Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Pelaksana Tugas Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengarahkan rumah warga di Kota Ambon untuk menampung peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I, Oktober mendatang.
"Peserta perlu tinggal di rumah warga agar terjadi pembauran agar tercermin Bhinneka Tunggal Ika," katanya di Ambon, Jumat (23/3).
Zeth yang juga Ketua Umum Pesparani Katholik Nasional I menginginkan pembauran terjalin sehingga masyarakat luar Maluku mengetahui kondisi sebenarnya daerah ini dan saat kembali ke daerah asal bisa menceritakan kepada orang lain.
Pengalaman sukses menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-24 di Ambon, 19 Juni 2012, maupun Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon, 6 s.d. 12 Oktober 2015 hendaknya diterapkan saat penyelenggaraan Pesparani Katolik Nasional.
"Tidak bermaksud membanding kegiatan agama, tetapi pola hidup orang basudara dibingkai budaya pela dan gandong harus dicerminkan untuk menerima para peserta maupun tamu Pesparani Katolik Nasional I," ujarnya.
Zeth mengemukakan bahwa peserta Pesparani menetap di rumah warga maka bisa juga diajak mengunjungi sejumlah objek wisata di kota maupun pulau Ambon.
"Jadi, bidang pariwisata panitia telah diarahkan agar memperhatikan kebersihan kamar mandi dan WC di objek wisata sehingga memberikan kesan bagi peserta," katanya.
Bidang akomodasi, lanjut dia, tetap berkoordinasi dengan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maluku agar mempersiapkan kamar - kamar, baik di hotel maupun penginapan.
"Pastinya tempat nginap Presiden maupun tamu VVIP lainnya dikoordinasikan dengan Paspampres," tandas Zeth.
Pemprov Maluku melalui APBD 2018 mengalokasikan dana Rp20 miliar untuk penyelenggaraan Pesparani Katholik Nasonal I yang nantinya mengundang Presiden RI Joko Widodo untuk membuka acara tersebut.
Pesparani Katolik Nasional I mempertandingan 12 mata lomba dengan 6.000 peserta. (MP-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar