Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Usai melakukan kunjungan akademik guna monitoring dan evaluasi terhadap 16 siswa/mahasiswa kota Ambon yang sementara mengikuti program beasiswa pendidikan study and work in Japan di tiga kota, yakni Tokyo, Kyoto dan Fukuoka pada 12-17 Maret lalu.
Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler mengaku kagum terhadap sejumlah prestasi para pelajar tersebut dan ke 16 Mahasiswa tersebut merupakan Aset Kota Ambon yang sangat berharga.
"Kota yang maju tidak hanya membutuhkan infrastruktur yang memadai, tetapi juga sumber daya manusia harus disiapkan terutama yang mempunyai kekuatan ilmu luar biasa di bidang penting. Apalagi disana, anak-anak ini di backup atau dibekali dengan berbagai macam ilmu yang sesuai kebutuhan kota Ambon,"ungkapnya di Ambon, Sabtu (24/3).
Hadler menambahkan, proses studi yang sedang dijalankan pastinya berdampak positif sekembalinya mereka untuk mengabdi ke daerah.
Sekedar diketahui, Wakil Walikota Syarief Hadler bersama beberapa pimpinan OPD terkait dan DPRD Kota Ambon dalam kunjungan ke Negeri Sakura itu juga melakukan beberapa perjanjian kerjasama untuk menindaklanjuti program kerjasama studi ini bersama ke 16 pelajar dan pemerintah jepang. Agar seluruh mahasiswa yang berada di Jepang dapat kembali mengabdi di pemerintah Kota Ambon selama kurun waktu dua tahun.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta menyatakan DPRD kota Ambon bakal menempuh upaya mengkomunikasikan dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku dan sejumlah pihak terkait agar bisa membantu berupa pemberian dana sharing.
“Persoalan dana sharing itu saat kita bersama Pemkot di Jepang monitoring dan evaluasi studi mahasiswa beberapa waktu lalu, sudah sempat berbincang. Maka, kita berpikir nanti bagaimana DPRD kota Ambon akan menyurat Pemprov Maluku, DPRD Provinsi untuk membicarakan soal kemungkinan alokasikan dana sharing guna menopang studi 16 mahasiswa di Jepang yang baru dibiayai Pemkot untuk gelombang kedua,” ungkapnya.
Dijelaskan Toisuta, upaya lain oleh DPRD bakal ditempuh dengan melobi pihak swasta, BUMN atau BUMD untuk mensupport untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga juga membantu lancarnya proses studi para mahasiswa tersebut di negara matahari terbit itu.
“Bukan saja DPRD Provinsi, kami juga akan berkoordinasi dengan berbagai macam pihak yang berkepentingan untuk dapat bersama membantu, termasuk alokasi CSR bagi studi mahasiswa di Jepang,” ujarnya.
Toisuta menandaskan, tanggungjawab membiayai studi bukan saja di Pemkot dan DPRD. Apalagi kerjasama ini tidak akan berakhir sampai disini. Manakala, setelah DPRD dan Pemkot melakukan monitoring dan evaluasi di Jepang beberapa waktu lalu, ternyata pemberian beasiswa kepada para 16 mahasiswa sangat baik dan positif.
“Kita tahu Pemkot mengadakan perjanjian kerjasama untuk mengirimkan dan membiayai studi siswa berprestasi, pada saat itu tahun 2015 SMA belum dialihkan jadi kewenangan provinsi. Sehingga, Pemkot merasa perlu berikan beasiswa guna di studi lanjutkan ke luar daerah. Tidak mungkin kerjasama ini diputus di tengah jalan, setelah pengiriman pertama dan kedua sudah berjalan, dan sekarang SMA sudah beralih ke Provinsi,” bebernya.
Toisuta menambahkan, apalagi dengan prestasi yang mereka capai disana, menjadi kebanggan luar biasa bagi DPRD dan Pemkot.
“Kenapa, karena Pemkot melakukan kerjasama ini di bidang pendidikan, dan diketahui dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun kota ini, perlu Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bahkan, sesuai perjanjian, usai studi para mahasiswa tersebut akan kembali mengabdi ke kota Ambon mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan,” pungkasnya. (MP-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar