Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Anggota Komisi I DPR RI Prananda Surya Paloh mengajak pemuda di Kota Ambon untuk mendukung tercapainya demokrasi berkualitas di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Prananda dalam kuliah umum "Peran Strategis Pemuda Dalam Menjaga Keutuhan NKRI", di Student Center Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti), Senin (26/2).
"Pemuda memiliki peran strategis dan penting untuk menuju demokrasi Indonesia yang berkualitas yang tentu saja untuk tetap menjaga keutuhan NKRI," ucapnya.
Menurut Prananda indikator demokrasi berkualitas bisa dilihat dari tertib politik dan sosial, kekuatan politik terkanalisasi, pemilih terdidik dan dukungan atau partisipasi rakyat optimal.
Dalam hal ini, partisipasi politik pemuda juga menjadi indikator signifikan dalam sebuah negara demokrasi.
Tetapi berdasarkan data Youth Development Index oleh lembaga riset The Commonwealth, indeks partisipasi politik pemuda di Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,21 persen dari skala 0 - 1. Sedangkan indeks pendidikan pemuda sedikit lebih tinggi, yakni sebesar 0,68 persen.
Hal ini menunjukan tingkat pendidikan formal pemuda tidak berbanding lurus dengan tingkat partisipasi politiknya.
"Optimalnya dukungan dan partisipasi rakyat dalam Pemilu memperlihatkan seperti apa proses berjalannya demokrasi di dalam satu negara," katanya.
Dikatakannya lagi, jika dilihat dari tren partisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu), sejak pra-reformasi hingga 2009 angka partisipasi terus mengalami penurunan.
Tahun 1997 misalnya, tingkat partisipasi dalam Pemilu mencapai 96,6 persen lalu turun menjadi 92,7 persen pada 1999, hingga hanya 84,1 persen masyarakat yang ikut ambil bagian dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan 78,2 persen pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004.
Angka partisipasi masih terus menurun hingga tahun 2009. Tercatat hanya 70,99 persen masyarakat yang ikut serta dalam Pileg dan 71,7 persen di Pilpres.
Tren partisipasi dalam Pemilu sedikit mengalami peningkatan tetapi tidak begitu signifikan terjadi di Pileg 2014, yakni 75,1 persen. Sedangkan untuk Pilpres hanya sebesar 70 persen.
"Bisa kita lihat dari data bahwa tingkat partisipasi kita dalam Pemilu sangat rendah, ada kecenderungan untuk lebih baik abstain atau golput dari pada memilih, padahal dalam berdemokrasi seharusnya kita menghindari untuk tidak memilih," ujar Prananda.
Dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari Unpatti, Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Universitas Darussalam (Unidar) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, kuliah umum Prananda Surya Paloh berlangsung molor.
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 08.00 WIT, baru dimulai sekitar pukul 11.15 WIT. (MP-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar