Goyang seksi atau candoleng-doleng yang terkenal karena mengumbar aurat, kini kembali marak. Aksi panggung para biduanita sexy yang hanya mengenakan bikini itu dipertontonkan ditengah masyarakat di Kelurahan Bojo Baru, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru. Seakan menjadi tradisi, goyang erotis yang diiringi dengan musik organ tunggal kerap tampil disaat acara pernikahan dengan modus saweran.
Menurut warga inisial M yang tidak ingin disebut namanya di dusun banrongnge, bojo, sangat menyesalkan adanya musik dengan aksi biduan seksi yang hanya memakai celana super pendek dengan atasan bikini tampil ditengah permukiman warga. Pasalnya, bukan hanya menjadi santapan pria dewasa saja, tetapi anak-anak pun turut larut ditengahnya. “Apa tidak bisa dihentikan itu, saya risih karena bukan hanya orang dewasa atau orang tua saja yang melihat, tetapi anak-anak kecil juga banyak yang menonton. Tadi malam (Jumat, 28/07) ada lagi musik erotis tepat disamping rumah saya,” kata ibu 3 orang anak ini.
Kata dia, aksi biduan itu kerap tampil bila ada pesta pernikahan dan sangat digilai para warga setempat. Bahkan, hampir setiap saat bila ada pesta pernikahan, diiringi musik goyangan erotis itu, khususnya pada malam hari dan wilayah tertentu daerah tersebut. “Biasanya aksinya dimulai jelang larut, dimana para biduan berjalan menuju penonton (pria) kemudian di sawer atau diberikan tip berupa uang yang diselipkan dibalik pakaian dalamnya,” katanya.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat mengambil tindakan untuk menertibkan aksi vulgar para penyanyi itu. Apalagi bila disaksikan anak-anak dibawah umur, dapat mengganggu kondisi mental mereka.
Aksi goyang erotis atau candoleng-condoleng dalam bahasa setempat memang pernah booming di wilayah Barru, Pinrang, dan Sidrap. Saat itu, Polisi sempat melarang karena dianggap membahayakan dan dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
SUMBER BACAAN : http://ift.tt/2vevg5N
Menurut warga inisial M yang tidak ingin disebut namanya di dusun banrongnge, bojo, sangat menyesalkan adanya musik dengan aksi biduan seksi yang hanya memakai celana super pendek dengan atasan bikini tampil ditengah permukiman warga. Pasalnya, bukan hanya menjadi santapan pria dewasa saja, tetapi anak-anak pun turut larut ditengahnya. “Apa tidak bisa dihentikan itu, saya risih karena bukan hanya orang dewasa atau orang tua saja yang melihat, tetapi anak-anak kecil juga banyak yang menonton. Tadi malam (Jumat, 28/07) ada lagi musik erotis tepat disamping rumah saya,” kata ibu 3 orang anak ini.
Kata dia, aksi biduan itu kerap tampil bila ada pesta pernikahan dan sangat digilai para warga setempat. Bahkan, hampir setiap saat bila ada pesta pernikahan, diiringi musik goyangan erotis itu, khususnya pada malam hari dan wilayah tertentu daerah tersebut. “Biasanya aksinya dimulai jelang larut, dimana para biduan berjalan menuju penonton (pria) kemudian di sawer atau diberikan tip berupa uang yang diselipkan dibalik pakaian dalamnya,” katanya.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat mengambil tindakan untuk menertibkan aksi vulgar para penyanyi itu. Apalagi bila disaksikan anak-anak dibawah umur, dapat mengganggu kondisi mental mereka.
Aksi goyang erotis atau candoleng-condoleng dalam bahasa setempat memang pernah booming di wilayah Barru, Pinrang, dan Sidrap. Saat itu, Polisi sempat melarang karena dianggap membahayakan dan dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
SUMBER BACAAN : http://ift.tt/2vevg5N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar