Anggota KNPB di Mimika .(KNPB/Doc.) |
Sebelumnya, Matius Murib mendatangi kantor KNPB di Mimika, menawarkan Barapen (masak tradisional Papua). Hal itu ditolak oleh pihak KNPB.
"Kami KNPB tidak minta makan, kami tidak sedang lapar. Matius Murib silakan ko pergi bakar batu dengan Kapolres, Pangdam dan Luhut Panjaitan karena kalian satu tim yang solid dan kuat. Kami selalu masak dan bakar batu sendiri setiap saat, kami tidak butuh skenario murahanmu. Kami tidak mengenal Matius Murib, anda datang siapa yang undang? Kami tidak mengenalmu anda pembela HAM darimana," kata Suhuniap kepada Jubi, Senin (7/1/2019).
Suhuniap meminta Matius Murib berhenti cari popularitas. Menurutnya Murib bukan lagi pembela HAM. Tetapi pembela NKRI. "Coba dan kerja dulu berdasarkan janji kalian dengan Luhut Panjaitan, Wiranto dan Jokowi berjanji untuk menyelesaikan pelanggaran di Papua. Sejauh mana perjanjian itu," katanya.
“Matius Murib, baru saja anda berangkat ke Nduga bersama Pangdam menggunakan helikopter dan memaksakan rakyat berkumpul bakar batu. Kemudian anda mengatakan Nduga damai dan merayakan Natal kamuflase di sana,” katanya.
"Sesungguhnya bakar batu di sana hanya kegitan kamuflase, munafik, sementara operasi militer terus berjalan. Ribuan orang sedang mengungsi di hutan, mana perdamaian dan Natal di Nduga itu.Natal yang kamu lakukan di sana hanya menggelabui kebrutalan aparat.Sekarang dia datang tawarkan bakar batu kepada KNPB wilayah Timika. Stop kami tidak butuh anda, kamu cocok bakar batu di Jakarta atau di markas TNI/Polri," kata sambungnya
Sementara itu ketua satu KNPB Warpo Wetipo mengatakan, persoalan Papua adalah persoalan internasional.
"Sehingga tidak bisa diselesaikan dengan cara cara lokal atau diplomasi suap yang dilakukan oleh Indonesia. Maka kami meminta agar Papua harus merdeka di tanah sendiri," katanya.(*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail 📧: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar