Selasa, 31 Maret 2020

Belasungkawa West Papua Kepada Keluarga Alm. Graeme T. Wall di New Zealand

Buletinnusa
Surat Terbuka dari Rakyat dan Bangsa West Papua

Kepada Keluarga Alm. Graeme Thomas Wall


Kepada Yang Terkasih:
Saudara-saudara Keluarga Graeme Thomas Wall

Di, New Zealand.
Kia Ora,

"Keluarga Wall yang sedang berduka, kami juga 

ikut merasakan kesedihan dan kedukaan mendalam bersama Anda"

Kami mengutuk keras para pelaku kejahatan yang mengorbankan almarhum Graeme Thomas Wall dan melukai dua orang warga Negara Indonesia pada Senin, 30 Maret 2020 di Kuala Kencana, Timika, West Papua.
Belasungkawa West Papua Kepada Keluarga Alm. Graeme T. Wall di New Zealand
Karyawan Freeport, Alm. Graeme Thomas Wall (tertanda) warga sipil asal New Zealand / Selandia Baru. (Image. dok. akun pribadinya)
Kami meminta dengan rendah hati supaya keluarga almarhum Graeme Thomas Wall tidak murka dan membenci kami Orang Asli West Papua. Karena kami juga sejak tahun 1961 sampai sekarang 2020 terus menjadi korban kekejaman dan brutalitas dari Tentara dan Polisi Nasional Indonesia demi kepentingan emas dan dollar dari Freeport selama 58 tahun.

Yang terkasih keluarga Wall, kekejaman dan kejahatan ini terulang kembali seperti peristiwa 18 tahun yang lalu tepat pada Sabtu, 31 Agustus 2002 di mile 62-63, Pasukan Khusus Indonesia (Kopassus) menembak mati 2 warga negara Amerika, yaitu Leon Edwin Burgon (71), Ricky Lynn Spier (41) dan 1 warga negara Indonesia, Bambang Riswanto.

Yang terkasih saudara dalam Tuhan Yesus Kristus, keluarga alm Graeme, kita mengetahui bersama dan tidak rahasia umum bahwa yang mempunyai "kepentingan merampok dan mencuri emas dan dollar di Freeport Tembagapura ialah pemerintah Indonesia, Tentara dan Polisi Nasional Indonesia".

Organisasi Papua Merdeka sejak 1960an berjuang untuk Penentuan Nasib Sendiri di atas Tanah leluhur kami atau West Papua Merdeka "tidak pernah berjuang untuk menembak warga sipil, membakar gedung sekolah dan mengusir penduduk setempat".

(Baca juga: Pemberitahuan Laporan Media Tentang Dugaan Penembakan di Areal Tambang Freeport)

Kami tahu bersama bahwa West Papua merupakan "pasar konflik dan kekerasan yang diciptakan oleh para kelompok kriminal Tentara Nasional Indonesia" yang menduduki dan menjajah rakyat Papua dan mereka mempunyai kepentingan ekonomi, emas dan dollar.

Akhir dari surat belangsungkawa ini, saya mau sampaikan kepada keluarga alm Graeme Thomas Wall, pelaku penembakan "bukan OPM". Karena wilayah Kuala Kencana "tingkat penjagaan dan pengamanan super prioritas dari keamanan nasional Indonesia".

Doa dan harapan kami, keluarga alm Graeme Thomas Wall mendapat kekuatan dari dari Tuhan Yesus Kritus dan penghiburan dari Roh Kudus. Terimalah Salam hangat kami dari West Papua.


Ita Wakhu Purom, 
Selasa, 31 Maret 2020

Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua
Rev. Dr. Socratez S.Yoman
_____________
Baca juga:

  1. West Papua Menghadapi Krisis Ganda, Coronavirus dan Kolonialisme Indonesia
  2. Jakarta Membisu atas Rencana Kunjungan PBB ke West Papua - ULMWP Mendorong Seruan Penangguhan Indonesia di MSG


Posted by: Admin
Copyright ©Pdt. Socratez Yoman "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Senin, 30 Maret 2020

Pemberitahuan Laporan Media Tentang Dugaan Penembakan di Areal Tambang Freeport

Buletinnusa
Pemberitahuan Laporan Media Tentang Dugaan Penembakan di Areal Tambang Freeport
Pasukan keamanan Indonesia dengan senjata lengkap di sekitar areal tambang Freeport, di Timika, Papua
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal
"Pemberitahuan Laporan Media Tentang Dugaan Penembakan di Areal Tambang Freeport di Timika"
ULMWP mengetahui laporan bahwa sekitar enam orang telah ditembak di Kuala Kencana, Timika, dekat tambang emas dan tembaga Freeport yang besar. Warga negara New Zealand mungkin termasuk di antara mereka yang tertembak. Pikiran dan belasungkawa kami bersama keluarga yang kehilangan orang yang dicintai.

TPNPB diduga mengklaim bertanggung jawab. ULMWP mendesak media internasional untuk memperlakukan klaim tentang penembakan dengan sangat hati-hati. Ada sejarah panjang militer Indonesia melakukan pembunuhan, menyamar sebagai orang Papua, untuk membenarkan militerisasinya lebih lanjut, kesepakatan keamanan, dan penumpasan. Sejak pembentukannya, ULMWP selalu menganjurkan pendekatan damai untuk konflik politik, dan kami tidak akan membiarkan Negara Indonesia menggunakan insiden ini sebagai alasan lain untuk mendelegitimasi dan mengkriminalisasi kami.

Pada tahun 1975, lima wartawan Australia ditembak mati oleh militer Indonesia untuk mencegah mereka melaporkan invasi ilegal ke Timor Timur. Warga Australia lain yang datang untuk melaporkan kematian Balibo Five saat itu juga dieksekusi.

Daerah di sekitar tambang Freeport, tempat penembakan hari ini terjadi, memiliki sejarah panjang operasi bendera palsu Indonesia. Pada tahun 1996, kerusuhan "diatur" oleh keamanan Indonesia dan salahkan [mengkambinghitamkan] orang Papua untuk mempertahankan kontrak keamanan militer Indonesia yang menguntungkan Freeport. Pada tahun 2002, seperti yang diungkapkan oleh peneliti Human Rights Watch Andreas Harsono dan antropolog Universitas Deakin Eben Kirksey, militer Indonesia menembak mati dua orang Amerika dan satu orang Indonesia, yang kemudian menyalahkan orang Papua.

Pada 2012, seorang turis Jerman ditembak mati oleh militer Indonesia di Jayapura dalam upaya untuk "menunjukkan bahwa Papua tetap berbahaya, menyalahkan Gerakan Papua Merdeka", menurut laporan pada saat itu.

Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah ini, Indonesia terus-menerus mencoba untuk memicu kekerasan dan melakukan operasi bendera palsu untuk mendelegitimasi perjuangan rakyat West Papua. Kami selalu menganjurkan metode damai. Dalam semua pernyataan kami, saya dan ULMWP telah menyerukan referendum damai tentang kemerdekaan, yang dilakukan dengan pengawasan internasional. Kami hanya pernah mengadvokasi perlawanan sipil dan pertahanan diri tanpa kekerasan.

West Papua Army menjunjung tinggi prinsip tidak menargetkan warga sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional. West Papua Army menentang pendudukan ilegal Indonesia, bukan warga negara biasa. Kami mencatat bahwa penembakan hari ini dilaporkan telah terjadi dengan cara yang sangat profesional, lebih dari 300 meter kedapatan tanda-tanda kemungkinan operasi pasukan khusus Indonesia . Wilayah di sekitar lokasi sangat dijaga ketat oleh pasukan keamanan Indonesia - bagaimana mungkin ini bisa terjadi dengan melewati mereka?

Kami terus menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk terlibat dengan tuntutan kami yang adil dan demokratis. Seperti yang telah kami katakan berulang kali, kami bersedia untuk melakukan negosiasi berdasarkan enam prasyarat kami. Presiden Indonesia telah menolak untuk menanggapi permintaan kami, memperpanjang kekerasan dan penderitaan rakyat saya [West Papua].

ULMWP menyerukan penghentian sementara kemanusiaan dari konflik bersenjata oleh kedua belah pihak di West Papua karena pandemi Covid-19 global. Biarkan para pekerja kemanusiaan membantu melindungi rakyat West Papua dan pemukim Indonesia dari virus ini.

Sejauh ini, alih-alih mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi rakyat West Papua, Kementerian Dalam Negeri telah menindas upaya Gubernur Papua untuk menghentikan angkutan migran yang masuk, dan Presiden Widodo telah mencegah langkah-langkah yang dilakukan oleh gubernur daerah.

Baca juga:
  1. West Papua Menghadapi Krisis Ganda, Coronavirus dan Kolonialisme Indonesia
  2. ULMWP Serukan Rakyat Kembali ke Cara Hidup Tradisional
Kami menyerukan pemerintah Indonesia untuk menganggap serius ancaman Covid-19 sebagai krisis kesehatan masyarakat global, daripada menggunakan penembakan untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka. Seperti depopulasi Pribumi lainnya di dunia, kami menghadapi ancaman genosida yang berpotensi juga dari virus ini. Kegagalan Indonesia untuk melindungi kita darinya adalah bukti lebih lanjut tentang kebutuhan mendesak kita untuk menentukan nasib sendiri, untuk diberikan hak penentuan nasib kita sendiri.


Benny Wenda
Ketua
ULMWP


Posted by: Admin
Copyright ©ULMWP official site "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Covid 19 - Stay At Home

Buletinnusa Adoila Sekali Kak Engku Keluar Dalam Surat Khabor Cina La. Mmm Sepatah Haram Tak Faham Hahaha.

Duk Rumah Diam Diam Ye Semua



Minggu, 29 Maret 2020

9 TIP MENENANGKAN BAYI YANG MENANGIS

Buletinnusa 1. Alunkan Zikir
Ibu atau Ayah boleh mengalunkan Zikir ke telinga bayi. Ianya membuatkan bayi lebih tenang. Boleh juga dipasangkan alunan Zikir dan di letakkan berhampiran baby.
https://youtu.be/zhnsTlGf6yU

2. Berikan Susu
Dalam tempoh sebulan yang pertama, bayi seringkali menangis kerana kelaparan. Menyusukan bayi adalah cara yang berkesan untuk menenangkannya.

3. Belaian
Bayi memerlukan belaian mesra untuk berasa tenang dan berhenti menangis. Bayi juga akan menjadi lebih tenang apabila didukung secara menegak pada bahu, ataupun dalam posisi mukanya ke bawah.

4. Mengalihkan Perhatian Bayi
Kadangkala, bayi akan lupa punca dia menangis apabila melihat sesuatu. Contohnya, tunjukkan pakaian atau corak yang berwarna-warni, terang, gambar, membuat bunyi bunyian, atau cerminkan wajahnya pada cermin.


5. Berikan Sesuatu Untuk Dihisap
Bayi menjadi tenang apabila dapat menghisap sesuatu, seperti genggaman tangannya sendiri. Jika ingin memberikan puting
kosong kepada bayi, pastikan puting itu disteril terlebih dahulu.

6. Membedung
Bedung mungkin dapat menenangkan bayi dengan membuatkannya berasa selamat.
Dukung bayi yang sudah dibedung sehingga dia berasa tenang dan berhenti menangis. Kemudian, letakkan bayi secara menelentang
tanpa menanggalkan bedung.

7. Menepuk Dan Usap
Sentuhan tangan kita memberikan
ketenangan kepada bayi. Tepuk dan usap bahagian belakang ataupun perut secara berirama bagi menenangkan bayi dan membantunya sendawa.

8. Ayunan Secara Berirama
Pergerakan ayunan biasanya dapat
menenangkan bayi dan membuatkannya tertidur. Sekiranya perlu, bawa bayi berjalan-jalan di sekeliling rumah.


9. Periksa Lampin
Cuba periksa lampinnya. Mungkin dia mahu memberi isyarat yang lampinnya sudah kotor dan tidak
selesa. Ataupun mungkin juga ada sesuatu perkara yang anda lakukan yang menyebabkan dia menangis.
Contohnya, bayi menangis selepas dipakaikan baju dan dibersihkan. Cubalah membedungnya untuk meyakinkan dan menenangkan bayi serta memujuknya.

Selamat Mencuba Ye.

Pssttt.... Jgn Lupa SUBSCRIBE Channel YOUTUBE Kak Engku Ye.
KLIK link dibawah

https://youtu.be/zhnsTlGf6yU

Kak Engku Sekarang Aktif berkongsi di YOUTUBE. Jumpe kat Youtube ye.



Rabu, 25 Maret 2020

ULMWP Serukan Rakyat Kembali ke Cara Hidup Tradisional

Buletinnusa
ULMWP Serukan Rakyat Kembali ke Cara Hidup Tradisional
Proses pembuatan makanan tradisional Papua (sagu) (ist)
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Jayapura, -- Penyebaran virus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan setelah ditemukan kasus di daerah-daerah yang layanan kesehatannya sangat terbatas, seperti di Papua.

Hari Minggu (22/03), Pemerintah Indonesia melaporkan adanya satu kasus COVID-19 di Maluku serta dua kasus di Papua.

Menanggapi penyebaran virus mematikan ini, pemimpin Gerakan Papua Merdeka (ULMWP), Benny Wenda menyatakan rakyat Papua kini harus siap menghadapi "krisis ganda".

Di satu sisi, operasi militer Indonesia yang mengancam krisis kemanusiaan masih terus berlangsung, sementara di sisi lain kini ancaman krisis kesehatan semakin nyata.

"Risiko rakyat kami semakin tinggi terhadap corona virus, karena Indonesia telah menghancurkan cara hidup kami tanpa memberikan layanan kesehatan atau dukungan lingkungan hidup," kata Benny Wenda dalam rilis yang diakses ABC Indonesia, pekan lalu.

Karenanya, ia meminta rakyat Papua agar jangan panik, namun tetap mempersiapkan diri menghadapi tahun-tahun yang sulit ke depan.
"Saya meminta seluruh rakyat saya untuk kembali ke cara hidup tradisonal yang telah kita tinggalkan, kembali berkebun di kampung masing-masing," ujar Benny.
"Kita punya sumber air, buah-buahan, lahan dan kebun. Kita bisa kembali menangkap ikan, makan sagu dan sayur di desa kita," imbaunya,

"Ini kesempatan terbaik untuk menghidar dari virus corona dan melanjutkan perjuangan kemerdekaan kita," ujarnya.
_____
Baca juga:
  1. West Papua Menghadapi Krisis Ganda, Coronavirus dan Kolonialisme Indonesia
  2. URGENT - ULMWP Serukan Tutup Freeport

Copyright ©ABCnews "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Pdt. Socratez Yoman: Tuhan Kutuk Orang-orang yang Melawan ULMWP

Buletinnusa
Pdt. Socratez Yoman: Tuhan Kutuk Orang-orang yang Melawan ULMWP
Sofyan Yoman tenggah, beserta rombongan ketika memberikan salam kepada Umat Baptis di acara penutupan Kongres di Yomaima Wamena, Kamis (14/12/2017)
“Kepada rakyat dan bangsa West Papua, kita berdoa supaya TUHAN turunkan kutuk, murka, malapetaka, tulah-tulah hukuman kepada orang-orang yang sedang melawan dan berusaha menghancurkan ULMWP”
Jayapura, -- Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Badan Pelayan Pusat, Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP), Pdt. Dr. Socratez Sofyan Yoman melalui postingan di akun Facebooknya, pada hari Jumaat (14/9/2018).

Socratez mengatakan, mereka yang melawan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) adalah musuh terjahat yang sedang berkeliaran.

Menurutnya, mereka itu sedang bekerja sama dengan Iblis dan kolonial Indonesia, kemudian sedang bersenang-senang diatas penderitaan yang sedang dialami oleh rakyat Papua.

“Orang-orang yang sedang melawan ULMWP ialah musuh terjahat dan mereka kerja sama dengan Iblis. Mereka sedang menari-menari dan berdansa atas penderitaan, tetesan air mata, cucuran darah dan tulang-belulang umat TUHAN yang dibantai bangsa kolonial Indonesia,” tulis Dr. Yoman.

Gembala yang kini sedang memimpin di PGBP itu menyatakan, mereka yang melawan ULMWP itu sedang menyuburkan dan memperpanjang penderitaan umat Tuhan di Papua.

(Baca ini: Posisi ULMWP dan Indonesia Setara di Mata Internasional)

Dr. Yoman meyakini bahwa, orang-orang yang melawan ULMWP itu, mereka telah menjadi perpanjangan tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk menjalankan aktivitas kolonial Indonesia di Papua, sehingga dirinya mengajak kepada rakyat Papua untuk berdoa, agar Tuhan mengutuk mereka.

“Orang-orang yang lawan ULMWP adalah sepertinya orang-orang yang sudah menjadi kaki tangan NKRI/bangsa kolonial. Sekali lagi, kami berdoa supaya orang-orang ini dikutuk dan dimurkai TUHAN,” tegas Gembala dalam tulisan singkatnya.

Gembala Yoman mengajak kepada semua umat Tuhan, agar tetap mendukung ULMWP untuk kemerdekaan Papua.

“Mari, kita dukung 100% lahir dan batin ULMWP. ULMWP milik rakyat dan bangsa West Papua” kata Yoman.

(Baca ini: ULMWP: Jawaban Penderitaan dan Sejarah Perjuangan Bangsa Papua)


Copyright ©Majalah Weko News "sumber" 
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Kamis, 19 Maret 2020

Datangkan 1 Juta Rapid Test Kit Corona, Pengusaha dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Galang Donasi

Buletinnusa
Keterbatasan perlengkapan medik, khususnya alat tes corona membuat para Pengusaha di bawah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersinergi.

Mereka menggalang dana untuk donasi peralatan kesehatan bagi tenaga medis.



Targetnya, donasi dapat mencapai Rp 500 miliar. Donasi akan diwujudkan dalam bentuk 1 juta unit peralatan uji cepat (rapid test kit), 20.000 baju isolasi (coverall safety), 4 unit alat bantu pernapasan (ventilator), dan 1 juta masker.

Penyaluran bantuan akan berlangsung di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Nama perusahaan yang sudah konfirmasi akan berdonasi di antaranya, Sinar Mas, PT Adaro Energy Tbk, Artha Graha Peduli Foundation, PT Djarum, Agung Sedayu Group,” kata Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto dalam keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan, masih ada perusahaan lain, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, beserta Triputra Group. Pihaknya juga masih menunggu pengusaha lain untuk berpartisipasi. Serahkan bantuan ke sejumlah RS di Jakarta

Sementara itu, Kamis 19 Maret 2020. Kadin bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, RSPAD Gatot Subroto, dan RSUP Persahabatan.

“Penyaluran donasi berikut perusahaan yang berpartisipasi akan dilaporkan kepada Presiden secara berkala,” kata Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani. Pihaknya pun terus berupaya mengimbau anggotanya agar ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut.

Sebelumnya, Rabu (18/3/2020), bantuan berupa alat perlindungan diri (APD), seperti baju isolasi, masker, kacamata, sarung tangan, dan ventilator diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.

Bantuan itu juga ditujukan untuk beberapa rumah sakit seperti RSPAD Gatot Soebroto, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan.

“Kami mendapat informasi bahwa kecepatan dan ketepatan penanganan menjadi kunci memerangi pandemi Covid-19,” kata relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Hong Tjhin. Pria yang sekaligus menjadi CEO DAAI TV Indonesia itu melanjutkan, sinergi pun dilakukan melalui penggalangan dana guna memberi bantuan alat kesehatan.

Pernyataan itu ia sampaikan usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ketua Persatuan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Pembina Tim Covid-19 PBNU Syahrial Syarif di kantor BNPB. Hong Tjhin melanjutkan, dukungan lain adalah dengan melakukan semua arahan pemerintah seperti social distancing dan mengedepankan pola hidup sehat.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber : Berbagai Sumber Media Online

Viral Pria Bersyukur Negatif Corona, Tapi Hasil Lab Ungkap Positif HIV

Buletinnusa
Di laman Twitter tengah viral hasil lab seseorang di luar negeri terkait tes COVID-19. Dari selebaran lab, pria bernama Shayan Aziz diketahui negatif Corona/COVID-19.



Tapi screenshoot gambar itu telanjur bikin heboh karena semua salfok dengan tulisan terbawah hasil lab tersebut.

Meski terbebas dari COVID-19 dan beberapa virus lain seperti ragam Hepatitis, tapi tertera bahwa ia poisitif HIV Aids.


"Finally got my lab report back, alhamdulillah im safe from corona virus," tulis Syahan.

Potongan gambar itu viral usai diposting oleh akun Twitter @faizaufi yang kerap mengunggah foto-foto konyol.

"alhamdulillah yg penting negatif corona," tulis @faizufi.

"HIV MAMANK," tulis @kiranijijhan.

"From alhamdulillah to ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM," tambah @evolof13109.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber : Berbagai Sumber Media Online insertlive

Lagi Genting Corona, 5 Pejabat Cianjur Malah Pelesiran ke Eropa, Istri Diajak Semua! Video Ketawa-Ketawa Tersebar, Bupati Ngamuk!

Buletinnusa
Tidak habis pikir, saat Indonesia tengah genting menghadapi penyebaran virus corona, sejumlah pejabat di Kabupaten Cianjur malah pelesiran ke luar negeri.

Bukan hanya satu negara, tapi ke sejumlah negara di Eropa. Berdasarkan informasi, sejumlah pejabat itu berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMD) Perumdam Tirta Mukti.


Mereka yang pelesiran ke sejumlah negara di Eropa itu antara lain, Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Praduksi, Kasubag Kas, dan Staf Produksi.

Tidak hanya sendirian, para pejabat itu juga mengajak serta istri masing-masing.

Awalnya, para pejabat Perumdam Tirta Mukti Cianjur itu sediakan hendak melaksanakan umrah di Arab Saudi.

Lantaran ibadah umrah dihentikan oleh Pemerintah Arab Saudi, mereka lantas mengalihkan liburan dan berpelesir ke sejumlah negara di Eropa.

Disebutkan, bahwa para pejabat dan istri-istrinya itu berangkat ke luar negeri pada 13 Maret 2020. Ironisnya, mereka tetap beralasan melaksanakan ibadah umrah.

Dikonfirmasi, Pelaksana Harian Dirut Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Syamsul Hadi, tidak bisa berkomentar banyak.

Menurutnya, para pejabat utama itu berkeliling eropa hanya dalam rangka cuti. Rencananya, mereka baru pulang pada 23 Maret.

“Mereka sedang cuti,” ujarnya, Rabu (18/3/2020).

Syamsul juga menyebut, bahwa para pejabat dan istrinya itu akan pulang lebih awal setelah diperintahkan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman pulang.

“Kabarnya pulang lebih awal, tanggal 19 Maret, karena bapak Plt (Bupati) kesal,” ungkapnya.

DIkonfirmasi terpisah, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku kesal dengan keberangkatan para pejabat dan istrinya itu berkeliling Eropa.

Ia menegaskan, saat genting corona seperti ini, seluruh pejabat, baik struktural, fungsional atau BUMD, harus benar-benar bersiaga.

Selain itu, para pejabat juga dilarang bepergian. Jangankan ke luar negeri, perjalanan ke luar kota pun dilarang.

Saat ini, lanjut Herman, Cianjur tengah siaga menghadapi penyebaran virus corona.

“Semua harus proaktif dalam menangani corona. Jangan ada pejabat yang keluar kota. Baik saat hari kerja maupun libur,” ujarnya.

Selain memerintahkan para pejabat pulang, ia juga meminta agar mereka semua yang berpelesir ke luar negeri, harus menjalani isolasi selama 14 hari.

“Juga harus dites virus corona dan diisolasi 14 hari,” tegas dia.

Herman pun mengaku kesal dengan ulah para pejabat itu. Pasalnya, pelesiran pejabat dan istri itu dilakukan tanpa izin darinya.

“Saya tidak menandatangani surat cuti mereka,” ungkapnya.

“Saya sudah menyuruh mereka pulang,” sambungnya.

“Mereka tidak peka dengan kondisi darurat di negara kita ini,” katanya kepada awak media, Rabu (18/3/2020).

Herman menuturkan kelima pejabat itu dikabarkan akan kembali ke Indonesia pada 23 Maret 2020, tapi kemudian diminta untuk segera pulang.

“Akhirnya saya tegur langsung, saya telepon agar segera pulang,” tegasnya.

Herman mengakui kelimat pejabatnya itu berangkat sebelum ada larangan dan dalam status cuti.

“Atas nama pemerintah, saya merasa kecewa dengan keberangkatan para pejabat tersebut,” ungkapnya.

Untuk itu selain meminta pulang lebih cepat, Herman juga meminta kelima pejabat itu disterilkan lantaran bepergian dari luar negeri yang dikhawatirkan tertular Covid-19.

“Kami tidak mau mereka pulang ke Cianjur membawa ‘oleh-oleh’ (virus corona). Harus disterilkan dulu, harus diperiksa dan dipastikan medis jika mereka benar-benar bersih nantinya,” ujar Herman.

Sejumlah pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, ketahuan pelesiran ke sejumlah negara di Eropa di tengah gentingnya penyebarang virus corona atau Covid-19.

Menurut penuturan salah seorang sumber internal di Perumdam Tirta Mukti, para pejabat yang pelesiran ke luar negeri itu ada beberapa.

Di antaranya Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Praduksi, Kasubag Kas, dan Staf Produksi.

Selain itu, para pejabat itu juga mengajak istri masing-masing berkeliling ke sejumlah negara di Eropa.

Sumber tersebut menyebutkan, awalnya mereka hendak melaksanakan ibadah umrah.

Akan tetapi, rencana itu batal lantaran Pemerintah Arab Saudi menghentikan ibdah umrah demi keselematan warganya.

Disebutkan, bahwa para pejabat dan istri-istrinya itu berangkat ke luar negeri pada 13 Maret 2020. Ironisnya, mereka tetap beralasan melaksanakan ibadah umrah.

“Akhirnya ke luar negeri, jalan-jalan ke beberapa negara di Eropa. Tapi izinnya tetap umrah,” ungkap sang sumber yang mewanti-wanti namanya tak disebutkan.

Redaksi menerima video lima pejabat yang telah tersebar sedang bergaya di salah satu negara Eropa. Dengan wajah sumringah, salah satu pejabat menyebut satu kegiatan di negara Jerman yang lantas diikuti oleh rekan lainnya.

Mereka tertawa-tawa seolah tidak menghiraukan kondisi dunia, bahkan di Indonesia sendiri yang sedang mengalami situasi genting covid-19.

Awalnya Bangga Minum Urine Sapi Untuk Obat Virus Corona, Orang-orang India Ini Kini Jatuh Sakit

Buletinnusa
Virus corona telah menjadi wabah menakutkan bagi mayarakat seluruh dunia, tak sedikit yang mencari berbagai cara untuk menyembuhkannya.

Termasuk cara yang dilakukan oleh orang-orang India yang nekat minum urin sapi karena percaya bisa menyembuhkan virus corona.


Menurut Mirror Rabu (18/3), sekitar 200 orang di India tergabung dalam kelompok Akhil Bharat Hindu Mahasabha (Persatuan Umat Hindu Seluruh India).

Mereka meminum urin dalam sebuah ritual bersama sebagai langkah mencegah dari virus corona.

Sekadar info, bagi umat Hindu, sapi melambangkan hewan suci, mereka percaya urinnya mendatangkan berkah dan memberikan obat.


Namun, fakta ilmiah menunjukkan tak ada satupun bukti urin sapi bisa menyembuhkan virus corona.

Dalam ritual itu, Chakrapani Maharaj, ketua persatuan tersebut berpose dengan menuang sendok berisi urin sapi kepada para peserta.

Om Prakash seorang peserta yang membanggakan urin sapi dengn mengtakan, “kami tak perlu meminum obat medis.”

Hal itu membuat heboh dan viral seluruh dunia, beberapa pers internasional menyoroti ritual yang tidak memiliki dasar ilmiah tersebut.

Kini pasca fenomena itu viral di jagat maya beginilah nasih orang-orang yang minum urin sapi tersebut.

Menurut Asia One pada Kamis (19/3/2020), para sukarewalan yang minum urin sapi tersebut dinyatakan jatuh sakit, karena minum urin sapi.

Narayan Chatterjee, seorang aktivis Partai Bharatiya Janata ditangkap oleh polisi karena mengatur acara konsumsi urin sapi dan memaksa relawan sipil minum urin sapi.

“Relawan sipil jatuh sakit dan mengajukan pengaduan ke polisi. Aktivis BJP ditangkap,” kata kepolisian Kolkata, Anuj Sharma kepada AFP.

Namun, presiden cabang BJP mengatakan penangkapan itu tidak menguntungkan.

“India adalah negara yang demokratis, setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya,” kata Dilip Ghosh.

“Sangat disayangkan bahwa Chaterjee ditangkap karena mengutarakan pendapatnya, yang mengorganisir acara itu, kita tidak tahu apakah merek dipaksa atau tidak,” jelasnya.

Banyak warga India menganggap bahwa sapi adalah hewan suci, meminum air seninya dianggap mujarab obati berbagai penyakit.

Beberapa penyakit konon bisa disembuhkan dengan minum urin sapi misalnya, radang sendi, diabetes, asma, hingga kanker.

Pekan lalu, puluhan umat Hindu mengadakan pesta kencing sapi di New Delhi, di mana mereka minum urin sapi untuk melawan virus corona.

Namun, mereka menolak kritik bahwa minum urin sapi identik dengan praktik perdukunan.

Seorang pedagang susu sapi di negara bagian India juga ditangkap karena menjual urin sapi dan kotoran sapi mengkalim benda itu bisa melawan virus corona.

Urin sapi dijual dengan harga mulai 500 rupee per liter (Rp100 ribu), dan kotoran sapi 400 rupee per kilogram (Rp85 ribu).

Organisasi Kesehatan India dihubungi untuk memberikan komentar atas klaim urin dan kotoran sapi dan mereka menolk klaim tersebut.

India sendiri dilaporkan memiliki 151 kasus virus corona, dengan tiga kematian.

Demi mencegah virus corona meluas, pemerintah India menutup sekolah, fasilitas hiburan, dan tempat wisata.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber : Berbagai Sumber Media Online (tribunnews.com )

Belajar dari Rumah, KPAI: Ada 51 Aduan Keluhkan Beratnya Tugas dari Guru

Buletinnusa
Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyatakan, sepanjang pembelajaran dari rumah bagi siswa sekolah, ada 51 pengaduan yang masuk dan mengeluhkan beratnya tugas yang diberikan guru. Aduannya, banyak tugas yang mesti dikerjakan dengan tenggat waktu yang sempit.


"KPAI sudah menerima 51 pengaduan sejumlah siswa dari berbagai daerah yang mengeluhkan beratnya penugasan dari para guru yang harus dikerjakan dengan deadline yang sempit, padahal banyak tugas yang harus dikerjakan segera juga dari guru mata pelajaran yang lain. 'Kami kelelahan dan tertekan,' demikian isi keluhan anak-anak pengadu," kata Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI Bidang Pendidikan melalui keterangan persnya, Kamis (19/3/2020).

Oleh karena itu, Retno mengatakan pihaknya mendorong para pemangku kepentingan di pendidikan membangun rambu-rambu untuk para guru sehingga proses belajar dari rumah ini bisa berjalan dengan menyenangkan dan bermakna buat semua.

Dan, lanjut dia, bukan malah jadi beban yang justru tidak berpihak pada anak, bahkan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya.

"Hal ini harus diwaspadai karena bisa menurunkan imun anak-anak. Selama para siswa dirumah, jangan terlalu bebani dengan tumpukan tugas yang sangat banyak. Hal demikian hanya membuat mereka cemas dan terbebani, yang berpengaruh pada melemahnya sistem imun (kekebalan tubuh), yang bedampak pada mudahnya serangan virus," tegasnya.

Retno pun meminta agar menjadikan proses pembelajaran daring sebagai sarana untuk saling memotivasi, menumbuhakan rasa ingin tahu anak, mempererat hubungan dan saling membahagiakan. Menurut Retno, ketika kondisi bahagia, maka sistem imun akan menguat.

"Dalam kondisi seperti ini, kompetensi akademik bukan merupakan prioritas tapi yang jadi prioritas adalah kompetensi survive (bertahan hidup) dan saling mengingatkan untuk hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar," paparnya.

Retno juga mengharapkan bahwa proses Home Learning dan Online Learning dapat membuat siswa dan guru masih tetap berinteraksi layaknya di kelas namun secara virtual. Atau adanya interaksi seperti hari-hari biasa normal.

Bedanya, lanjut Retno interaksinya sekarang ini secara virtual. "Itu saja. Bukan sekedar memberi tugas-tugas online. Bukan itu yang diharapkan siswa dan orang tua," kata dia.


Tugas tidak selalu dalam bentuk soal

Para guru pun, menurut Retno harus keluar dari kebiasaan bahwa tugas ke siswa sama dengan memberi soal. Banyak kreativitas lain yang justru menimbulkan semangat dan mengasah rasa ingin tahu anak-anak.

Ia menyarankan para guru untuk memberikan tugas tidak melulu dalam bentuk soal, namun bisa penugasan yang menyenangkan, misalnya membaca novel tertentu atau buku cerita apa saja selama 3 hari.

"Kemudian menuliskan resumenya. Atau penugasan parktik berupa percobaan membuat hand sanitizer dengan guru terlebih dahulu memberikan cara dan bahan-bahan yang dibutuhkan, lalu proses dan hasilnya di foto," kata Retno.

"Bisa juga anak-anak SD diminta untuk mengurus satu tanaman dan menceritakan nama tanamannya, bentuk dan warna daun, spesiesnya, dll (bisa di cari di goole), penugasan tsb dapat mengasah rasa ingin tahu anak-anak untuk memcari jawabannya. Guru harus kreatif dalam memberikan penugasan," pintanya.

Retno pun mengimbau kepada para Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah agar tidak perlu menuntut setiap hari para guru wajib melaporkan proses pembelajarannya dan hasil dari bekerja dari rumah, karena para guru jadi menekan para siswanya juga untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

"Atasan para guru dan para birokrat pendidikan harus memberikan kepercayaan kepada para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada para siswa dan laporan proses tersebut diserahkan pada saat masuk kembali di hari ke-15 nanti," harapnya.

"Kalau guru tidak ditekan maka sang guru juga tidak akan menekan muridnya juga. Guru dan murid harus tetap dijaga agar terus bahagia dan sehat," ia menambahkan.


Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber : Berbagai Sumber Media Online (Liputan6)

Solomon Island: Indonesia Tidak Boleh Membungkam untuk Masalah West Papua

Buletinnusa
Solomon Island: Indonesia Tidak Boleh Membungkam untuk Masalah West Papua
Foto: Pemimpin Oposisi Solomon Island, Matthew Wale (kiri) dan Juru Bicara ULMWP, Dr. Jacob Rumbiak (kanan). (creditsolomonstarnews.com)
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal
Wale bertemu dengan perwakilan ULMWP, menegaskan kembali perlunya Indonesia mengizinkan Komisaris HAM PBB ke West Papua
HONIARA | Pemimpin Oposisi Hon. Matthew Wale pada hari Kamis, (19/03/2020) bertemu dengan Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Mr. Jacob Rumbiak.

Mr. Rumbiak memperbarui Hon. Wale pada situasi hak asasi manusia di West Papua, dan perjuangan berkelanjutan untuk penentuan nasib sendiri bagi West Papua.

Hon. Wale menegaskan kembali dukungannya yang jelas dan kuat terhadap kebutuhan untuk memungkinkan Indonesia buka akses tanpa hambatan kepada Ms. Bachelet, Komisaris PBB untuk Hak Asasi Manusia di West Papua.

Hon. Wale menyatakan bahwa tanggapan militer baru-baru ini terhadap protes damai oleh orang Papua dan pelanggaran hak asasi manusia menambah pelanggaran hak asasi manusia yang sudah serius oleh Indonesia terhadap orang Papua selama bertahun-tahun, dan Solomon Island tidak boleh tinggal diam mengenai masalah ini.

“Situasi hak asasi manusia di West Papua adalah masalah bagi Solomon Island, sebagaimana seharusnya bagi negara-negara Melanesia lainnya dan negara-negara anggota Forum Kepulauan Pasifik. Indonesia tidak boleh membungkam untuk masalah ini [West Papua] ”, Kata Hon. Wale.

Hon. Wale juga mengatakan bahwa masalah pelanggaran hak asasi manusia di West Papua terkait erat dengan masalah penentuan nasib sendiri untuk West Papua. Indonesia terus menekan aspirasi sah orang Papua untuk menentukan nasib sendiri dan menolak untuk melakukan dialog yang bermakna tentang masalah ini.

“Solomon Island harus berdiri sangat jelas untuk hak orang Papua untuk menentukan nasib mereka sendiri. Bukan tempat kami untuk mengatakan apakah West Papua harus merdeka atau tidak - yang harus memutuskan hanya untuk penduduk asli West Papua, dan Indonesia harus mengizinkan proses untuk menentukannya. ”, Hon. Kata Wale.

Baca juga:
  1. Tangguhkan RI Anggota Asosiasi, Terima West Papua Anggota Penuh MSG
  2. West Papua Menghadapi Krisis Ganda, Coronavirus dan Kolonialisme Indonesia
Hon. Lebih lanjut Wale menyatakan ketulusan bantuan Indonesia untuk Solomon Island akan diuji oleh Solomon Island dengan jelas tentang masalah ini.

Pemimpin Oposisi kemudian meminta Perdana Menteri untuk tidak melemahkan pendiriannya tentang dua masalah yang sangat penting ini untuk saudara dan saudari Melanesia kita ketika MSG bertemu bulan depan.


Posted by:  Admin
Copyright ©Solomon Star News "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

West Papua Menghadapi Krisis Ganda, Coronavirus dan Kolonialisme Indonesia

Buletinnusa
Aksi rakyat Papua dalam pengawalan ketat oleh TNI di Bundaran Timika Indah, Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang beberapa waktu lalu.
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Port Vila, -- United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengeluarkan pernyataan tertanggal 18 Maret 2020 melalui website resminya ulmwp.orgBerikut ini pernyataan yang dikeluarkan Ketua ULMWP, Benny Wenda.

Statement 18 Maret 2020

Seperti yang saya katakan minggu lalu, orang Papua sedang menghadapi krisis ganda baru: krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh operasi militer Indonesia, dan krisis medis yang disebabkan oleh coronavirus. Kolonialisme Indonesia, yang telah menghancurkan cara hidup kita dan meninggalkan kita tanpa perawatan kesehatan atau dukungan alami dari lingkungan kita, telah meningkatkan risiko coronavirus bagi rakyatku. Tidak pernah ada waktu yang lebih mendesak bagi Indonesia untuk mengizinkan PBB untuk memantau situasi secara independen, dan bagi rakyat West Papua untuk menegaskan kemerdekaan dan cara hidup tradisional mereka.

Pemerintah Indonesia harus segera mengabulkan permintaan jangka panjang ULMWP, yang didukung oleh 18 negara di PIF dan 79 negara dari Negara-negara Kelompok Afrika, Karibia dan Pasifik (ACP), dan mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke West Papua. Dengan operasi militer yang sedang berlangsung di sekitar Grasberg serta beberapa tempat lain, kita perlu pengamatan internasional yang mendesak terhadap krisis kemanusiaan kita.

Situasi di sekitar tambang emas dan tembaga Grasberg Freeport McMoRan terus menurun. Saya sangat sedih dengan berita bahwa dua anggota sayap militer West Papua, pemilik dan pembela tanah tradisional kami, telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Indonesia yang ilegal.

Freeport harus segera menghentikan produksi di tambang. Perusahaan tahu bahwa masalah di sekitar tambang berjalan dalam, dan tidak akan berhenti sampai ada solusi yang adil bagi masyarakat West Papua - sampai hak kami untuk menentukan nasib sendiri dihormati, dan kami diberikan referendum kemerdekaan. Freeport: apakah Anda ingin terus membantu dan bersekongkol dengan genosida di West Papua?

Untuk rakyatku, Anda harus mempersiapkan tahun yang sulit. Saya tahu Anda sangat menderita pada tahun 2019, tetapi virus ini kemungkinan akan segera masuk ke West Papua.

(Baca juga: ULMWP: Indonesia Politisir Isu Corona untuk Blok UNHCR)

Kita tidak boleh panik, tetapi kita harus bersiap. Saya menyerukan semua rakyat saya untuk kembali ke cara hidup yang kita miliki, untuk menumbuhkan kebun kita sendiri di desa-desa kita dan mempertahankan mata pencaharian kita dalam menghadapi pandemi ini. Kita tidak bisa lagi mengandalkan rezim kolonial Indonesia untuk melindungi kita dari virus ini. Kita harus saling mendukung dan mengandalkan kekuatan cara hidup tradisional kita.

Kami memiliki air, buah, tanah, kebun - kami dapat kembali memancing, makan sagu dan sayur-sayuran di desa kami. Ini adalah kesempatan terbaik kita untuk menghindari virus corona dan melanjutkan perjuangan kita untuk menentukan nasib sendiri.

Pikiran kami bersama semua orang di seluruh dunia yang terkena virus ini.

Tuhan memberkati.

Benny Wenda
Ketua
ULMWP


Posted by: Admin
Copyright ©ULMWP official site "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Selasa, 17 Maret 2020

Tangguhkan RI Anggota Asosiasi, Terima West Papua Anggota Penuh MSG

Buletinnusa
Pejabat eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) antara lain Rex Rumakiek (kiri), Benny Wenda (tengah) dan Paula Makabory (kanan) dalam pertemuan tingkat Senior Officials dan Menteri Luar Negari MSG di Suva, Fiji bulan 10-12 Februari 2020. Dalam pertemuan ini, West Papua menyampaikan pidato resmi yang dibacakan Ketua ULMWP, Hon. Benny Wenda. (kredit doc. ULMWP)
Pejabat eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) antara lain Rex Rumakiek (kiri), Benny Wenda (tengah) dan Paula Makabory (kanan) dalam pertemuan tingkat Senior Officials dan Menteri Luar Negari MSG di Suva, Fiji bulan 10-12 Februari 2020. Dalam pertemuan ini, West Papua menyampaikan pidato resmi yang dibacakan Ketua ULMWP, Hon. Benny Wenda. (kredit doc. ULMWP) --- Baca Pidato ULMWP diakhir tulisan ini [dibawa]
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Port Vila, -- Dalam pertemuan bersama “urgent” terbaru yang diselenggarakan oleh Komite Eksekutif Persatuan Gerakan Pembebasan untuk West Papua atau (ULMWP) dan Komite Asosiasi dan Unifikasi West Papua (VWPAUC) Vanuatu di Aula Konferensi Gereja Presbyterian di Port Vila Sabtu lalu, anggota dari kedua organisasi telah menekankan pentingnya lobi yang intens dengan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk berbicara dengan satu suara agar dapat menangguhkan status Indonesia sebagai anggota Asosiasi di MSG dan menerima ULMWP sebagai status Keanggotaan Penuh menjadi anggota MSG.

Alasan keputusan terakhir mereka, mereka bersikeras, adalah Jakarta tampaknya acuh tak acuh terhadap seruan mendesak yang dikeluarkan oleh PIF dan ACP kepada Indonesia untuk melayani Komisaris HAM PBB untuk mengunjungi West Papua dan melaporkan kembali ke PIF tentang situasi lapangan di sana [Papua].

Vanuatu memilih untuk menyerukan pelecehan “hak asasi manusia” di West Papua sebagai satu-satunya cara meyakinkan negara-negara anggota MSG di Fiji dan Papua Nugini untuk mendukung Perjuangan West Papua.

Indonesia juga telah menempatkan larangan media internasional atas West Papua yang menjelaskan mengapa tidak ada wartawan yang diizinkan masuk ke Papua untuk melaporkan situasi nyata di lapangan [Papua].

Satu atau dua jurnalis asing yang berani mengabaikan larangan itu ditangani oleh pihak berwenang Indonesia.

Namun, kebenarannya adalah bahwa jika tidak ada yang disembunyikan di tanah di West Papua maka Komisaris PBB dan perwakilan media harus diizinkan masuk tanpa ragu-ragu.

(Baca ini: Ketua ULMWP: Pemimpin Politik Indonesia Terus Mendustakan)

Presiden VWPAUC, Pastor Alain Nafuki menjelaskan, "Kami akan melakukan yang terbaik untuk melobi guna memastikan bahwa ULMWP menjadi anggota penuh MSG dalam pertemuannya di Port Vila tahun ini dan Indonesia ditangguhkan dari status Keanggotaan Asosiasi".

Pertemuan itu menambahkan bahwa setiap peluang untuk menerima kembali Indonesia ke dalam statusnya dalam MSG akan tergantung pada apakah Jakarta mematuhi permintaan PIF bagi Komisaris HAM PBB untuk mengunjungi West Papua dan menyerahkan laporan tentang masalah hak asasi manusia di sana.

Sebuah tanggapan bulat atas rekomendasi tersebut menyusul dan sebuah penekanan dibuat untuk memberi pengarahan kepada Menteri Luar Negeri yang baru dalam Pemerintahan baru Vanuatu tentang masalah West Papua.

Pertemuan tersebut juga mengakui pentingnya menunjuk Direktur Jenderal MSG baru yang memiliki semangat Vanuatu pada masalah West Papua.

Sementara pos kosong untuk DG MSG berikutnya telah diiklankan, DG Fiji yang keluar dilaporkan mengatakan penggantinya akan berasal dari Vanuatu.

Akhirnya, namun tidak kalah pentingnya, karena ULMWP adalah organisasi amal, pertemuan tersebut sepakat untuk mendekati Pemerintah Vanuatu untuk mendanai pelaksanaan Kantor Port Vila-nya secara transisi selama dua hingga tiga tahun sementara ULMWP mengambil sumber caranya sendiri untuk bersiap mengambil alih setelah itu.

(Baca juga: Posisi ULMWP dan Indonesia Setara di Mata Internasional)

Bendahara ULMWP Paula Makabory mengingatkan pertemuan jaminan oleh Perdana Menteri Moana Carcasses saat itu agar parlemen meloloskan anggaran untuk Kantor ULMWP, sebuah jaminan yang tidak dapat direalisasikan karena perubahan politik dalam pemerintahan.

Rapat sepakat untuk mengajukan anggaran yang diusulkan kepada Pemerintah untuk mendanai masa transisi Kantor ULMWP.

Pidato Ketua ULMWP dalam MSG, di Fiji (10-12 Februari 2020)

Pidato Ketua ULMWP kepada Menteri Luar Negeri MSG: "West Papua tidak memiliki masa depan di Indonesia"

Edisi, 12 Februari 2020

Pidato yang disampaikan oleh Ketua ULMWP, Benny Wenda, selama pertemuan Menteri Luar Negeri & Pejabat Senior Melanesian Spearhead Group (MSG), yang diadakan di Suva [ibukota Fiji] dari 10-12 Februari 2020.
Menteri yang terhormat, Yang Mulia, Bapak dan Ibu, saya menyambut Anda semua dalam bahasa saya, wa wa wa wa.

Saya juga mengakui Duta Besar Amena Yauvoli Direktur Jenderal Sekretariat MSG dan Stafnya yang berdedikasi atas layanan mereka yang tak kenal lelah kepada komunitas Melanesia.

Pertemuan kami di sini menandai 34 tahun dari visi para pendiri bangsa kami, yang didukung oleh cara Melanesia dari keinginan budaya dan politik bersama, untuk seluruh dekolonisasi dan kebebasan negara-negara dan wilayah Melanesia. Dekolonisasi mungkin tampak kurang intrinsik saat ini, tetapi kebenaran yang menyedihkan adalah, orang-orang Melanesia jauh dari menjalankan kedaulatan penuh kita.
 West Papua menyampaikan pidato resmi yang dibacakan oleh Ketua ULMWP, Benny Wenda dalam forum dihadapan para pemimpin Melanesia dalam pertemuan MSG di Fiji, 10-12 Februari 2020.
West Papua menyampaikan pidato resmi yang dibacakan oleh Ketua ULMWP, Benny Wenda dalam forum dihadapan para pemimpin Melanesia dalam pertemuan MSG di Fiji, 10-12 Februari 2020.
Di West Papua, tanah air saya, 2,5 juta orang adalah orang Melanesia, bukan orang Indonesia. Seperti orang Melanesia di Bougainville dan Kanaky [New Caledonia], rakyat saya juga menyerukan hak dasar kami untuk memilih dalam referendum kemerdekaan. Lima puluh delapan tahun pelanggaran HAM yang meliputi penindasan perbedaan politik, diskriminasi, penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum, dan kekerasan polisi serta militer yang sistemik.

Kasus Nduga adalah contoh yang jelas. Sejak Desember 2018, operasi militer Indonesia yang tersebar luas di Kabupaten Nduga telah menggusur sekitar 45.000 Penduduk Melanesia yang Cerdik: 243 tewas, di antaranya 34 wanita, 110 anak-anak, 95 pria. Saat ini ada 57 tahanan politik. Orang Papua hidup dalam ketakutan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Tahun lalu orang-orang West Papua bangkit. Puluhan ribu dari mereka berbaris, menuntut hak kami untuk menentukan nasib sendiri. Negara merespons dengan peluru. Negara menanggapi dengan penjara. Penjajah merespons dengan represi. Mengapa orang West Papua bangkit? Karena di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, pasukan keamanan Indonesia dan gerombolan nasionalis mengepung asrama mahasiswa West Papua.

'Pulang ke rumah'. 'Monyet'. 'Anjing'. Inilah yang diteriakkan pasukan keamanan dan geng Indonesia kepada para siswa West Papua. Polisi Indonesia menembakkan gas air mata ke asrama, menangkap 43 orang Papua. Ini adalah percikan api yang menyalakan api 58 tahun rasisme, kolonialisme, dan pembunuhan massal. Orang-orang saya berbaris untuk mengakhiri rasisme terhadap orang-orang Melanesia. Mereka berbaris untuk menuntut hak mereka untuk referendum kemerdekaan, ditolak mereka oleh komunitas internasional pada tahun 1969.

Banyak pemimpin yang terlibat dalam demonstrasi itu sekarang telah ditangkap. Tujuh dari mereka diculik dan dipindahkan ke Kalimantan Timur di antara mereka dua pejabat ULWMP, Bucthar Tabuni dan Bazoka Logo, di mana mereka perlahan mati kelaparan di bawah pengawasan Negara Indonesia. Enam dari mereka berada di Jakarta, salah satu Pemimpin FRI WP, Surya Anta Ginting, seorang Indonesia, dan menghadapi dakwaan makar. Mereka mungkin dipenjara selama 15 tahun. Puluhan lainnya berada di penjara di West Papua. Veronica Koman, pengacara hak asasi manusia internasional, telah melarikan diri ke Australia.

Ini adalah bagaimana Negara Indonesia merespons pemberontakan rakyat West Papua. Bagaimana Negara Indonesia menangani serangan rasis terhadap pelajar Papua di Surabaya? Hanya satu orang Indonesia yang dihukum karena serangan itu. Hukuman mereka hanya lima bulan, artinya mereka akan segera dibebaskan karena waktu sudah dijalani. Tidak ada satu pun orang Indonesia lainnya yang menghadapi konsekuensi atas serangan itu.

Pemimpin yang Terhormat, Yang Mulia, Bapak dan Ibu,

Ini adalah keadilan Indonesia. Negara Indonesia melindungi mereka yang secara rasial menyerang orang Melanesia karena warna kulit mereka, karena budaya mereka. Tetapi jika Anda orang Melanesia, dan Anda menunjukkan menentang rasisme, Anda akan ditembak, Anda akan dipukuli, Anda akan ditangkap dan dipenjara selama 15 tahun.

Inilah sebabnya mengapa jelas bahwa Indonesia tidak tertarik untuk menangani tuntutan rakyat Papua akan keadilan dan kebebasan. Indonesia tidak memiliki keinginan untuk mengatasi 'akar penyebab' konflik di West Papua, sebagaimana diserukan pada tahun 2019 oleh 18 negara di Forum Kepulauan Pasifik dan 79 negara di Kelompok Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik. Hanya intervensi internasional yang dapat menyelamatkan rakyat saya dari genosida kolonial ini. West Papua tidak memiliki masa depan di Indonesia.
Fiji selaku tuan rumah memberikan cindera mata Melanesia kepada West Papua, yang diterima Ketua ULMWP, Benny Wenda tanggal 12 Februari 2020 di Suva.
Fiji selaku tuan rumah memberikan cindera mata Melanesia kepada West Papua, yang diterima Ketua ULMWP, Benny Wenda tanggal 12 Februari 2020 di Suva.
Gerakan Persatuan Pembebasan untuk West Papua (ULMWP) dibentuk pada tahun 2014 sebagai tanggapan atas permintaan dari para pemimpin Melanesia di dalam institusi ini, MSG. Kami telah tumbuh menjadi kekuatan terpadu dari semua kelompok kemerdekaan West Papua, di dalam dan di luar negeri.

Kami telah membentuk Komite Eksekutif, Dewan Legislatif, Dewan Yudisial, dan sembilan biro di West Papua termasuk kelompok solidaritas rakyat Indonesia, dan di West Papua. Indonesia tidak dapat menghilangkan ULMWP, meskipun ia mencoba. ULMWP adalah perwakilan sah dari rakyat West Papua dan siap untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Faktanya, kita sudah berbicara dengan PBB, dengan pemerintah internasional.

Jika masalah penjajahan Indonesia tidak terpecahkan, maka rakyat saya tidak aman. Kita mungkin tidak bisa bertahan hidup lebih lama dari kolonialisme Indonesia. Sebagai Pelapor Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida, Juan Mandez pernah menyatakan, "jika tidak ada yang dilakukan, Rakyat West Papua akan hilang".

Pasifik, khususnya Melanesia, adalah kunci untuk kelangsungan hidup rakyat saya. Ketika Pasifik berdiri dengan satu suara untuk West Papua, seluruh dunia memperhatikan. Dunia tidak akan bertindak kecuali Melanesia dan Pasifik bersatu di belakang rakyat West Papua. ULMWP, sebagai perwakilan sah rakyat West Papua, siap untuk terlibat dengan Komunitas internasional. Kami sudah duduk di meja bersama mereka di lembaga bersejarah ini. Pada Oktober tahun lalu, saya mengeluarkan enam tuntutan kepada Presiden Indonesia, untuk menunjukkan itikad baik untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama. Ini termasuk menarik 16.000 tentara tambahan yang dikerahkan selama Pemberontakan West Papua, membebaskan tahanan politik, dan memungkinkan Komisaris Tinggi PBB dan pelapor khusus ke wilayah tersebut. Hingga hari ini, kami belum menerima tanggapan.

Tahun ini, Indonesia harus belajar dari contoh negara-negara Pasifik terdepan di dunia yang telah memberi orang hak untuk menentukan nasib sendiri. Pemerintah Papua Nugini dan Kaledonia Baru telah memimpin dalam menawarkan referendum tentang kemerdekaan kepada masyarakat Bougainville dan Kanaki. Indonesia harus mengikuti contoh-contoh demokratis ini, dengan membiarkan orang Papua menggunakan hak penuh untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan yang telah kami tolak pada tahun 1969. Pada Januari 2019, saya menyampaikan Petisi Rakyat kami, 1,8 Juta tanda tangan yang menuntut hak untuk memilih kemerdekaan, untuk Komisaris Tinggi PBB di Jenewa, disponsori oleh Pemerintah Vanuatu. Kami juga telah secara independen mengirimkan petisi kepada Mantan Ketua C24, Rafael Ramírez, pada bulan September 2017 di New York.

Indonesia tidak hanya menunjukkan tidak ada keinginan untuk mengatasi akar penyebab konflik, Indonesia telah memblokir masuknya PBB. Pada bulan Agustus 2019, 18 negara Forum Kepulauan Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru, menyerukan agar Indonesia mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke wilayah tersebut untuk melapor sebelum Forum Kepulauan Pasifik 2020. Hingga hari ini, Indonesia belum memenuhi.

Pada bulan Desember 2019, 79 negara berdaulat di Kelompok Negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik, ACP, juga menggemakan seruan agar Indonesia mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk mengunjungi tanah air kita. Hingga hari ini, Indonesia belum memenuhi.

Ini pertanyaan saya. Jika Indonesia mengklaim mewakili orang Melanesia dan memiliki keanggotaan MSG yang sah, mengapa Indonesia membunuh orang West Papua Melanesia setiap hari? Mengapa Indonesia memenjarakan aktivis West Papua yang damai selama 15 tahun karena mengibarkan bendera Bintang Kejora, simbol identitas Nasional dan Melanesia kita? Mengapa polisi Indonesia memanggil kami 'monyet' dan memotong 'rambut gimbal' kami di jalan-jalan Jayapura?
Tangguhkan RI Anggota Asosiasi, Terima West Papua Anggota Penuh MSG
79 negara anggota PBB dari Afrika, Karibia dan Pacifik setelah mengesahkan resolusi penyelesaikan masalah West Papua di Nairobi, Kenya. Benny Wenda selaku Presiden ULMWP turut hadir bersama Vanuatu, 5-10 Desember 2019 di Afrika Timur. (kredit. ULMWP)
Salah satu kriteria penting untuk menjadi anggota MSG adalah bahwa negara yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran HAM. Indonesia telah melakukan kejahatan negara terhadap kemanusiaan masyarakat Melanesia di West Papua selama 58 tahun. Kami percaya kami memiliki lebih dari memenuhi syarat untuk memenuhi kriteria keanggotaan penuh MSG. Waktu untuk penundaan telah berakhir. Waktu untuk bertindak, untuk solidaritas dengan orang-orangku, telah tiba.

Kami percaya bahwa MSG memiliki sejarah, kebiasaan dan keberanian untuk melakukan hal yang benar, dan membuat sejarah. Kebebasan West Papua akan menandai tonggak sejarah dalam perjuangan untuk kesetaraan manusia melawan kekuatan kolonialisme dan rasisme. MSG didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dekolonisasi, tentang solidaritas Melanesia dan perjuangan bersama. Kita harus menemukan kembali nilai-nilai ini, dan mengingat kembali kata-kata bijak almarhum Pastor Walter Lini, pendiri Vanuatu, bahwa Vanuatu tidak benar-benar bebas sampai semua Melanesia bebas, dan dari dan Solomon Mamaloni, mantan Perdana Menteri Kepulauan Solomon , ketika dia bertemu dengan para pemimpin OPM, bahwa jika generasi kita tidak menyelesaikan masalah West Papua, generasi yang akan datang selamanya akan menghukum kita.

Pemimpin yang terhormat, Yang Mulia, hadirin sekalian, Tenkiu Tumas, Merci Beaucoup, Vinaka Vakalevu, Wa Wa Wa Wa

Benny Wenda
Ketua
ULMWP

Copyright ©Daily Post | Pidato ULMWP "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Baru Antisipasi Covid-19, Ini 14 Kebijakan Pemkab Blora

Minggu, 15 Maret 2020

Baru 2021 Blora Masih Fokus Pembangunan Infrastruktur, Ini Usulan ke Pemprov Jateng

Pasien Dugaan Corona di RSUD Merauke Masih Dirawat di Ruang Isolasi Alfa

Buletinnusa
Pasien Dugaan Corona di RSUD Merauke Masih Dirawat di Ruang Isolasi Alfa
Kelengkapan tim medis dalam perawatan pasien dengan dugaan corona di RSUD Merauke. (kabarpapua/Abdel Syah)
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Merauke – Seorang pria berumur 46 tahun yang dirawat RSUD Merauke dengan gejala mirip corona, hingga kini kondisi tubuhnya stabil dan masih dalam pengawasan di ruang isolasi Alfa RSUD Merauke.

Sekretaris Dinas Kesehatan Merauke Mustika Nevil membantah informasi yang beredar bahwa pasien tersebut sudah dirujuk ke RSUD Jayapura.

“Pasiennya masih ada di RSUD Merauke dan di dalam ruang isolasi. Kami masih menunggu hasil darah dari laboratorium yang akan dikirim ke Jakarta,” katanya kepada kabarpapua, Minggu 15 Maret 2020.

(Baca ini: Bek Juventus Positif Corona, Cristiano Ronaldo Resmi Dikarantina)

Lanjut Nevil, pasien tersebut telah dirawat di ruang isolasi RSUD Merauke sejak Rabu 11 Maret 2020. Pasien datang dengan keluhan demam, batuk dan pilek.

“Suhu badannya sudah normal saat ini. Tapi pasien masih dalam pengawasan dan perawatan sesuai standar, termasuk membatasi pengunjung dan tenaga medis yang merawat pun mengenakan seragam sesuai standar,” katanya.

Walaupun Merauke masih dikabarkan bebas corona, Dinas Kesehatan setempat mengimbau masyarakat tetap waspada dan tak resah dengan berbagai isu yang beredar di media sosial.

“Kami berharap media juga membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat dan jangan malahan ikut membuat masyarakat resah,” ujarnya. *** (Abdel Syah)

(Baca ini: ULMWP: Indonesia Politisir Isu Corona untuk Blok UNHCR)


Copyright ©Kabar Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Bek Juventus Positif Corona, Cristiano Ronaldo Resmi Dikarantina

Buletinnusa
Cristiano Ronaldo
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

Jakarta, - Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, dikarantina di Portugal, setelah bek Bianconeri, Daniele Rugani, positif tertular virus Corona.

Bek Juventus, Daniele Rugani, terkena virus corona, Rabu (11/3). Pemain asal Italia itu kini telah diisolasi oleh klub berjulukan I Bianconeri tersebut.

Berdasarkan keterangan Juventus, Rugani tidak menunjukkan gejala seperti tertular virus corona. Belum dikonfirmasi dari mana pemain berusia 25 tahun itu tertular.

Hal tersebut berimbas pada top skor sementara Juventus di Serie A musim ini, Cristiano Ronaldo. Eks bintang Manchester United itu harus dikarantina di kota asalnya Madeira, Portugal.

Dilansir dari Daily Mail, Ronaldo sejatinya berada di Madeira dengan tujuan menjenguk ibundanya yang baru-baru ini divonis menderita stroke. Namun, setelah Rugani dinyatakan tertular Covid-19, Ronaldo dilarang pulang ke Turin.

Ronaldo dan Rugini sempat bertemu di ruang ganti saat Juventus sukses menekuk Inter Milan, di lanjutan Serie A Italia 2019/20, Senin (9/03).

Dalam unggahan yang dibagikan Miralem Pjanic di Instagramnya, Ronaldo dan skuat Juventus lainnya bahkan sempat berfoto dengan Daniele Rugini.

Pada potret tersebut skuat Maurizio Sarri tampak bahagia usai mengalahkan La Beneamata. Tak hanya Ronaldo, pemain Juventus lainnya yang sempat berinteraksi dengan Rugini juga diminta mengisolasi diri demi mencegah penyebaran virus Corona.


Copyright ©IndoSport "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

ULMWP: Indonesia Politisir Isu Corona untuk Blok UNHCR

Buletinnusa
ULMWP: Indonesia Politisir Isu Corona untuk Blok UNHCR
ULMWP Menyerahkan data pelanggaran HAM ke PBB. Foto: Ketua ULMWP Benny Wenda (kedua dari kiri) dan Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet (ketiga dari kiri) di kantor badan HAM PBB di Jenewa pada 25 Januari 2019 (kredit: ULMWP)
No. 1 PAPUA Merdeka News | Portal

5 MARET 2020

“...Isu Corona hanya opini politis Indonesia untuk kembali lagi menghalangi kunjungan KT-HAM PBB ke Papua...”

PORT NUMBAY | Rakyat West Papua di beberapa kota besar di Papua dikabarkan beramai-ramai membeli kaos tangan dan masker hidung untuk melindungi diri dari serangan virus Corona setelah mendengar kabar tentang 2 orang Indonesia di Kabupaten Batam positif terkena virus Corona.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia di Papua pun turut mengambil langkah-langkah dalam rangka menangkal masuknya Virus tersebut ke Papua. Salah satu hal yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah membatasi masuknya orang asing [WNA] ke Papua.

Melihat hal ini, kami United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menilai, sesungguhnya ada motif politis yang sengaja dilakukan [dibangun wacana] oleh Indonesia untuk terus membungkam West Papua dari pantauan internasional, terutama dalam rangka menghalangi kunjungan Komisaris Tinggi HAM PBB ke West Papua. Sesungguhnya tidak benar Corona itu masuk ke Indonesia!

Buruknya situasi dan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) rakyat West Papua di seluruh Papua, pada tanggal 15 Agustus 2019 di negara, 18 negara Pasifik telah berkumpul dalam KTT Tahunan dan telah mengeluarkan 3 butir Komunike resmi sebagai resolusi, diantaranya adalah meminta Komisaris Tinggi HAM PBB untuk kunjungi West Papua guna menginvestigasi persoalan di Papua dengan batas waktu 2020. Negara-negara Pasifik kemudian berharap agar Indonesia segera buka akses bagi PBB agar dapat masuk ke Papua.

(Baca ini: ULMWP: Jokowi Mengunjungi Australia Sementara Pemenjaraan dan Pembunuhan Meningkat di Papua)

Setelah seluruh negara Pasifik menyatakan suara bulat untuk West Papua, pada tanggal 7 Desember 2019 sikap yang sama juga dibuat oleh 79 negara dari African, Caribbean dan Pasific (ACP) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT-ACP) di Nairobi ibukota negara Kenya, Afrika Timur.

Resolusi 79 negara ini, dua halaman penuh telah termuat tentang masalah West Papua, diantara adalah meminta untuk Komisaris Tinggi HAM PBB segera masuk ke Papua dan membuat laporan investigasi, dengan batas waktu 2020.

Berdasarkan sejumlah resolusi yang sudah diputuskan, awal tahun 2020 sejumlah negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berkumpul dan menyepakati bersama tentang waktu untuk kunjungan Komisaris Tinggi HAM PBB ke West Papua, namun hingga saat ini Indonesia masih menutupi akses terhadap internasional, dalam hal ini PBB sendiri.

Salah satu cara yang dilakukan Indonesia adalah membangun opini tentang virus Corona, yang kemudian dengan dalil ini akses internasional pun diblokir, sehingga West Papua dilokalisir secara sistematis. Hal ini tidak berbeda jauh dengan manuver politik yang pernah dilakukan oleh Wiranto saat masih menjabat sebagai Menkopolhukam pada tahun 2019. Pada Agustus 2019, setelah PIF mengeluarkan Komunike, sebuah rekayasa penikaman terhadap Wiranto pun terjadi, yang dibuat oleh warga Banten, dan kemudian itu menjadi dalil untuk penundaan kedatangan KT-HAM PBB.

Pada Januari 2019, United Liberation Movement for West Papua bersama negara Vanuatu telah menyerahkan petisi 1,8 juta rakyat West Papua kepada Ketua Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet. KT-HAM PBB kemudian menyurati Indonesia untuk membuka akses bagi internasional, namun Indonesia meresponnya dengan menjawab, akses akan dibuka setelah pemilihan umum pada April 2019. Namun, setelah pemilihan umum ternyata Indonesia telah berdusta dan tidak membuka akses.

(Baca ini: Ketua ULMWP: Pemimpin Politik Indonesia Terus Mendustakan Genosida)

Kini sudah masuk tahun 2020. Sejumlah negara anggota PBB telah membuat keputusan dan mengeluarkan resolusi dengan date line yang sudah dibulatkan awal tahun ini, sehingga sudah saatnya Indonesia harus membuka diri dan menerima kedatangan Komisaris Tinggi HAM PBB ke West Papua, tanpa harus beretorika dengan drama rekayasa.

Kami juga berharap kepada seluruh rakyat West Papua agar tidak terhipnotis dalam opini politis yang dimainkan oleh pemerintah kolonial Indonesia di Papua. Rakyat West Papua tetap fokus dan konsisten pada agenda-agenda Papua Merdeka yang sudah sedang berjalan dalam Komando United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), sebab dalam waktu dekat pula ULMWP selaku representasi West Papua akan menuju pada pengajuan keanggotaan penuh dalam di MSG nanti dalam KTT di Port Villa, Vanuatu.


United Liberation Movement for West Papua

Bazoka Logo
Biro Politik
ULMWP


Posted by: Admin
Copyright ©Bazoka Logo (fb) "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com