Foto: Aksi kelompok pendukung Free West Papua saat kunjungan Presiden Jokowi di Gedung Parlemen New Zealand - RNZI. |
Tapi para pemrotes tersebut berhadapan dengan sekelompok Warga Negara Indonesia yang menunggu kedatangan Jokowi yang menyanyikan lagu nasional Indonesia. Puluhan WNI ini didukung oleh beberapa pejabat Indonesia yang hadir di gedung parlemen NZ.
Pemrotes yang berdiri di samping kelompok WNI terus menyerukan diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia di West Papua.
Namun kempompok pemrotes ini tidak bisa menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan karena saat iring-iringan mobil resmi Indonesia tiba, Jokowi keluar dari mobilnya dan menghilang ke tangga ke parlemen.
Dikutip Radio New Zealand, isu Papua tidak diharapkan untuk hadir dalam diskusi dan atas perintah pemerintah Indonesia, kesempatan media untuk mengajukan pertanyaan kepada Jokowi dibatasi seminimal mungkin.
Awak media diminta meninggalkan ruangan tepat saat Jokowi memulai sambutan pembukaannya, melalui seorang penerjemah. Jokowi mengatakan bahwa dia "memenuhi janjinya" untuk berkunjung.
...Baca ini: Demo Papua Merdeka Menyambut Jokowi, Pigai: Ini Akibat Kesalahan Sendiri
Perdana Menteri (PM) New Zealand, Jacinda Ardern sebelumnya telah berjanji untuk mengangkat masalah hak asasi manusia di Papua dalam pertemuan bilateralnya.
"Ini termasuk misalnya isu kebebasan berbicara dan akses media asing di wilayah Papua dan juga hak-hak individu LGBTIQ di Indonesia dan membicarakan kode kriminal yang berlaku untuk mereka," kata PM Arden.
Perdana Menteri Jacinda Ardern menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo dan mengucapkan terima kasih karena telah berkunjung ke Selandia Baru, dengan mengatakan bahwa ada "potensi besar" untuk hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya pada awal pertemuan bilateral formal dengan Widodo, Ibu Ardern mengatakan bahwa penting bagi New Zealand untuk menjadi tuan rumah bagi Jokowi dan mencatat bahwa kunjungan terakhir dari seorang Presiden Indonesia adalah pada tahun 2005.
"Kami sangat, sangat senang karena Anda memiliki waktu untuk berbicara dengan kami tentang hubungan masa depan antara New Zealand dan Indonesia," ujar PM Ardem. (*)
...Simak ini: OAP di Bunuh, Kekayaan Alam OAP jadi Nilai Tawar
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar