Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Maluku selama tahun 2018 meningkat 12,54 persen dibanding 2017 atau melampaui target nasional sebesar 12 persen.
"Penyaluran kredit perbankan meningkat Rp1,40 triliun dari Rp11,17 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp12,57 Triliun pada Desember 2018," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku, Bambang Hermanto di Ambon, Kamis (14/2).
Menurut dia, realisasi pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi bulan September (triwulan III) tahun 2018 tercatat sebesar 11,75 persen (yoy) dan bahkan lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit nasional yang tercatat sebesar 11,72 persen (yoy).
Percepatan pertumbuhan penyaluran kredit pada triwulan IV tahun 2018 secara tahunan (yoy) didominasi tiga sektor ekonomi konsumtif yaitu pada sektor Rumah Tangga.
Selain itu pemilikan Kendaraan Bermotor sebesar Rp17,88 miliar (33,27 persen) meningkat sebesar Rp22,93 miliar (36,29 persen) dan sektor bukan lapangan usaha Lainnya dari Rp336,3 miliar (10,65 persen) menjadi Rp355,3 miliar (10,81 persen).
Bambang menyatakan kinerja penyaluran kredit perbankan di Provinsi Maluku pada triwulan IV tahun 2018 menguat dan menunjukkan perkembangan bisnis di sektor jasa perbankan semakin menarik.
"Hal ini juga tercermin dari rencana bisnis bank yang beroperasi di Maluku, selama tahun 2019 akan melakukan pembukaan jaringan kantor sekelas kantor kas, cabang pembantu dan kantor cabang sebanyak 10 jaringan kantor," ujarnya.
Ia mengakui peningkatan penyaluran kredit posisi pada triwulan IV tahun 2018 masih didominasi oleh kredit konsumtif sebagai penyumbang terbesar yaitu sektor rumah tangga (kredit Pegawai Negeri - Pegawai Swasta) sebesar 67,11 persen dari total kredit.
Hal tersebut juga terlihat pada data tren dalam satu tahun terakhir selama tahun 2018 yang menggambarkan tingkat dominasi kredit konsumtif yang berada pada rata-rata sebesar 68,79 persen dari total kredit.
Sementara itu, lanjutnya, dari sisi sektor produktif semakin menunjukkan tren positif yang tercermin dari sektor perdagangan besar dan eceran yang meningkatkan sebesar Rp220,59 miliar atau 9,55 persen (yoy), dan sektor konstruksi Rp147,32 atau 60,61 persen (yoy).
Sedangkan untuk komposisi portofolio penyaluran kredit produktif berada pada rata-rata sebesar 31,21 persen dari total kredit. Dari sisi risiko kredit di triwulan IV tahun 2018, rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di Provinsi Maluku sebesar 1,13 persen , lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III tahun 2018 yang tercatat sebesar 1,29 persen dan terhitung masih jauh dibawah NPL Nasional sebesar 2,44 persen dan NPL indikatif nasional yang maksimal sebesar lima persen.
Ditambahkannya, jumlah rekening kredit perbankan di triwulan IV 2018 meningkat sebanyak 9.244 rekening atau tumbuh 7,76 persen (yoy) sehingga menjadi 128.437 rekening kredit. "Pertumbuhan rekening kredit perbankan sedikit melambat dibandingkan triwulan III tahun 2018 yang tercatat sebesar 9,61 persen," tandas Bambang. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar