Jumat, 31 Mei 2019

Benny Wenda: Tidak Hanya Aceh, Papua juga Harus Merdeka

Buletinnusa
Benny Wenda: Tidak Hanya Aceh, Papua juga Harus Merdeka
Pemimpin kemerdekaan Papua, ketua ULMWP Benny Wenda. (ist)
Jayapura, - Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengungkapkan sejalan dengan rakyat bangsa Aceh yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka Papua juga harus lepas dari NKRI.

“Saya sebagai pemimpin bangsa Papua Menyampaikan bahwa agenda ULMWP menuntut UN [PBB, red] fasilitasi internationally supervised Vote for Referendum atau independence for West Papua. Karena masalah Papua Barat keterlibatan international dalam hal ini PBB. Bukan domestic issue seperti Indonesia klaim,” kata Benny Wenda kepada Cenderawasih Pos, melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, (30/5).

Baca ini: Indonesia Akan Dijajah Asing, Mualem Serukan Referendum Rakyat Aceh

Dikatakan, jika bangsa Aceh menuntut adanya referendum untuk terlepas dari negara Indonesia, itu merupakan hak mereka. Begitu pula Papua Barat yang sejak dulu dipaksa masuk menjadi warga negara Indonesia secara ilegal dengan ancaman senjata, maka Indonesia harus mengakui dan memberikan hak kedaulatan bagi bangsa Papua.

“Bangsa Aceh sekarang menuntut referendum itu pantas dan itu hak rakyat Aceh, maka indonesia harus respect. Bangsa Pupua sudah dari dulu menuntut referndum bukan baru, maka Indonesia saatnya buka diri menerima tuntut Rakyat PApua,” katanya.

Bahkan menurutnya kehadiran Indonesia telah menjadi penyakit bagi masyarakat Papua yang secara perlahan orang asli Papua dengan ras dan budayanya semakin habis, semakin termarjinal di atas tanahnya sendiri dan hak politik dirampas.

“Berbagai konik terjadi di Papua Barat karena Indonesia menduduki Tanah Papua secara ilegal, maka solusinya Papua harus merdeka,” tegasnya.

Baca ini: Jakarta Kacau Balau, Aceh Merdeka

Dengan melihat adanya dinamika politik nasional yang terjadi di Indonesia, menurutnya akan membuat beberapa wilayah yang ada di Indonesia memilih untuk merdeka termasuk Papua.

Karena terlihat jelas kesenjangan pembangunan, eksploitasi kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM, berbagai persoalan lainnya indonesia tidak mampu diselesaikanya. (oel/nat)


Copyright ©Cenderawasih Pos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Persipura Lakukan Evaluasi Setelah Imbang Kontra PSS Sleman

Buletinnusa
Persipura Lakukan Evaluasi Setelah Imbang Kontra PSS Sleman
Pelatih kepala Persipura Jayapura Luciano Leandro (tengah) dan Kevin Rumakiek (kiri) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan – Jubi/Roy Ratumakin.
Jayapura, – Dengan hasil imbang 1-1 atas tamunya PSS Sleman, Persipura akhirnya berbenah secara total guna menghadapi laga kandang selanjutnya di Stadion Mandala Jayapura.

“Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dengan hasil yang kami raih malam ini. Kita bisa lihat pemain berusaha untuk mencetak gol dalam pertandingan ini, namun hasilnya kita raih satu poin,” kata pelatih kepala Persipura Jayapura Luciano Leandro kepada wartawan, Jumat (31/5/2019) dalam sesi konfrensi pers usai laga.

Kata Luci, anak asuhnya selalu berupaya untuk menciptakan sejumlah peluang namun belum bisa dikonversi menjadi sontekan berbuah gol.

Disinggung soal peran dari Samassa yang terlihat tak apik di lini depan, Luci sapaan akrabnya membantah hal ini. Ia menyebut Mamodou Samassa sangat berperan aktif di lini depan.

“Saya tetap mempertahankan Samassa untuk berduel dengan pemain belakang lawan. Karena dengan begitu, pemain kita yang lain bisa melakukan akselerasi di kotak 16 lawan,” ujarnya.

Luci pun membeberkan alasan tak mengganti posisi Samassa.

“Malah pemain lawan akan bermain lebih kedepan dan kita akan semakin ditekan,” katanya.

Namun dirinya mengaku bahwa Samassa belum kembali pada kondisi fisik yang diinginkan oleh dirinya dan juga jajaran pelatih di Persipura.

“Dia masih butuh waktu untuk melakukan adaptasi dengan pemain dan juga ritme permainan Persipura. Saya tidak menyalahkan pemain atas hasil ini, kami sudah berupaya dan bekerja keras,” ujarnya.

Di tempat yang sama Kevin Rumakiek salah satu pemain muda milik Persipura mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk meraih kemenangan dalam laga perdana tersebut namun hasil belum berpihak kepada tim Persipura.

“Kami sudah bermain sesuai dengan arahan dari pelatih. Hasil ini bukan akhir dari sebuah pertandingan. Tapi dari hasil ini kami akan menjadikan pelajaran guna hadapi pertandingan berikutnya,” katanya. (*)


Copyright ©Jubi "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Pemkab Malra Prioritas Perhatikan Tenaga Honorer Pendidikan Dan Kesehatan

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun mengatakan, pegawai honorer yang selama ini (biasa disebut “dirumahkan”), khusus untuk tenaga kesehatan dan pendidikan sangat mendapat prioritas untuk diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Selain itu, karena keterbatasan dana operasional untuk tenaga honorer karena tahun 2019 yang dianggarkan hanya Rp10 miliar.
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun mengatakan, pegawai honorer yang selama ini (biasa disebut “dirumahkan”), khusus untuk tenaga kesehatan dan pendidikan sangat mendapat prioritas untuk diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Selain itu, karena keterbatasan dana operasional untuk tenaga honorer karena tahun 2019 yang dianggarkan hanya Rp10 miliar.

“Ini hanya perlu kesabaran, karena saya harus mendisiplinkan dulu ASN, kalau misalkan ASN itu belum disiplin bagaimana dengan honornya ? Selain itu, karena keterbatasan dana operasional untuk tenaga honorer tahun ini hanya Rp10 miliar yang dianggarkan,” ujarnya di Langgur, Jumat (31/5).

Dijelaskan Hanubun, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer pada pasal  8 secara implisit menyebutkan bahwa sejak ditetapkan peraturan pemerintah tersebut semua pejabat pembina kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

“Yang ada sekarang ini hanya karena kebutuhan tenaga guru dan kesehatan yang belum cukup maka dua ha itu yang diprioritaskan. Tidak ada yang tidak dapat diselesaikan, insya Allah semua bisa diselesaikan, khusus tenaga pendidikan dan kesehatan itu mereka sudah mendapat hak-haknya,” ungkapnya.

Hanubun katakan, untuk itu maka terhitung mulai besok hingga lusa, hak-hak tenaga honorer yang belum dibayar sejak Januari hingga saat ini akan direalisasikan melalui dinas terkait, yang disesuaikan dengan kehadiran (absensi) dalam menjalankan tugas selama ini.

“Jadi informasi yang beredar itu heboh saja karena beritanya simpang siur, apalagi yang ada di facebook dan lain-lain. Yang tidak mengerti itu sebenarnya datang dan tanya, bupati itu kapan saja bisa ditemui,” tandasnya.

Hanubun memastikan bahwa sebelum lebaran, semua urusan tentang tenaga honorer sudah selesai, termasuk tenaga-tenaga di dinas terkait seperti supir, cleaning servis semua akan menerima hak-haknya.

“Saya sudah minta perbankan terutama Bank Maluku untuk melayani dan saya rasa tidak ada masalah apa-apa. Jadi, berita yang simpang siur tentang tenaga honorer itu saya harap agar teman-teman media tolong sampaikan ke mereka, saya (bupati) sangat peduli dengan soal kesehatan dan pendidikan,” tegasnya.

Hanubun menambahkan, jumlah tenaga honorer dari dinas kesehatan sebanyak 402 orang dan dinas pendidikan (karena kemarin sudah ada yang tertampung lewat tes PNS) maka sekarang tersisa 167 orang.

“Jumlah ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi, jadi tidak usah ribut-ribut. Yang penting kerja dan tunjukkan kualitas dan saya akan tampung untuk membangun dunia pendidikan dan kesehatan di daerah ini,” pungkasnya. (MP-15)

Calon Menteri dari Papua Sebaiknya Orang Asli Papua Berwawasan Luas

Buletinnusa
Calon Menteri dari Papua Sebaiknya Orang Asli Papua Berwawasan Luas
Pdt.Lipiyus Biniluk,M.Th
Jayapura -- Meski hasil Pilpres masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), namun spekulasi nama-nama calon menteri Presiden Jokowi-Ma’ruf di kabinet jilid II, mulai bermunculan.

Terkait dengan bursa menteri tersebut, Seorang Tokoh Agama dari Papua, Pdt.Lipiyus Biniluk, M.Th berpendapat, jika Jokowi-Ma’ruf mengangkat menteri dari Papua, maka ada dua aspek mendasar harus diperhatikan. Pertama, sosial budaya dan religius.

Baca ini: Gagal Lolos, Banyak Caleg OAP Mengadu ke MRP, Tuntut PSU

Untuk memenuhi dua hal ini, maka sebaiknya calon menteri yang dipilih adalah Orang Asli Papua (OAP), karena yang tahu persis budaya Papua hanya orang Papua sendiri.

Meski lama tinggal dan mengabdi di Papua, itu bukan jaminan. Kemudian dari disisi religius, melihat rakyat Papua mayoritas Kristen, maka sebaiknya calon menterinya penganut agama mayoritas di Papua.

“Dengan begitu Papua benar-benar merasa terwakili di Kabinet,” jelas Pdt.Lipiyus via telepon selurernya kepada Papua Satu, Rabu (29/5).

Dikatakan, selain OAP dan penganut agama mayoritas di Papua, dia takut Tuhan, berintegritas, berwawasan luas, dan punya kemampuan berkomunikasi yang baik dengan segala suku bangsa yang ada. ”Sehingga dia betul-betul bisa mendeteksi kebutuhan dan bisa menjawab kebutuhan rakyat,” tambah Tokoh berpengaruh ini.

Diakui, selama ini menteri-menteri terkait hanya banyak sibuk di Jakarta, padahal sebenarnya mereka bisa turun ke lapangan mengambil aspirasi rakyat di setiap kabupaten/Kota di Provinsi.

“Pembantu-pembantu presiden betul-betul bangun komunikasi yang intens dengan kepala-kepala daerah Provinsi, kabupaten/kota untuk mensinergikan program pusat, jangan pemerintahan pusatdan daerah terkesan jalan sendiri-sendiri. Mari tinggalkan kepentingan politik bangun bangsa ini dengan kerja sama yang baik,” katanya.

Baca juga: Demo di Kantor Bupati, Puluhan OAP Khenambay Umbay Minta Hasil Pleno Rekapitulasi Dibatalkan

Menurutnya, Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang takut Tuhan, berintegiritas, dekat dengan rakyat, mau berkorban segalanya untuk rakyat baik waktunya, tenaga bahkan dompet (hartanya).

Pasalnya, mayoritas penduduk Indonesia itu 85% ekonomi lemah. Karena itu jadi pemimpin dia harus bisa merendahkan diri, merelakan diri untuk bergaul dengan raakyat agar rakyat merasa dihargai, sehingga bisa meminimalisir konflik yang terjadi akibat kecemburuan sosial.

Sosok pemimpin yang dibutuhkan ke depan harus bisa jadi teladan dalam berbagai aspek kehiudupan. Pemimpin yang tidak banyak tingggal di Jakarta tetapi lebih banyak tinggal di Papua, turun ke masyarakat, serta bisa mengerti visi misi pemimpin di atas agar bisa direalisasikan ke bawah. [sony]

Simak ini: Indonesia Akan Dijajah Asing, Mualem Serukan Referendum Rakyat Aceh


Copyright ©Papua Satu "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

PM Baru PNG Mengumumkan Pengasuh Kabinet

Buletinnusa
PM Baru PNG Mengumumkan Pengasuh Kabinet
PORT MORESBY, - Menyusul sumpah Perdana Menteri ke-8 Papua Nugini ini, James Marape kemarin; Tujuh orang juru kunci kabinet mengambil sumpah jabatan mereka di hadapan Gubernur Jenderal, Sir Bob Dadae.

Sembilan Anggota Parlemen yang akan bekerja bersama dengan Perdana Menteri James Marape termasuk:
  1. Solan Mirisim yang akan menjadi juru kunci Menteri Luar Negeri, Pertahanan, Perdagangan & Industri, Perikanan dan Hutan;
  2. Richard Maru sebagai juru kunci Keuangan, Perminyakan & Energi, Hubungan Antar Pemerintah dan Pengembangan Masyarakat;
  3. Sam Basil sebagai penjaga Perencanaan Nasional, Kesehatan, Perumahan, Komunikasi, dan Informasi dan Pendidikan Tinggi;
  4. Johnson Tuke sebagai juru kunci untuk Pertambangan, Transportasi, Kebudayaan & Pariwisata, Layanan Pemasyarakatan dan Konservasi Lingkungan & Perubahan Iklim;
  5. Steven Davis adalah juru kunci untuk Keadilan & Jaksa Agung, Hubungan Perburuhan & Industri, Pertanian & Peternakan dan Perencanaan Tanah & Fisik;
  6. Michael Nali sebagai juru kunci Works, Bougainville Affairs, dan Immigration & Border Security;
  7. Charles Abel sebagai juru kunci Departemen Keuangan, Pendidikan, dan Polisi.
Perdana Menteri sendiri akan mengawasi Layanan Publik dan investasi Perusahaan Publik & Negara.

Perdana Menteri Marape mengatakan semoga menjelang akhir minggu depan, susunan kabinet penuh harus diumumkan.

Baca ini: Ketua ULMWP: Selamat Kepada PM Baru PNG, James Marape

Kabinet sementara akan mengawasi urusan negara sampai duduk berikutnya yang akan menuju akhir bulan depan di mana portofolio akan segera diberikan kepada menteri sementara.


Posted by: Admin 
Copyright ©EMTV "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Ketua ULMWP: Selamat Kepada PM Baru PNG, James Marape

Buletinnusa
Ketua ULMWP: Selamat Kepada PM Baru PNG, James Marape
James Marape anggota Tari Pori, perdana menteri baru Papua Nugini. May 2019 Photo: Post Courier Newspaper
PORT MORESBY, - James Marape, mantan menteri keuangan dan kritikus kesepakatan pembangunan gas global, telah dipilih oleh parlemen sebagai Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) pada, Kamis (30/5/2019) menggantikan PM sebelumnya, Peter O'Neill di Port Moresby, PNG setelah James memenangkan suara mayoritas di Parlemen.

Dalam sebuah postingan Facebook-nya pada Kamis pagi, Marape berjanji untuk menjadikan PNG sebagai "negara Kristen kulit hitam terkaya di dunia" dan menempatkan "kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan perusahaan".

Terkait terpilihnya James Marape sebagai Perdana Menteri baru PNG , West Papua pun menyampaikan ucapan selamat Kepada Perdana Menteri terpilih, James Marape. Ucapan selamat ini disampaikan oleh Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda pada Jumat, (31/05) seperti yang dilansir di website resmi ulmwp.org. Berikut ini adalah pernyataan resmi oleh ULMWP untuk PM Papua Nugini, Hon. James Marape :
___________

Terhormat Hon. Perdana Menteri James Marape,

Atas nama rakyat West Papua dan Eksekutif ULMWP, saya mengucapkan selamat kepada Anda atas terpilihnya Anda sebagai Perdana Menteri Papua Nugini.

Saya percaya bahwa kepemimpinan Anda akan bermanfaat bagi rakyat Papua Nugini dan rakyat di seluruh Papua, dari Sorong hingga Samarai. Batas-batas kolonial telah memisahkan kita orang Papua, tetapi suatu hari impian kita adalah untuk bersatu sebagai satu kesatuan dalam, satu tanah, satu leluhur. Papua Nugini dan West Papua menghadapi bahaya eksploitasi sumber daya alam dan perubahan iklim, dan ULMWP bekerja menuju solusi untuk melestarikan tanah kami dan memberi manfaat bagi rakyat kami.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada mantan Perdana Menteri Peter O'Neill, yang membuat sejarah dengan berbicara secara regional dan internasional tentang ketidakadilan di West Papua.

Perdana Menteri Marape, saya berharap Anda bisa menjadi suara bagi yang tidak bersuara dan bahwa pemerintahan Anda dapat terus membawa masalah West Papua ke forum regional dan internasional.

Saya harap Anda dapat berbicara tentang pendudukan asing yang terus menerus dan eksploitasi sumber daya alam kita yang kaya di West Papua, tempat rakyat saya masih menderita di bawah kolonialisme di abad ke-21.

Tuhan memberkati Anda dan pekerjaan Anda melayani rakyat Papua Nugini.

Salam kesatuan,

Benny Wenda
Ketua United Liberation Movement for West Papua


Posted by: Admin
Copyright ©The ULMWP official site "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Kamis, 30 Mei 2019

RSUD DR. M. Haulussy - BPJS Kesehatan Ambon Kembali Kerjasama

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon Afliana Latumakulita mengatakan, RSUD dr. M. Haulussy di Ambon telah mengajukan kerja sama kembali pasca akreditasinya tayang di website resmi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan sudah ditindaklanjuti oleh BPJS-Kesehatan Cabang Ambon. "Jadi selain akreditasi, seluruh persyaratan dalam melakukan kerja sama telah dipenuhi oleh RSUD dr. M. Haulussy, dan telah memenuhi syarat," ujarnya.
Ambon, Malukupost.com - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon Afliana Latumakulita mengatakan, RSUD dr. M. Haulussy di Ambon telah mengajukan kerja sama kembali pasca akreditasinya tayang di website resmi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan sudah ditindaklanjuti oleh BPJS-Kesehatan Cabang Ambon.

"Jadi selain akreditasi, seluruh persyaratan dalam melakukan kerja sama telah dipenuhi oleh RSUD dr. M. Haulussy, dan telah memenuhi syarat," ujarnya.

Dia menjelaskan, terhitung mulai Rabu (29/5), RSUD Haulussy secara resmi telah kembali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Kerja sama ini karena Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) telah melakukan penilaian akreditasi terhadap RSUD dr. M. Haulussy beberapa waktu lalu dan hasilnya telah tayang di website KARS pada tanggal 28 Mei 2019," katanya.

Ini merupakan angin segar bagi semua pihak, bagi peserta JKN-KIS dapat kembali mengakses pelayanan di RS milik pemerintah provinsi tersebut.

Bagi Pemprov Maluku yang sebelumnya turut andil dalam pembiayaan peserta JKN di RSUD Haulussy setelah diberhentikanya kerja sama dengan BPJS Kesehatan, dapat menggunakan dana tersebut untuk program-program prioritas lainnya.

Afliana sangat mengapresiasi upaya-upaya baik dari pihak RSUD dr. M.Haulussy, Pemerintah Provinsi Maluku, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku sehingga proses akreditasi RS ini cepat terselesaikan dan kembali dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat khususnya peserta JKN-KIS.

Sebelumnya, pada  1 Mei 2019 terdapat tiga rumah sakit di Maluku yang menghentikan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, yaitu RSUD Haulussy, RSUD dr. Ishak Umarella dan RS Hati Kudus Langgur.

Terkait dua rumah sakit lainnya, Afliana menerangkan bahwa pelaksanaan penilaian akreditasi RSUD dr. H. Ishak Umarella Maluku Tengah juga telah selesai setelah penilaian di RSUD dr. M. Haulussy, namun untuk RS Hati Kudus Langgur masih menunggu kunjungan dari KARS yang dijadwalkan bulan Juni ini.

"RSUD dr. H. Ishak Umarella juga sudah selesai penilaian akreditasinya, namun belum tayang di web KARS. Jadi kita tunggu saja kemungkinan hari ini tayang, kalau sudah tayang kita bisa kerja sama kembali Sedangkan untuk RS Hati Kudus Langgur baru dijadwalkan bulan Juni ini untuk KARS turun lakukan penilaian.

Afliana menghimbau beberapa RS di Maluku yang masa akreditasinya akan berakhir di Tahun 2019 agar dapat segera melakukan akreditasi untuk mengantisipasi penghentian pelayanan kepada peserta JKN.

RS tersebut di antaranya RS Sumber Hidup yang akan berakhir pada 14 Juni 2019, RSUD Karel Sadsuitubun akan berakhir pada 27 November 2019, RS Bhakti Rahayu akan berakhir pada 30 November 2019, RS Hative Akan berakhir pada 04 Desember 2019, dan RSUD Masohi akan berakhir pada 21 Desember 2019.

"Kepada RS yang masa akreditasinya akan berakhir pada tahun ini, diharapkan dapat segera melakukan proses akreditasi untuk mengantisipasi penghentian pelayanan JKN,"ujarnya.

"Ada juga rumah sakit yang yang mungkin putus kerja sama dengan BPJS-Kesehatan di tahun ini, saya imbau kepada peserta JKN agar tidak perlu panik karena masih ada opsi rumah sakit lain yang dapat melayani JKN," katanya menambahkan. (MP-3)

Akhir Juni Gedung II DPR Papua Diresmikan

Buletinnusa
Akhir Juni Gedung II DPR Papua Diresmikan
Gedung II DPR Papua. (ist)
Jayapura, – Gedung II DPR Papua yang nantinya akan menjadi icon Kota Jayapura, yang kini pengerjaannya telah mencapai 95 persen dan rencana akan dilakukan peresmian pada akhir bulan Juni 2019 mendatang oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH.

Terkait hal tersebut Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, DR. Juliana J. Waromi SE, M. Si yang ditemui awak media diruang kerjanya mengatakan, jika rencana peresmian Geduang II DPR Papua akan dilaksanakan pada akhir bulan Juni 2019 mendatang.

“Jadi diakhir bulan Juni itu sekitar tanggal 25-06-2019 kita akan lakukan peresmian,” kata Juliana Waromi, akhir pekan kemarin.

Gedung termegah yang berdiri di jantung Kota Jayapura memiliki 14 lantai yang dilengkapi dengan Helipad.

Juliana Waromi menjelaskan, ditingkat 14 telah disiapkan Helipad, yang sewaktu-waktu dapat dipakai jika ada orang sakit dari daerah yang akan di rujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, termasuk Rumah Sakit Provita.

“Bangunan yang berlantai 14 itu yang dilengkapi dengan Helipad, sekarang ini juga dalam tahap finising serta pemasangan interior sedang dilakukan,” jelasnya.

Menurut Sekwan DPR Papua ini, dari awal pembangunan hingga selesai, gedung ini dibagun dengan dana APBD Provinsi.

“Jadi gedung ini nantinya akan diresmikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe,” imbuhnya. (tiara)


Copyright ©Reportase Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Herman Wainggai: Sebuah Resolusi PBB Lahir Karena Adanya Rekomendasi

Buletinnusa
Herman Wainggai: Sebuah Resolusi PBB Lahir Karena Adanya Rekomendasi
Pelobi khusus ULMWP untuk PBB, Herman Wainggai di dalam ruangan majelis umum PBB, di New York, Amerika Serikat. Foto: (dok pribadi).
New York, -- Salah satu diplomat ulung West Papua, Herman Wainggai dalam sebuah postingan mengatakan bahwa, lahirnya sebuah resolusi PBB biasanya karena adanya sejumlah rekomendasi dari organisasi dunia.

"Sebuah Resolusi PBB lahir karena sejumlah rekomendasi-rekomendasi dari beberapa Organisasi Dunia yang berasosiasi dengan UN System," tulis Herman, Kamis (30/05/2019).

Herman yang adalah pelobi khusus ULMWP di PBB ini mengatakan, rekomendasi yang dimaksudkan tersebut tak terlepas dengan draft yang diajukan oleh pihak sponsor untuk kemudian diproses di PBB.

"Rekomendasi mereka erat hubungan dengan isi dari draft resolusi yang diajukan oleh pihak sponsor ke Persidangan Majelis Umum PBB untuk diproses dalam satu dari 6 Komite PBB," lanjut Wainggai.

Untuk memenangkan resolusi tersebut, diharuskan memenangkan suara suara mayoritas vote [pemungutan suara] dalam sidang.

"Bagaimana supaya Resolusi itu mendapatkan majoritas suara di Persidangan-Persidangan yang berlangsung di PBB; Maka itu yang harus dipikirkan oleh kita semua supaya kita menang vote dalam Persidangan PBB dan bukan sebaliknya," ujar diplomat yang berbasis di Markas Besar PBB, New York ini.
Pria yang pernah masuk nominasi Nobel Peace Prize 2016 ini juga berpesan, tidak perlu ada perdebatan antara sesama, karena West Papua sedang membidik target perjuangan bangsa Papua.

"Kita sedang bidik muka perahu PB [Papua Barat, red] Merdeka menuju arah itu jadi harap kita kurangi debat-debat ASBUN alias berpikirlah yang bijaksana untuk kita berjuang dengan apa yang kita punya dan BUKAN kita terus debat nelon talingkar," tegas diplomat ULMWP di PBB ini.


Posted by: Admin
Copyright ©Herman Wainggai (fb) "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Jakarta Kacau Balau, Aceh Merdeka

Buletinnusa
Jakarta Kacau Balau, Aceh Merdeka
Muzakir Manaf, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di depan pendukungnya.
Klaim kemenangan yang sedang berlangsung dan secara kualitas tidak ada capres menguasai mayoritas Provinsi telah membuka pintu konflik. Konflik horizontal sesama pendukung maupun konflik vertikal tampak begitu jelas akan terjadi. Meski terlalu dini mengatakan bakal terjadi 98 kedua, namun hal itu bukan mustahil.

Bahkan bukan mustahil konflik bakal terjadi di seluruh Indonesia. Satu-satunya Provinsi yang bakal tidak terjadi konflik adalah Aceh. Namun demikian, Aceh bisa jadi punya agenda lebih besar ketimbang meributkan siapa capres. Bila Jakarta sibuk berebut kuasa apalagi muncul konflik, maka wajar bila Aceh memisahkan diri dari negara induk.

Secara tertib administrasi, Aceh sudah pantas dan mampu. Aceh sudah memiliki kendaraan politik (parlok), bendera, dan sumber daya alam maupun manusia yang cukup. Pemerintah Indonesia, terutama Jokowi yang kalah di Aceh, pasti senang melepas Aceh. Suara mayoritas rakyat Aceh menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap Jokowi rendah.

Baca juga: Indonesia Akan Dijajah Asing, Mualem Serukan Referendum Rakyat Aceh

Meski Jokowi sangat sering datang ke Aceh bahkan jalan tol dibangun, akan tetapi suara rakyat Aceh tak menginginkan Jokowi lagi. Bukan berarti rakyat Aceh juga cinta Prabowo. Andai Prabowo kandidat inkumben, rakyat Aceh juga bakal tidak memilih Prabowo. Aspirasi ini menunjukkan bahwa rakyat Aceh sebenarnya enggan bersama pemerintah Jakarta.

Hal itu makin diperparah ketika hari ini elite di Jakarta sibuk berebut kuasa sementara sumber daya alam terus dikuasai asing. Bukan antiasing atau investasi, akan tetapi peminat sumber daya alam harus hormati tuan rumah. Aksi mahasiswa Aceh yang mengusir PT EMM adalah akumulasi rasa kecewa kepada pusat, bukan antiinvestor.

Rakyat Aceh terbuka dengan semua investor asalkan investasi bukan cara menjajah dengan uang. Asalkan investasi menguntungkan rakyat Aceh dan investor, bukan keuntungan segelintir saja. Catatan ini perlu disampaikan agar tidak salah paham dengan gerakan mahasiswa. Aceh tidak antiasing, bahkan yang beda agama pun hidup damai di Aceh.

Aceh hanya ingin kesempatan yang sama dengan bangsa lain di dunia. Bila negara sibuk dengan kekuasaan sementara anak negeri di ujung Sumatra dibiarkan berjuang melawan korporat asing, maka jangan salahkan bila anak negeri ini memisahkan diri.

Sekali lagi, Aceh bukan antiasing maupun investasi, hanya saja Aceh ingin menjadi daerah yang memanusiakan manusia. Ketika pusat begitu mudah memasok korporat asing maupun domestik tanpa memikirkan nasib rakyat Aceh, ketika itulah sisi manusia rakyat Aceh disadarkan.

Lihat ini: Naskah Perjanjian Damai Antara GAM dan Pemerintah RI (Bahasa Indonesia)

Rakyat Aceh makin sadar bahwa ekplorasi dan eksploitasi sumber daya alam Aceh hanya menguntungkan sekelompok 'bajingan', hanya menambah pundi-pundi politisi 'nakal'. Wajar bila gerakan mahasiswa hanya awal dari sebuah kesadaran kolektif bangsa Aceh.

Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat, demikian KBBI mendefinisikan negara. Pertanyaannya kemudian, pemerintahan bagaimana yang harus ditaati?

Praktis hari-hari belakangan ini Indonesia tanpa sebuah pemerintahan. Indonesia, termasuk di dalamnya presiden, parpol, oposisi, dan aparatur negara, sedang 'mabuk' kekuasaan.

Bila nanti Jakarta benar-benar kacau balau, semoga tidak, maka relakan saja Aceh menjadi negara baru. Biarkan rakyat Aceh mendirikan sebuah negara yang mengatur kedaulatannya sendiri, dan tetap akan menjadikan Indonesia sebagai 'saudara tua'.

Saya percaya, Jakarta sejatinya sepakat Aceh menjadi negara baru bila Aceh tidak memiliki sumber daya alam melimpah. Andai Aceh tidak memiliki minyak, gas, batu bara, emas, perak, apakah Jakarta mau ngotot mempertahankan Aceh? Apalagi dengan hasil pilpres hari ini; ingatlah bahwa rakyat Aceh bukan tak ingin Jokowi, namun tak ingin menjadi bagian NKRI.

Salahkah sikap itu? Bisa jadi salah. Akan tetapi, ketika kita membaca Pembukaan UUD 45, sangat jelas dikatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Sebagai sebuah bangsa, Aceh halal untuk merdeka. Kalaupun Jakarta tak ingin begitu, bukan berarti mereka berhak memaksa.

Perolehan suara Jokowi yang minoritas, sekali lagi, memberi jawaban apa yang sebenarnya diinginkan Aceh. Kemenangan Prabowo yang mayoritas bukan karena geliat tim pemenangannya. Praktis tim Prabowo tak perlu kampanye di Aceh. Rakyat Aceh hanya ingin perubahan. Kalaupun tak mampu dilakukan Prabowo, maka biarkan Aceh menentukan takdirnya sendiri.

Baca ini: Petisi 1.8 di Dewan HAM, Mahasiswa Aceh Desak Tim Pencari Fakta ke Papua

Ketika nanti Jakarta dan kota-kota besar kacau balau dan negara dalam keadaan darurat, memberi kebebasan kepada rakyat Aceh merupakan solusi cerdas. Meski mustahil, namun konflik bersenjata selama 30 tahun harusnya jadi pelajaran penting bagi Jakarta. Harusnya Jakarta mempertimbangkan kembali keikutsertaaan Aceh dalam negara Indonesia.

Jakarta harus berani membuktikan tanpa Aceh negara Indonesia masih ada. Jika tidak berani melepas Aceh, berarti Jakarta tidak mampu membuktikan hal itu. Dalam situasi negara, terutama Jakarta, diambang perang sipil, ada baiknya Jakarta mengurangi bebannya. Salah satunya memberikan Aceh jalan keluarnya sendiri.

Ya, ketika Jakarta kacau balau karena perebutan kursi, maka wajib bagi Aceh untuk menjadi negara berdaulat!


Posted by: Don Zakiyamani
Copyright ©Qureta "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Jenderal West Papua Army, Mathias Wenda: Selamat Kepada Hon. James Marape, Perdana Menteri Pilihan Papua Nugini

Buletinnusa Dari Markas Besar Tentara West Papua (WPA), Vanimo, Papua Nugini, atas nama semua leluhur kita, orang-orang Papua yang telah mati demi kita dan kita semua yang masih hidup serta yang akan datang, saya sebagai Penatua Suku Lani atau Pegunungan Tari di West Papua, dan sebagai Panglima Tertinggi Tentara West Papua (WPA), Jenderal Mathias Wenda dengan ini menyatakan.

SELAMAT MR. HON JAMES MARAPE

SEBAGAI PERDANA MENTERI PAPUA NEW GUINEA

Jenderal West Papua Army, Mathias Wenda: Selamat Kepada Hon. James Marape, Perdana Menteri Pilihan Papua Nugini
Hon. James Marape. Photo (pngblogs.com) | On site, James Marape.
Sebagai seorang penatua dari Suku Lani dan Komandan di Kepala WPA, Ketua Jenderal Wenda juga berterima kasih kepada Hon. Peter O'Neill atas dukungannya bagi gerakan kemerdekaan West Papua sejauh ini dan berharap James Marape untuk melanjutkan jalan yang telah ditetapkan Perdana Menteri sebelumnya, untuk membebaskan Pulau Papua dari pendudukan dan eksploitasi asing.

Dikeluarkan di: Kantor Pusat The West Papua Army

Tanggal: 30 Mei 2019

Panglima,

Mathias Wenda, Jenderal Tentara West Papua
NBP: A.001076


Posted by: Admin
Copyright ©The Papua News "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

James Marape Terpilih Sebagai PM Baru PNG Menggantikan Peter O'Neill

Buletinnusa
James Marape Terpilih Sebagai PM Baru PNG Menggantikan Peter O'Neill
Perdana Menteri terpilih, James Marape (sebelah kanan) bersama Peter O'Neill (sebelah kiri). (AFP)
Port Moresby, -- James Marape, mantan menteri keuangan dan kritikus kesepakatan pembangunan gas global, telah dipilih oleh parlemen sebagai perdana menteri Papua Nugini (PNG).

Pemilihan Marape pada Kamis (30/5) datang setelah berminggu-minggu kekacauan politik yang membuat pendahulunya, Peter O'Neill, mengundurkan diri. O' Neill telah kehilangan dukungan Parlemen setelah lebih dari tujuh tahun berkuasa.

"Anggota terhormat, saya sekarang menyatakan bahwa anggota untuk Tari Pori James Marape telah terpilih sebagai perdana menteri terpilih dari negara merdeka Papua Nugini," kata Ketua Parlemen Job Pomat, yang mengumumkan kemenangan 101-8 Marape.

Pomat kemudian menangguhkan parlemen agar Marape dapat dilantik oleh Gubernur Jenderal Bob Dadae. Para anggota parlemen mengerumuni perdana menteri baru untuk memberi selamat padanya.

Dalam satu posting Facebook pada Kamis pagi, Marape berjanji untuk menjadikan PNG sebagai "negara Kristen kulit hitam terkaya di dunia" dan menempatkan "kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan perusahaan".

Marape didukung oleh anggota pemerintah O'Neill tetapi tidak segera jelas apakah akan ada perubahan menteri. Pemilihan Marape kemungkinan akan menunjukkan kesinambungan di banyak bidang, tetapi itu bisa membawa perubahan pada kebijakan energi dan hubungan dengan negara tetangga Australia.

Marape mundur sebagai menteri keuangan pada bulan April, mempertanyakan kesepakatan gas dengan Total SA, perusahaan Prancis.

Ketidakstabilan politik bukan hal biasa di PNG yang dilanda kemiskinan, namun kaya sumber daya. Tetapi pembelotan Marape dari pemerintah menyulut keprihatinan yang berkembang atas tata kelola dan manfaat sumber daya yang tidak menjangkau kaum miskin.


Posted by: Admin
Copyright ©rnz.co.nz | Berita Satu "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Rabu, 29 Mei 2019

Ketua VFWPA, Alan Nafuki Kecewa dengan Pernyataan Sekjen PBB

Buletinnusa
Pastor Nafuki mengatakan kata-kata Sekretaris Jenderal PBB itu 'dangkal'
“Saya berharap Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), António Guterres, untuk mengkonfirmasi kepada orang-orang Vanuatu bahwa ia memahami visi Vanuatu agar rakyat West Papua diberikan kebebasan demokratis mereka dari pemerintahan kolonial, dan bahwa ia akan meminta PBB untuk mempertimbangkan pendirian Vanuatu". 
"Namun dia tidak mengatakan bahwa kecuali menyentuh perubahan iklim yang mempengaruhi dunia dan masalah hak asasi manusia di sekitar Melanesia West Papua".
Ketua Dewan Kristen Vanuatu dan Asosiasi Papua Merdeka Vanuatu, Pastor Alan Nafuki, membuat pernyataan di luar Kantor Presbiteriannya Vanuatu, Taman Kemerdekaan kemarin, Rabu, (29/5/2019).

Pekan lalu, Pemerintah Vanuatu mengundang Ketua Dewan Kristen Vanuatu (dan Ketua Asosiasi Papua Merdeka di Vanuatu) yang blak-blakan, untuk mendoakan Bendera PBB dan kunjungan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada kunjungan lima jam ke Port Vila pada 18 Mei.

Ketika ditanya pendapatnya tentang tanggapan Sekjen PBB terhadap pertanyaan media tentang West Papua, dia menjawab, “Menurut pendapat saya, pernyataan Sekretaris Jenderal PBB tentang West Papua adalah dangkal dan sepertinya dia hanya berbicara untuk menyenangkan Pemerintah Vanuatu".

"Sementara itu sebagai Ketua VFWPA, saya berharap Bapak Guterres memikirkan tentang perlunya kebebasan rakyat West Papua tetapi dia berkonsentrasi pada masalah hak asasi manusia di West Papua".

Pastor Nafuki menyesal tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya secara langsung karena kurangnya waktu dan jadwal yang sibuk selama kunjungannya yang meringankan ke Port Vila yang juga merupakan yang pertama di Wilayah Pasifik.

Baca ini: Sekjen PBB di Vanuatu, PM: Tidak Ragu Tentang Komitmen Vanuatu untuk West Papua

Dia berkata, "Saya berharap Tuan Guterres mengakui pendirian tegas Vanuatu agar West Papua dibebaskan dari kekuasaan kolonial dan bahwa akan bijaksana bagi PBB untuk mendengarkan Vanuatu dalam pendirian yang tak tergoyahkan untuk membantu West Papua mendapatkan penentuan nasib sendiri dari Pemerintahan Indonesia

“Izinkan saya menambahkan bahwa kedatangannya di sini tidak mengubah hati saya atau komite saya dan semua orang di Vanuatu dari para Kepala Pemerintah, Oposisi, orang-orang dan anak-anak dalam visi kami yang teguh bagi rakyat West Papua untuk diberikan hak mereka yang sah-menentukan nasib sendiri dari pemerintahan Indonesia ”.

Dia mengatakan harapan orang-orang dan 'tangisan' agar PBB mendukung rakyat West Papua dan semua bangsa terjajah lainnya yang tersisa di dunia, belum terjadi.

“Izinkan saya menyatakan kepada dunia bahwa pendirian kami mendukung penentuan nasib sendiri bagi rakyat West Papua dan semua koloni yang tersisa di dunia, akan terus berlanjut terlepas dari apa pun tanggapan yang datang dari luar negeri.

“Sekjen PBB tidak akan mengubah seruan dan fokus kami untuk kebebasan akhirnya bagi orang-orang yang terjajah di West Papua serta Kanaky, Tahiti dan Maluku”.

Baca juga: Ketua ULMWP Bersama Vanuatu Masuk ke PBB, Indonesia Kecam

Sebagai Pendeta Gereja Kristen, dia mengatakan dia percaya pada waktu Tuhan untuk memberikan penentuan nasib sendiri kepada orang-orang West Papua.

“Kita harus takut kepada Tuhan bahwa melalui Dia dan hanya Dia, kita dapat menerima kebebasan kita,” katanya.

Ditanya apa yang dia fokuskan dalam doanya dalam tugas terbarunya, dia menjawab, “Saya berdoa untuk orang-orang yang berjuang untuk penentuan nasib sendiri dan kepedulian Tuhan bagi mereka yang terkena dampak Perubahan Iklim”.

Baca ini: Vanuatu Terus Mendorong Resolusi PBB atas West Papua, Meskipun ada Penentangan dari Anggota Forum


Posted by: Admin
Copyright ©Daily Post Vanuatu "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Juni Besok, Partai Gabungan Inggris untuk West Papua Kembali Jadwalkan Pertemuan

Buletinnusa
Pertemuan All-Party Parliamentary Group on West Papua (APPG), 15 November 2017.
London, UK -- Anggota Parlemen dan Semua Partai yang tergabung dalam All-Party Parliamentary Group on West Papua (APPG) telah menjadwalkan pertemuannya pada 28 Mei hingga 4 Juni.

Dilansir website resmi IPWP, APPG akan mengadakan pertemuan di Parlemen pada Selasa 4 Juni pukul 5 - 6.30 sore di Ruang Thatcher, Portcullis House, Jalan Bridge, London, SW1A 2LW, Inggris.

Para pembicara pada pertemuan ini adalah :
  • Alex Sobel MP, Ketua All-Party Parliamentary Group on West Papua (APPG);
  • Benny Wenda, Ketua United Liberation Movement for West Papua;
  • Jennifer Robinson, Pendiri Pengacara Internasional untuk West Papua (ILWP);
  • Peter Prove, Direktur urusan internasional Dewan Gereja-Gereja Sedunia (WCC);
  • Dreli Solomon, Sekretaris Pertama, Kedutaan Besar Republik Vanuatu, Brussels.
Pertemuan APPG datang setelah debat bersejarah pertama di House of Commons tentang West Papua, yang diadakan pada 8 Mei lalu. West Papua telah menjadi subjek dari serangkaian intervensi debat, pertanyaan tertulis dan mosi di Parlemen Inggris tahun ini.

Jika Anda berbasis di Inggris dan ingin hadir, silahkan hubungi office@IPWP.org.

Baca juga, berikut ini:
  1. Debat Tentang West Papua, Pemerintah Inggris Menyebut "Pepera Benar-benar Cacat'
  2. Ini Transkrip Lengkap [full], Debat Tentang West Papua di Parlemen Inggris

Posted by: Admin
Copyright ©www.ipwp.org "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Operasi Ketupat 2019 Polda Papua Libatkan 718 Personil

Buletinnusa
Operasi Ketupat 2019 Polda Papua Libatkan 718 Personil
Suasana apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2019 di Mako Brimob Polda Papua, Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)
Kota Jayapura – Polda Papua kerahkan sebanyak 718 personil jajaran serta melibatkan beberapa organisasi masyarakat (ormas), TNI dan Dinas Perhubungan Papua untuk pengamanan Operasi Ketupat 2019 yang dilaksanakan serentak mulai 29 Mei–10 Juni 2019.

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal usai memimpin apel gelar pasukan di lapangan Mako Brimob Polda Papua menyampaikan, Operasi Ketupat 2019 ini berbeda dengan tahun sebelumnya sebab bernuansa politik pasca pemilu.

“Kami harap tahun ini pelaksanaannya lebih baik lagi dari tahun 2018. Terutama di Papua ini harus menjadi contoh tentang toleransi umat beragama,” kata Klemen, Selasa 28 Mei 2019.

Wakapolda Papua, Brigjen Polisi Yakobus Marjuki menyampaikan, Opersai Ketupat 2019 ini digelar untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anggota siap mengamankan pelaksanaan Idul Fitri 1440 H.

“Kami harap semua stakeholder yang dilibatkan bisa mendukung pengamanan agar tak ada gangguan terutama saat mudik, pengamanan tentu dipusatkan di tempat-tempat keramaian masyarakat,” ujarnya.


Copyright ©Kabar Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Rektor Unpatti: Pembangunan Pendidikan Jangan Hanya Di Perguruan Tinggi

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon MJ. Saptenno mengatakan untuk "mencetak" generasi dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, fokus pembangunan pendidikan di Maluku jangan hanya di perguruan tinggi, melainkan harus dari jenjang pendidikan yang paling dasar. "Fokus pendidikan kita jangan hanya di perguruan tinggi saja, tapi harus dari yang paling dasar, dari PAUD, TK kemudian SMP dan SMA," katanya di Ambon, Selasa (28/5).
Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon M. J. Saptenno 
Ambon, Malukupost.com - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon MJ. Saptenno mengatakan untuk "mencetak" generasi dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, fokus pembangunan pendidikan di Maluku jangan hanya di perguruan tinggi, melainkan harus dari jenjang pendidikan yang paling dasar.

"Fokus pendidikan kita jangan hanya di perguruan tinggi saja, tapi harus dari yang paling dasar, dari PAUD, TK kemudian SMP dan SMA," katanya di Ambon, Selasa (28/5).

Menurut Rektor Saptenno untuk mendapatkan generasi dan SDM yang berkualitas untuk membangun Maluku ke depan, diperlukan penguatan di bidang pendidikan dan hal tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

"Kalau pendidikan di tingkat sekolah sudah baik maka di perguruan tinggi juga baik," ucapnya.

Untuk membangun Maluku yang sejahtera, kata Rektor Saptenno lagi, pengelolaan pembangunan di daerah tidak harus selalu dari wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan, tetapi bisa dimulai dari kawasan pinggiran.

Pemerintah daerah diminta untuk menggunakan data-data ilmiah sebagai referensi dalam menyusun program kerja dan penetapan anggaran berdasarkan kebutuhan prioritas, sehingga pembangunan Maluku lebih fokus dan sistematis.

Data-data ilmiah bisa didapatkan dari lembaga-lembaga kajian ilmiah dan juga dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di daerah. Karena perguruan tinggi juga melaksanakan penelitian dan survei di berbagai bidang ilmu pengetahuan.

"Pembangunan harus fokus dan sistematis, menggunakan data-data ilmiah. Karena itu, saya mengajak 14 perguruan tinggi di Maluku harus bahu-membahu memikirkan solusi pembangunan daerah, tidak boleh saling mencela dan menjatuhkan," ucapnya. (MP-5)

Tim SAR Cari Long Boat Mati Mesin Di Tual

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Tim SAR dari Pos SAR Tual kembali dikerahkan mencari sebuah long boat berpenumpang lima orang yang dilaporkan mengalami mati mesin di perairan laut Kota Tual. "Pengerahan tim SAR dilakukan setelah kami menerima laporan hari ini kalau long boat tersebut berlayar dari Pulau Tayando Kur menuju Kota Tual di Pulau Dullah," kata Kepala Kantor Baarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Selasa (28/5) malam.
Ambon, Malukupost.com - Tim SAR dari Pos SAR Tual kembali dikerahkan mencari sebuah long boat berpenumpang lima orang yang dilaporkan mengalami mati mesin di perairan laut Kota Tual.

"Pengerahan tim SAR dilakukan setelah kami menerima laporan hari ini kalau long boat tersebut berlayar dari Pulau Tayando Kur menuju Kota Tual di Pulau Dullah," kata Kepala Kantor Baarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Selasa (28/5) malam.

Menurut dia, informasi awal yang diterima Pos SAR Tual tanggal 28 Mei 2019 sekitar pukul 17:15 WIT.

Sementara waktu kejadian yang menimpa long boat berpenumpang lima orang namun belum diketahui identitas para korban ini terjadi hari ini juga sekitar pukul 13:00 WIT.

"Sekitar 15 menit pasca menerima laporan kecelakaan laut tersebut, tim SAR langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan menggunakan Kapal Negara (KN) SAR 243 Bharata," jelas Muslimin.

Tim SAR diberangkatkan pukul 17:30 WIT dengan estimasi sekitar dua jam perjalanan menuju lokasi pencarian long boat yang dilaporkan memiliki panjang 6 meter berwarna biru dan putih tersebut.

Koordinat pencarian diduga berada pada titik 5°27.344"S - 132° 9.162" E dan Heading : 287.10° arah barat dari KN. SAR Bharata, atau berjarak kurang lebih 38 NM dari Pelabuhan Kota Tual.

Unsur SAR yang terlibat dalam operasi pencarian dan pertolongan diantaranya tim rescue Pos SAR Tual, ABK KN, SAR 243 Bharata, ditambah empat orang anggota keluarga korban.

Kondisi cuaca saat dilakukan pencarian adalah cerah berawan dengan hembusan angin dari timur menuju selatan berkecepatan 4 - 25 knots dan ketinggian gelombang antara 0.75 - 2.5 meter. (MP-2)

Surat Terbuka untuk PM PNG Peter O’Neill

Buletinnusa
Surat Terbuka untuk PM PNG Peter O’Neill
Protes terhadap Perdana Menteri Peter O’Neill di UPNG beberapa saat lalu. – Asia Pacific Report/Stella UPNG
Perdana Menteri yang terhormat…

Anda telah menjual semua masa kini kami, dan akan menjual hari esok anak-anak kami juga. Anda berada dalam posisi yang paling diidamkan dan berkuasa untuk melakukan apa yang benar dan adil bagi orang-orang Papua Nugini – masyarakat saya.


Tetapi sebaliknya, Anda dan beberapa burung nasar dan perompak dan karakter lainnya yang Anda sebut ‘teman’, memilih untuk mengeksploitasi masyarakat kami dan menghancurkan masa depan orang-orang kami. Semuanya hanya untuk keuntungan, dan semua hanya untuk ketamakan.

Anda dan para perampok dan penjarah egois yang hina dan serakah ini, tidak akan memetak-metak tanah air kita dan menjualnya, hanya untuk kepentingan Anda sendiri.

Setiap warga Papua Nugini adalah pemegang saham dari Papua Nugini. Mereka semua memiliki suara. Dan mereka tidak akan tinggal diam dan membiarkan hal ini terus terjadi.

Mereka bangkit untuk melawan. Itulah yang kami lakukan ketika rumah dan anak-anak kami terancam oleh perang. Perangmu. Perang untuk mengambil semua tanah milik kita, dan menjualnya kepada teman-teman dan kroni Anda.

Saya sering bertanya-tanya pada diri sendiri, mengapa? Mengapa seorang anak asli Papua Nugini bisa menghancurkan bangsanya sendiri? Seolah-olah Anda tidak peduli akan negara ini dan bukan berasal dari sini.

Saya percaya jawaban untuk pertanyaan saya, akan segera dijawab. Pertanyaan ini, dan semua pertanyaan yang muncul hari-hari ini masih memerlukan jawaban.

Burung nasar dan perompak

Supaya Anda tahu, kami tidak akan membiarkan Anda melakukan hal itu. Kami tidak akan membiarkan Anda dan burung nasar ini, bajak laut, dan kaki tangan Anda untuk membagi-bagi dan menjual hak kelahiran anak-anak kami.

Tanah adalah hidup kami. Tanah itu tidak akan dijual.

Tidak akan pernah

Kami mengambil kembali apa yang menjadi harta milik kami – dan anak-anak kami, yaitu Papua Nugini yang kami cintai.

Sedikit demi sedikit

Anda membuat kesalahan besar. Anda dengan arogan berpikir bahwa para pemimpin yang mendukung Anda akan tetap diam dan terus saja melakukan hal itu.

Tetapi Anda lupa satu fakta yang fundamental.

Tidak dibutakan oleh ketamakan

Mereka juga adalah orang Papua Nugini. Tidak semua dari mereka akan dibutakan oleh ketamakan Anda, dan menyetujui semua kegilaan Anda.

Bukan itu alasan mereka dipilih. Untuk mengikuti dan menaati penghancuran bangsa yang besar ini, sesuai kehendak dan keinginan Anda, demi keuntungan penjarahan Anda dan perampokan jahat teman-teman bajak laut Anda!

Mereka tidak semuanya buta dan tuli dan masa bodoh seperti apa yang Anda kira dengan sombong. Banyak dari mereka yang merasa terganggu dan tidak bisa tidur di malam hari.

Tangisan ibu-ibu dan saudari-saudari perempuan mereka di dusun-dusun terpencil kita lantang suaranya. Protes pemilik-pemilik tanah kami yang mempercayai Anda dan kehilangan semua harapan mereka itu, terlalu keras terdengar.

Stasiun-stasiun dan distrik-distrik yang hancur serta pos-pos kesehatan yang kehabisan obat-obatan, dan tidak bisa memberikan layanan dasar itu terjadi di mana-mana. Jalan-jalan dan bangunan yang Anda bangun dengan harga yang melambung tinggi dengan teman-teman Anda itu tidak dapat diterima.

Sementara itu, anak-anak kami duduk sesak dalam ruangan berdebu yang panas, untuk menimba ilmu dari guru-guru yang tidak digaji, polisi-polisi kami tidak memiliki kendaraan dan bahan bakar untuk melindungi masyarakat dan properti.

Daftar panjang yang terdiri dari semua hal yang bisa Anda perbaiki, tetapi memilih untuk mengabaikan, sangat kejam.

Dirigen utama

Anda malah menjadi dirigen utama dari orkestra yang buruk, dengan satu ayunan tangan Anda, Anda mengalihkan hasil sumber daya kami ke luar negeri supaya Anda bisa mendapatkan lebih banyak pinjaman, yang nantinya akan dilunasi oleh kami dan anak-anak kami, dan anak-anak mereka lagi, dengan biaya yang mahal dalam tahun-tahun mendatang.

Dengan satu lagi lambaian tangan, Anda mengizinkan perusahaan milik orang asing untuk menjual obat-obatan kepada kami, dari sumber yang dikecam oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO karena riwayat penjualan obat-obatan palsu.

Dengan sentakan cepat di pergelangan tangan Anda, Anda berinvestasi dalam penjarahan dasar laut kami, sementara di tangan yang sebelah Anda menghambat upaya-upaya untuk menhentikan penjarahan hutan kami. Dan hal-hal ini terus saja terjadi.

Keangkuhan dan kemasabodohan Anda telah menyebabkan Anda salah perhitungan, yang sekarang akan menjatuhkan Anda.

Anda berpikir bahwa para pemimpin Papua Nugini yang dipilih rakyat, akan terus mendukung Anda ketika Anda menghancurkan negara kami, rakyat kami dan masa depan anak-anak mereka.

Tetapi sebagai orang-orang Papua Nugini, banyak dari pemimpin terpilih ini tidak akan tetap diam. Itulah sebabnya mereka berhenti mendukung Anda dan mulai mendengarkan tangisan rakyat mereka, dan sekarang mereka berada di pihak masyarakat dan bukan dengan Anda.

Atas nama segenap bangsa dan warga Papua Nugini…

#TakeBackPNG. (Asia Pacific Report)

Gary Juffa adalah anggota parlemen dari pihak oposisi dan Gubernur Provinsi Oro. Dia sudah lama mengkritik pemerintah O’Neill. Surat terbuka ini pertama kali diterbitkan di laman Facebook-nya.


Copyright ©Jubi "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Kapolda Papua Mendapat Kenaikan Pangkat Menjadi Irjen

Buletinnusa
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Rudolf Albert Roda saat bersama komando dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, usai upacara kenaikan pangkat.
Jayapura Kota -- Belum genap satu bulan sejak serah terima jabatan sebagai Kapolda Papua pada 2 Mei 2019, Kapolda Papua yang sebelumnya berpangkat Brigjen Pol Drs. Rudolf Albert Rodja telah dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Irjen Pol (Inspektur Jenderal).

Kenaikan pangkat tersebut, dilaksanakan dalam upacara kenaikan pangkat perwira tinggi Polri yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian, di Aula Rupatama Mabes Polri, Rabu (29/5/2019).

Upacara kenaikan pangkat perwira tinggi tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/305/V/KEP/2019 tentang Kenaikan Pangkat dalam golongan Perwira Tinggi Polri tanggal 28 Mei 2019.

Baca juga: Kapolda Papua Beri Santunan 50 Juta Kepada Keluarga Korban Penembakan di Deiyai

Kenaikan Pangkat ke dan dalam golongan Perwira Tinggi Polri terhitung mulai tanggal 28 Mei 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 40/Polri/thn 2019 tanggal 28 Mei 2019, tentang Kenaikan Pangkat ke dan dalam golongan Perwira Tinggi Polri.

Dalam Surat Telegram Kapolri tersebut ada 17 Perwira Tinggi dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya.

Salah satunya adalah mantan Dir Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Drs. Edi Swasono yang dinaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala BNN Maluku Utara.

Selain itu, mantan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Sulistyo Pudjo Hartono, S.Ik yang saat ini menduduki jabatan Perwira Tinggi Div Humas Polri dinaikan pangkat menjadi Brigjen Pol dan akan menduduki jabatan Penugasan pada BNN. [yat]

Baca juga: Polda Belum Temukan Pergerakan People Power di Papua


Copyright ©PapuaSatu "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Gugatan Terhadap PM Solomon Islands Ditolak

Buletinnusa
Gugatan Terhadap PM Kepulauan Solomon Ditolak
Perdana Menteri Solomon Islands, Manasseh Sogavare.
Honiara, – Kasus pengadilan melawan keabsahan posisi Manasseh Sogavare sebagai Perdana Menteri (PM) Solomon Islands, telah ditolak oleh Jaksa Agung.

Kasus itu diajukan oleh salah satu Anggota Parlemen (MP) pihak oposisi, Matthew Wale, dan ia menantang beberapa aspek dari jabatan PM Sogavare.

Menurut Wale, Sogavare tidak mengikuti prosedur hukum yang ada ketika ia mendaftarkan partai politiknya. Menurut UU tentang pemilu, partai politik tidak boleh didaftarkan selama periode pemilihan. Wale bersikeras bahwa partai PM Sogavare didaftarkan selama periode pemilu, yang jelas-jelas melanggar hukum.

Baca ini: Setelah Terpilih Sebagai PM, Ini Pendapat Sogavare Tentang West Papua

Ia juga menegaskan pendiriannya mengenai keputusan Gubernur Jenderal, Sir Frank Kabui, yang menurutnya tidak benar, saat Kabui memutuskan untuk melanjutkan pemilihan perdana menteri – yang merupakan pemilihan suara terpisah di dalam parlemen dan bukan bagian dari pemilihan umum – setelah ia menerima surat perintah pengadilan.

Namun, dalam putusan yang diterbitkan pada Jumat (24/5/2019), Ketua Mahkamah Agung, Sir Albert Palmer, memutuskan untuk menolak kedua gugatan tersebut, menyatakan bahwa kedua gugatan tidak memiliki dasar hukum apa-apa.

Dia mengatakan bahwa gugatan pertama Wale itu merujuk pada legislasi lama yang sudah diganti; sementara argumen kedua merujuk pada undang-undang yang bertentangan dengan konstitusi. (RNZI)

Baca juga: Parlemen PNG Ricuh Setelah Mosi Oposisi Terhadap Peter O’Neill Ditolak


Copyright ©RNZ | Jubi "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Parlemen PNG Ricuh Setelah Mosi Oposisi Terhadap Peter O’Neill Ditolak

Buletinnusa
Parlemen PNG Ricuh Setelah Mosi Oposisi Terhadap Peter O’Neill Ditolak
Ruang sidang parlemen Papua Nugini Selasa kemarin (28/5/2019). – RNZI/Supplied / EMTV
Port Moresby, – Parlemen Papua Nugini ricuh pada Selasa (28/5/2019), ketika juru bicara parlemen, Job Pomat, menolak dua mosi penting yang diajukan oleh blok oposisi dalam upaya untuk mencopot Perdana Menteri, Peter O’Neill.

Sidang ini adalah kesempatan pertama pemerintah dan kubu oposisi berhadapan langsung, setelah periode istirahat selama tiga minggu terakhir, di mana lusinan MP pemerintah menyeberang ke blok oposisi di markasnya di Hotel Laguna, Port Moresby.

Baca ini: PM Papua Nugini Peter O'Neill Mengundurkan Diri

Selain itu, rapat ini juga dimulai hanya dua hari setelah PM O’Neill mengumumkan dari Minggu lalu, bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya pekan ini. Sejak itu O’Neill belum mengajukan pengunduran diri secara resmi.

Pada Selasa ini, blok oposisi telah mencalonkan mantan bendahara negara, Patrick Pruaitch, sebagai calon Perdana Menteri dalam mosi tidak percaya terhadap O’Neill yang seharusnya dilakukan hari itu.

Menjelang rapat, pihak oposisi percaya diri setelah mendapat dukungan dari 67 MP – mayoritas suara di parlemen dengan 111 kursi itu. Hal ini terlihat jelas ketika para MP memasuki ruang parlemen, dengan banyaknya kursi hijau yang kosong di sekitar O’Neill.

Namun, baru beberapa menit sejak dibuka, sopan santun menguap, banyak MP yang kesal dengan keputusan Job Pomat, untuk menolak sebuah mosi memberhentikan dirinya sendiri sebagai juru bicara parlemen.

Pomat menegaskan bahwa dia tidak diwajibkan, secara konstitusional, untuk memperbolehkan mosi itu.

Dalam sekitar setengah jam, ruangan itu ricuh sementara para MP memperdebatkan interpretasi dari konstitusi negara itu. Selang beberapa menit kemudian, beberapa MP nyaris melompat dari kursi mereka untuk memulai perkelahian.

Baca ini: 3 Menteri Mundur, PM Papua Nugini Hadapi Mosi Tak Percaya

Dengan keributan yang tidak terkontrol, tak lama sebelum jam 3 sore, Pomat akhirnya menyerah, menunda sidang parlemen ke Rabu (29/5/2019), pukul 10 pagi.

James Marape dari oposisi berhasil memenangkan mosi, untuk mengeluarkan MP pemerintah di komite Committee on Private Business, komite yang bertugas untuk menentukan keabsahan setiap mosi yang diajukan, akibatnya tiga MP dari oposisi terpilih sebagai anggota baru komite itu. (RNZI/Jamie Tahana, Johnny Blades, dan Koroi Hawkins)


Copyright ©RNZ | Jubi "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Malut Sekarat Oleh 313 Izin Tambang, Barisan Aktivis Desak Moratorium

Buletinnusa
Ambon, Malukupost - Eksploitasi intensif terhadap pulau-pulau kecil membuat masyarakat dan lingkungan di Maluku Utara kian sekarat. Kasus perampasan lahan, pencemaran air, hilangnya wilayah tangkap nelayan, kriminalisasi dan intimidasi warga, dan deforestasi hutan sudah lama berlangsung.
Aksi Barisan Konsolidasi untuk Hari Anti Tambang di depan Kantor PT Antam Ternate (foto: adlun fiqri)

Laporan Rudi Fofid-Ambon


Ambon, Malukupost - Eksploitasi intensif terhadap pulau-pulau kecil membuat masyarakat dan lingkungan di Maluku Utara kian sekarat.   Kasus perampasan lahan, pencemaran air, hilangnya wilayah tangkap nelayan, kriminalisasi dan intimidasi warga, dan deforestasi hutan sudah lama berlangsung.

Status sekarat di Maluku Utara tersebut mendorong sekitar 30 mahasiswa aktivis dan pegiat lingkungan  yang tergabung dalam Barisan Konsolidasi untuk Hari Anti Tambang.  Mereka beraksi di Kantor Cabang PT Aneka Tambang (Antam), Dufa-Dufa, Ternate, Rabu (29/5) . 

Aksi bertepatan dengan peringatan Hari Anti Tambang (Hatam) 29 Mei 2019, sengaja dilakukan di depan kantor PT Antam yang dinilai terlibat dalam pengrusakan ekologi di Maluku Utara. Peserta aksi hanya butuh 30 menit, mulai pukul 14.30 sampai 14.00 WIT.  Mereka melakukan aksi diam, membagikan selebaran kepada masyarakat, antas membubarkan diri secara tertib

Dalam siaran pers yang diterima Media Online Maluku Post dari aktivis Adlun Fiqri di Ternate, barisan aktivis memaparkan berbagai fakta kehancuran lingkungan.

Menurut barisan aktivis ini, dari 395 pulau seluas 3,1 juta hektare,  terdapat 313 ijin usaha pertambangan (IUP) dengan luas konsesi lebih 1 juta hektare.  Konsesi pertambangan berada di pulau besar maupun kecil yakni Pulau Halmahera, Pakal, Mabuli, Gee, Gebe, dan Pulau Obi. 

``Pulau-pulau berpenghuni seperti Gebe, Obi, Taliabu, Halmahera maupun tak berpenghuni adalah contoh nyata betapa eksploitasi habis-habisan selama ini telah membuat pulau-pulau itu sekarat,`` papar Adlun Fiqri dkk dalam siaran pers.

Barisan aktivis melukiskan bahwa penambangan telah mengupas vegetasi dan membongkar isi perut pulau, sehingga kerusakan tak hanya di daratan, tetapi juga wilayah laut yang rentan tercemar material tambang.

Aktivis mengutip laporan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan PT. Antam turut berkontribusi dalam pengrusakan ekologi di Maluku Utara, seperti terjadi di  Pulau Gebe,  Pulau Gee, dan Pulau Pakal.

"Kami berharap, pemerintah pusat dan daerah menghentikan aktivitas tambang dan mencabut seluruh izin pertambangan, yang terbukti menghancurkan ruang hidup masyarakat,`` desak para aktivis.

Pemerintah didesak pula mendukung kemandirian masyarakat pesisir dan pulau melalui penyelamatan lahan, air, hutan, dan laut.  Hal mendesak antara lain, perlunya produk hukum yang melibatkan masyarakat dan organisasi masyarakat sipil untuk melindungi wilayah pesisir dan pulau kecil dari ekspansi industri ekstraktif.

Selain itu,  para aktivis meminta pemerintah segera melakukan penegakan hukum yang tegas dan terbuka atas seluruh pelanggaran yang dilakukan korprorasi selama ini. 

Mereka meminta revisi atas Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) yang tidak berpihak pada penyelamatan ruang hidup masyarakat. 

Aktivis  mendesak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  turun tangan mengatasi persoalan keterancaman pesisir dan pulau-pulau kecil di Maluku Utara, yang terus tergerus oleh laju ekspansi industri ekstraktif, karena pemerintah daerah dan Kementerian ESDM di Jakarta turut andil di dalamnya. (malukupost)

Selasa, 28 Mei 2019

Puisi Ayah Oleh Anak SD Di Ambon Dan Kei

Buletinnusa
Catatan ini saya tulis untuk memprovokasi anak-anak SD. Orang dewasa yang membaca tulisan ini, kiranya mau memperlihatkan kepada anak-anak di rumah, agar terbit niat menulis. Mungkin dengan cara menulis, mereka bisa bebas dari monster gawai dan game online.
Latifa Putri Pratami Bahasoan dan Josefa Mazmur Fofid Renwarin
Catatan Rudi Fofid-Ambon

Catatan ini saya tulis untuk memprovokasi anak-anak SD.  Orang dewasa yang membaca tulisan ini, kiranya mau memperlihatkan kepada anak-anak di rumah, agar terbit niat menulis.  Mungkin dengan cara menulis, mereka bisa bebas dari monster gawai dan game online.

Pekan lalu, saya mendapat kiriman dua puisi sekaligus, pada hari yang sama, Selasa 21 Mei.  Puisi pertama dari gadis cilik Latifa Putri Pratami Bahasoan di Ambon.  Tami, masih duduk di kelas lima sekolah dasar.  Judul puisinya, Ayah.

Puisi kedua datang dari Tual.  Pengirimnya Josefa Mazmur Fofid Renwarin. Jo, baru duduk di kelas dua sekolah dasar.   Judul puisinya Papa.

Saya tidak tahu, ini petanda apa, tetapi Tami dan Jo menulis puisi pada secarik kertas, dan menggunakan pensil.  Sungguh klasik.

Tami dan Jo belum pernah bertemu dan tidak saling kenal.  Maklum, keduanya hidup di kota berbeda, meskipun ayah Tami yakni Mey Bahasoan dan saya saling kenal.

Pada hari yang sama, Tami dan Jo menulis tentang sosok ayah.  Bagi Tami, puisi Ayah adalah puisinya yang kedua, setelah sehari sebelumnya dia menulis puisi berjudul Ibu.

Sedangkan Jo baru pernah menulis puisi.  Ia terdorong menulis puisi karena kakaknya Helena Victoria yang sudah duduk di bangku SMP, sering menulis puisi.

Mari kita baca puisi Tami dan Jo, melihat imajinasi,  kecerdasan  sekaligus kejujuran yang sederhana sekaligus mewah pada diri anak-anak.

Latifa Putri Pratami Bahasoan
AYAH

Ayah, aku sayang ayah
Sayang ayah lebih dari angka 100
yang aku dapat di sekolah
Aku ingin  membuat ayah bahagia
Seperti ayah bahagia
Ketika melihat kerang-kerang indah
di bawah laut
Aku ingin membuat ayah bangga padaku
Seperti ayah bangga
Ketika ayah tiba di puncak gunung
Terima kasih ayah
Karena ayah selalu ada untukku
Saat suka maupun duka

Ambon, 20 Mei 2019

Saya suka pengandaian yang digunakan Tami.  Nilai 100 untuk ujian di sekolah adalah nilai tertinggi dan sempurna.  Akan tetapi, cinta pada ayah dilukisnya melebih nilai sempurna itu.

Tami tentu belum pernah membaca karya penyair Iran Amir Rahimi berjudul Ibu.  Akan tetapi pendekatan Tami, sungguh mirip dengan apa yang dilakukan  Rahimi yang menabrak batas maksimum yang sulit dipahami dalam realitas. 

Bandingkan apa yang ditulis oleh Tami dengan Rahimi.  Terjemahan bebas puisi Rahimi, sebagai berikut:

Maafkan aku, Izaac Newton
Kau bilang gravitasi Bumi sangat kuat
Tetapi ketahuilah, daya tarik ibuku jauh lebih kuat

Maafkan aku, Thomas Alva Edison
Listrik temuanmu terangi Bumi
Tetapi nur cahaya ibuku, jauh lebih benderang

Meskipun Tami baru kelas lima SD, namun dia punya keinginan untuk bikin ayah bahagia dan bangga.  Dia sangat paham sang ayah pegiat organisasi pecinta alam, sehingga laut dan gunung adalah dunia ayah.  Tami menggunakan dunia ayah untuk merefleksikan keinginannya.

Tami menutup puisi dengan alasan mencintai, membahagiakan dan membanggakan dengan kalimat sakti:

Karena ayah selalu ada untukku
Saat suka maupun duka

Sungguh bahagia anak-anak yang sanggup merasakan kehadiran sosok orang yang dicintainya saat suka maupun duka.  Boleh jadi, secara fisik orang tinggal berjauhan, tetapi secara batin, tetap terjalin intim.  Jauh di mata, dekat di hati.

Meskipun masih pemula di usia dini, Tami sudah paham tentang pengandaian yang membentuk majas.  Ada dua kali Tami menggunakan kata "Seperti".  Bacalah:

Aku ingin  membuat ayah bahagia
Seperti ayah bahagia
Ketika melihat kerang-kerang indah
di bawah laut

Juga pada bagian berikutnya:

Aku ingin membuat ayah bangga padaku
Seperti ayah bangga
Ketika ayah tiba di puncak gunung

Begitulah Tami dengan kejujuran puisi anak-anak.  Tami sudah memulai puisinya secara sistematis. Ada kerangka pikir yang dibangun secara rapi.

Bagaimana dengan Jo?  Kita baca dulu puisi perdananya.

Josefa Mazmur Fofid Renwarin
PAPA 

Papa kau andalanku
Kau selalu baik padaku
Kaulah papa yang sangat baik
Kau papa yang baik hati
Kau papa yang terhebat
Meskipun kau di mana
Aku selalu merindukanmu
Meskipun kau ada di Ambon
Aku selalu menyayangimu
Kalau kau datang di sini
Aku sangat bahagia
Kau adalah pahlawanku

Tual, 21 Mei 2019

Jo tentu berada dalam pengaruh Doa Kerahiman Ilahi. Dia akrab pada lukisan Yesus dengan sinar merah dan biru memancar.  Di bawah lukisan itu, terdapat tulisan "Yesus, Engkau Andalanku".

Perjumpaan dengan lukisan dan tulisan tersebut membuat dia pinjam pakai tulisan itu.  Gampang saja.  Yesus, Engkau andalanku, disadur menjadi Papa kau andalanku.  Jiplak? Tidak!  Jo adalah anak-anak  yang tidak punya niat jahat merampok karya orang demi keuntungan pribadi.  Jo berada dalam dunia kerahiman itu, dan kalimat terkenal itu pun menjadi andalannya.

Saya suka puisi Jo pada baris awal dan baris akhir.  Kalau dua kalimat itu didekatkan maka jadilah:

Papa kau andalanku
Kau adalah pahlawanku

Justru Jo menyelipkan perasaan-perasaannya di antara baris pembuka dan penutup.

Ada baris lain yang cukup nakal, untuk seorang anak yang baru pernah menulis puisi yakni:

Meskipun kau di mana
Aku selalu merindukanmu
Meskipun kau ada di Ambon
Aku selalu menyayangimu

Jo tahu persis, papa ada di Ambon, tetapi  ia mendahului dengan tidak terus-terang, yakni:

Meskipun kau di mana 

Baris ini ditulis tanpa tanda-tanya karena bukan pertanyaan.  Jo mengulang kalimat yang sama pada bagian berikut, tetapi sudah menyebut lokasi:

Meskipun kau ada di Ambon

Meskipun sama polos dan sederhana, ada dua hal yang sangat prinsip berbeda antara Tami dan Jo.  Tami sudah sampai pada level dewasa.  Dia sudah ingin membahagiakan ayah, ingin bikin papa bangga.

Berbeda dengan Jo.  Jo sungguh masih anak-anak yang butuh cinta besar.  Dia menulis secara terbalik dari Tami.  Tami ingin membuat ayah bahagia sedangkan Jo ingin mendapat kebahagian dari papa.  Jo memakai pengandaian yang popular yakni, logika  jika-maka:

Kalau kau datang di sini
Aku sangat bahagia

Kalimat ini dibaca: Kalau kau (papa) datang di sini (Tual, tempat tinggalnya), (maka) aku (penyair) sangat bahagia.

Itulah Tami dan Jo.  Tami baru menulis dua puisi, sedangkan Jo baru menulis satu puisi.

Nah, bagaimana dengan anak-anak Maluku seusia Tami dan Jo?  Semoga minat dan bakat pada dunia tulis-menulis akan tersalurkan berkat bantuan orang tua dan guru.

Pada dasarnya, anak-anak punya bakat untuk mengarang.  Mereka punya imajinasi yang hidup.  Tinggal dibimbing, diberi ruang, diberi penghargaan yang pantai.

Apresiasi kecil ini saya tulis sambil berharap anak-anak Maluku mau menekuni dunia sastra.  Ada orang sudah jadi sarjana baru mulai menulis puisi, namun ada yang masih SD dan SMP sudah menulis puisi.

Sosiawan Leak, sosok penyair dari Solo yang memimpin gerakan nasional Puisi Menolak Korupsi, justru sudah kuliah baru menulis puisi perdana.  Sekalipun demikian, melalui puisi, para koruptor seluruh Indonesia bisa gementar karena gerakan yang dipimpinnya.

Beda dengan penyair milenial paling populer dari Tanah Seram, Eko Saputra Poceratu.  Eko sudah menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP.  Kini Eko dikenal di kancah nasional dan internasional karena puisi.

Ayo orang tua, berikan kertas dan pensil.  Provokasi mereka menulis puisi.  Atau kalau anak sudah akrab dengan dawai, ajak dia menulis puisi, bukan  tenggelam di dalam game online.

Apapun karya anak-anak, berikan apresiasi yang cukup.  Orang tua juga dapat membantu membuat arsip sehingga karya anak-anak tidak terbuang.  Arsip itu akan berguna untuk proses kreativitas, karena akan menjadi artefak pribadi dalam riwayat hidupnya. 

ANET, PENULIS CERPEN

Sambil menulis catatan ini, saya teringat kepada bocah perempuan Zaneta P. Pattiasina.  Anet, biasa disapa, masih duduk di kelas 4 SD.  Anet tinggal dengan ibunya Dr Mariana Lewier di Kusu-Kusu Sereh, Ambon. 

Anet sudah menulis beberapa cerita pendek.  Salah satu cerita pendek Anet yang pernah saya baca berjudul Memiliki Sepeda Baru.  Dengan kecerdasan khas anak-anak, Anet menulis dengan bahasa yang lancar, plot mengejutkan, karakter tokoh, konfik, penyelesaian konfik.  Ada tema dan amanat.

Meskipun ibunya seorang doktor sastra dari Universitas Indonesia dan menjadi dosen sastra di FKIP Ambon, Anet tidak menulis cerita pendek berdasarkan teori dari sang ibu,

``Beta belum sempat kasih petunjuk teoritis kepada Anet,`` kata Mariana Lewier kepada saya.

Demikianlah Tami, walau ibunya Shelvia Hatala seorang penulis, kakak dan papa Jo juga penulis, mereka tidak diberi beban teori menulis sama sekali.  Tulis saja!

Selamat untuk Tami,  Jo, dan Anet.  Tulis terus!  Kali ini cerita tentang puisi Tami dan Jo.  Lain waktu, saya ingin menulis tentang cerita pendek karangan Anet.

Ayo anak-anak Maluku! Mari menulis.  Modal menulis antara lain, baca, baca, dan baca.  Dengan membaca kita menulis.  Dengan menulis, kita membaca.

Salam Literasi!

Ambon, 29 Mei 2019