Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Organisasi Pengembangan Industri Bangsa-Bangsa atau United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) membantu mengembangkan industri kreatif dengan menciptakan tenaga kerja yang produktif, guna meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Ambon.
Tim UNIDO perwakilan Indonesia, Farouck, menyampaikan tujuan kunjungan saat bertemu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, berserta pimpinan organisasi perangkat daerah setempat di Ambon, Jumat (15/3).
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Ambon Joy Reiner Adriaansz menjelaskan tujuan kedatangan tim UNIDO ke Kota Ambon untuk membantu mengembangkan industri kreatif dengan menciptakan tenaga kerja yang produktif sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Ambon.
Setidaknya, kata dia, ada delapan bidang spesifik yang ditawarkan, di antaranya travel, tekstil, kosmetik, "home decorations", makanan lokal, kerajinan tangan, perhiasan, dan musik.
"UNIDO juga akan melakukan identifikasi untuk memastikan segala peluang produksi dan kendala yang dihadapi berdasarkan data dan survei yang dilakukan," katanya.
Menurut dia, kerja sama yang dilakukan bersifat fleksibel, di mana UNIDO akan menyesuaikan dengan prospek pasar yang ada di daerah itu, namun dengan prioritas pengembangan industri pariwisata.
UNIDO juga akan mempromosikan produk-produk tersebut guna mendatangkan para investor, baik nasional maupun internasional, ke Kota Ambon.
Penanggung jawab tim UNIDO, lanjutnya, telah menyatakan kesiapan untuk membantu menjadikan Kota Ambon sebagai kota destinasi wisata, dengan membantu menciptakan merek tersendiri bagi Ambon di mata internasional.
UNIDO merupakan badan yang didirikan untuk mempromosikan dan mempercepat perkembangan industrial di negara-negara berkembang serta negara-negara masa transisi ekonomi, serta mempromosikan kerja sama industrial internasional.
UNIDO bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di dunia dengan menata keberadaan sumber daya global dan para ahli dalam tiga area tematik, yaitu pengentasan kemiskinan melalui aktivitas produktif, pembangunan kapasitas perdagangan, serta energi dan lingkungan. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar