Rabu, 14 Februari 2018

Presiden: Jangan Mengorbankan Kerukunan, Persaudaraan Dan Persatuan Hanya Karena Beda Pilihan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Ada kurang lebih 177 daerah di Indonesia yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak. 3 diantaranya di Maluku, yakni pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur, Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara, Walikota – Wakil Walikota Tual. Untuk pilkada Maluku sendiri, Panwaslu RI telah menetapkan Maluku pada peringkat kelima daerah rawan konflik, sedangkan kota Tual berada di urutan pertama daerah rawan konflik di Indonesia. Menghadapi proses demokrasi lima tahunan tersebut, Presiden Ri Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya Maluku untuk tidak mengorbankan kerukunan, persaudaraan dan persatuan hanya gara-gara beda pilihan.
Ambon, Malukupost.com - Ada kurang lebih 177 daerah di Indonesia yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak. 3 diantaranya di Maluku, yakni pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur, Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara, Walikota – Wakil Walikota Tual.

Untuk pilkada Maluku sendiri, Panwaslu RI telah menetapkan Maluku pada peringkat kelima daerah rawan konflik, sedangkan kota Tual berada di urutan pertama daerah rawan konflik di Indonesia.

Menghadapi proses demokrasi lima tahunan tersebut, Presiden Ri Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya Maluku untuk tidak mengorbankan kerukunan, persaudaraan dan persatuan hanya gara-gara beda pilihan.

“Negara kita adalah negara majemuk dan beragam, beda suku, agama, bahasa. Jangan sampai karena pilihan lalu kita korban kerukunan, persaudaraan dan persatuan kita. Terlalu mahal biayanya,”ujar Presiden dalam sambutannya, saat menyerahkan sertifikat kepada 4500 penerima di Desa Hattu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, (14/2).

Menurut Presiden Jokowi, berbeda pilihan itu merupakan hal yang wajar, namun jangan sampai mudah dikomporin oleh politikus, sehingga menimbulkan gesekan antara tetangga, kampung. Sehingga membuat hubungan persaudaraan menjadi retak.

“Ingat kita adalah saudara, sebangsa, setanah air,”tandasnya.

Dijelaskan Presiden Jokowi, Afghanistan merupakan negara kaya raya, dengan deposit emas terbesar di dunia, namun selama 40 tahun sampai saat ini masih dilanda konflik antar dua suku. Sehingga membuat hubungan masyarakat disana menjadi retak.

“Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berpesan kepada saya, hati-hati negaramu adalah negara besar, disini ada tujuh suku tetapi Indonesia memiliki 714 suku, agama berbeda-beda, bahasa daerah berbeda. Jangan sampai ada sengketa antar kampung, tetangga apalagi antara suku, agama. Jadi pemimpin harus tegas agar tidak merembet kemana-mana, jangan sampai kaya kami,”ungkapnya sesuai kata Ashraf.

Presiden Jokowi mengutip pernyataan Ashraf, bahwa kalau sampai terjadi seperti maka akan sulit merangkul kembali.

Untuk itu, kedepan pihaknya akan membantu Afghanistan untuk menjadi mediator bagi perdamaian disana.

“Patut kita bersyukur di Indonesia sampai saat ini bahkan sampai kiamat kita tetap bersatu sebagai saudara sebangsa dan setanah air,”pungkasnya. (MP-7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar