Siaran pers Humas Pemkab Malra, Selasa (5/3) menyebutkan, Bupati menemui pengelola TPA dan para pekerja yang sedang menangani sampah baik yang basah maupun kering.
Bupati juga mencoba mengoperasikan mesin pengolahan sampah yang ada di TPA itu lokasi tersebut, untuk memastikan alat itu berfungsi baik atau tidak.
Selain itu, ia juga melihat langsung proses pengolahan sampah-sampah yang cukup banyak dan telah didaur ulang seperti botol air mineral dan lainnya yang kemudian dapat bernilai ekonomis.
Setelah itu, bupati juga menemui para pekerja untuk bercengkerama dan menanyakan rutinitas mereka tiap hari di lokasi tersebut.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah milik Pemkab Malra di Iso mulai difungsikan tahun 2014, dan merupakan satu-satunya tempat penampungan dan pengolahan limbah.
Sesuai fungsinya TPA Iso dimaksudkan untuk mencegah pencemaran air tanah dan udara, yang disebabkan oleh penanganan sampah yang tidak optimal baik di Malra lebih khusus daratan Kei Kecil.
TPA Iso dibangun di atas lahan seluas 5 hektare dan dibagi menjadi empat blok, yaitu blok Landfill satu dan dua, areal Ipal, dan areal pembangunan lain.
TPA ini juga dibangun dengan metode "sanitary landfill", menggunakan tanah urug dalam rangka eksistensi daur ulang sampah yang baik, dengan kapasitas 282.214M. (MP-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar