Selasa, 24 Juli 2018

Harga Kopra Di Ambon Mulai Bergerak Naik

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga kopra di Kota Ambon, Maluku, mulai bergerak naik hingga mencapai Rp4.700 per kilogram dari sebelumnya Rp4.500. Hasil pemantauan di lokasi transaksi berbagai jenis hasil komoditas ekspor andalan Maluku di Jl Setia Budi, kawasan Rijaly, Kelurahan Batu Gajah, Kota Ambon, Selasa (24/7), menunjukkan, para harga kopra sedikit bergerak naik dari Rp4.500 menjadi Rp4.700/Kg.
Ambon, Malukupost.com - Harga kopra di Kota Ambon, Maluku, mulai bergerak naik hingga mencapai Rp4.700 per kilogram dari sebelumnya Rp4.500.

Hasil pemantauan di lokasi transaksi berbagai jenis hasil komoditas ekspor andalan Maluku di Jl Setia Budi, kawasan Rijaly, Kelurahan Batu Gajah, Kota Ambon, Selasa (24/7), menunjukkan, para harga kopra sedikit bergerak naik dari Rp4.500 menjadi Rp4.700/Kg.

"Sedikit terjadi perubahan naik sejak dua minggu belakangan ini, awalnya harga yang dipatok Rp4.200, kemudian naik lagi menjadi Rp4.500, dan sekarang naik lagi menjadi Rp4.700/kg," kata Evi, salah seorang pembeli.

Ia mengatakan, perubahan itu baru sekitar Rp200, belum menggembirakan.

Dia mengatakan, perubahan harga ini sesuai dengan hasil pemantauan yang dilakukan di pasar utama Surabaya selama ini sebab pembelian hasil perkebunan daerah ini yang di beli di Ambon dijual lagi ke Surabaya.

"Jadi harga beli yang kami patok kepada petani di daerah ini selalu berdasarkan harga yang terjadi di Surabaya," ujarnya.

Selain kopra komoditas lain seperti biji pala bundar dan fuli atau kulit pembungkus biji pala juga sedikit bergerak naik, untuk biji pala naik dari Rp55.000 menjadi Rp58.000/kg, sedangkan fuli naik dari Rp131.000 menjadi Rp137.000/kg.

Komoditas lain yang mengalami perubahan turun yakni cengkih turun dari Rp92.000 menjadi Rp86.000/kg, dan coklat turun dari Rp31.000 menjadi Rp29.000/kg.

Perkembangan transaksi belakangan ini, Evi mengatakan, agak sepi, terutama kopra yang sudah jarang petani datang untuk menjual.

"Informasi banyak petani belum mau kerja kopra sebab harganya sangat mengecewakan," ujarnya.

Untuk cengkih dan biji pala pembelian juga masih sepi belum terlalu ramai.

Evi menambahkan, yang jelas sampai dengan hari ini patokan harga yang kami tawarkan kepada para petani di daerah ini selalu mengikuti perkembangan harga di pasar utama Surabaya.

"Kalau sampai terjadi perubahan harga di Surabaya sudah pasti di Ambon juga berpengaruh," ujarnya lagi.

Biasanya yang selalu terjadi fluktuasi harga, lanjutnya, yakni cengkih, pala bundar, dan kopra. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar