Rabu, 16 Januari 2019

Baru Sol, Sebuah Pohon Jati Tumbang Melintang di Jalan Nasional Blora-Cepu

Buletinnusa -
Sebuah pohon jati tumbang melintang di tengah Jalan Nasional Blora-Cepu, tepatnya kawasan hutan Dukuh Kendilan, Desa Gadu, Kecamatan Sambong. (foto: dok-ib)
BLORA. Diduga karena akar sol atau putus, sebuah pohon jati yang berada di tepi jalan raya tumbang melintang di tengah Jalan Nasional Blora-Cepu km 31 pada Rabu sore (16/1/2019). Tepatnya di kawasan hutan jati Dukuh Kendilan, Desa Gadu, Kecamatan Sambong.

Akibatnya arus lalu lintas di jalan utama penghubung Jawa Tengah menuju Jawa Timur via Kabupaten Blora itu sempat tersendat dan menimbulkan kemacetan hingga sepanjang dua kilometer.

Salah satu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora yang berada di lokasi, Agung Triyono, menyampaikan bahwa kejadian ini tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

“Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Untungnya saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas dibawahnya. Padahal jalur ini sangat ramai. Kami bersama-bersama dengan petugas lainnya berusaha memindahkan batang pohon yang melintang di tengah jalan,” ungkap Agung.

Petugas gabungan dari BPBD Blora, Perhutani KPH Cepu, Polsek Sambong, Satpol PP Kecamatan Sambong dan Cepu, relawan PPSDM dan CERT secara bersama-sama memotong batang pohon jati menjadi beberapa bagian agar lebih mudah disingkirkan dari badan jalan.

Jelang petang, arus lalu lintas sudah berangsur normal kembali. Para pengguna jalan berharap pemerintah atau lembaga terkait bisa senantiasa mengecek secara berkala kondisi pepohonan yang berada di tepi jalan raya agar tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini.

Sudarko, salah satu pengguna jalan yang hendak menuju Bojonegoro mengaku was-was ketika mengetahui ada kejadian pohon tumbang di kawasan hutan seperti ini.

“Tahun lalu ada juga kejadian pohon tumbang di dekat bruk brosot Sambong sampai ada korban jiwa karena pohon menimpa sebuah mobil. Jangan sampai hal-hal seperti ini terulang kembali. Menakutkanlah. Sebaiknya Perhutani atau lembaga terkait terus mengontrol kondisi pohon kawasan hutan yang ada di tepi jalan. Kalau kelihatannya sudah tua dan rapuh, ditebang saja,” ungkapnya. (res-infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar