provinsi Maluku, setelah dilakukannya pelantikan terhadap Pengurus Daerah Hapkido Indonesia Provinsi Maluku," kata Suryadi di Ambon, Sabtu (16/3).

Shin Son Hapkido merupakan salah satu cabang olah raga bela diri asal Korea dimana atletnya bergerak berdasarkan prinsip lingkaran yang memanfaatkan kekuatan lawan dan teknik-tekniknya berupa pukulan, tendangan, kuncian, bantingan, jurus, serta latihan senjata.

"Diharapkan dengan Hapkido, Indonesia bisa berkembang dan disukai oleh masyarakat Maluku dan kami dari pengurus pusat Hapkido Indonesia memang melihat potensi daerah ini sebenarnya sangat cocok untuk olah raga ini," ujarnya.

Provinsi Maluku sebenarnya terdapat banyak atlet-atlet bela diri seperti tinju, taekwon-do, karate dan yang lainnya dan melalui potensi seperti inilah dapat dikembangkan untuk memajukan beladiri Hapkido.

"Harapan kami bahwa ada atlet-atlet Hapkido asal Maluku yang bisa memiliki prestasi yang baik bukan saja untuk skala nasional tetapi juga internasional," ujarnya.

Mengenai anggaran untuk pengembangan olah raga beladiri Hapkido, Suryadi mengakui sampai saat ini anggaran pengembangan bersifat mandiri artinya, tidak ada campur tangan maupun bantuan dari pemerintah baik pusat atau pun daerah.

"Hapkido Indonesia sudah berdiri sejak empat tahun lalu dan anggarannya bersifat mandiri karena menurut kami, anggaran dari pemerintah itu hanya bersifat dukungan," tandasnya.

"Untuk itu kita harus bisa mengubah pola pikir dan cara kerja dan kalau tangan kita hanya bisa meminta saja maka tidak akan pernah maju dan selama sejak berdiri empat tahun lalu, sudah menghasilkan tujuh atlet juara dunia," tandasnya.

Sementara Ketua Pengurus Daerah Hapkido Indonesia Provinsi Maluku, Roy Manuhutu mengatakan, Hapkido Indonesia sebagai cabang olahraga beladiri yang baru di tanah air, namun dirinya akan berupaya belajar dari berbagai pengalaman terutama organisasi dan manajemen olahraga yang ada.

Dengan membangun sistem model organisasi mengikuti pola pengembangan dan prestasi dari negara-negara maju di bidang olahraga dunia yang mandiri, terbuka, transparan dengan mengutamakan kebersamaan, sehingga olahraga ini akan berkembang dengan baik dan harmonis sesuai dengan arti dari Hapkido adalah seni disiplin hidup harmonis.

"Maka saya selaku ketua dan rekan-rekan Pengda Hapkido Indonesia Provinsi Maluku yang baru saja dikukuhkan menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kepercayaan dan tanggung jawab dari pengurus pusat Hapkido Indonesia untuk memimpin organisasi olah raga ini," katanya.

Pengda yang baru terbentuk ini juga bertekad mengibarkan panji Hapkido di Maluku dengan memperkenalkan dan berupaya memikat serta menarik minat masyarakat Maluku sesuai potensi yang ada, sehingga pada saatnya menjadi tumpuan prestasi olahraga di Provinsi Maluku. (MP-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar