Rabu, 31 Oktober 2018

Ngotot Menang

Buletinnusa
Ngotot Menang
Jayapura -- Meskipun peluang untuk merebut gelar juara Liga 1 sudah tertutup termasuk merebut tiket bermain di AFC musim depan sangat berat, namun Persipura Jayapura tetap akan bermain ngotot untuk meraih kemenangan dalam laga sisa Liga 1 2018 termasuk saat menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (30/10) sore pukul 15.30 WIT yang akan disiarkan Indosiar.

Mutiara Hitam julukan Persipura tidak punya pilihan lain selain menang dalam laga sore nanti untuk menjauh dari zona degradasi.

Persipura yang saat ini berada di peringkat 12 dengan jumlah poin 35, hanya unggul 5 angkar dari Sriwijaya FC yang berada di zona degradasi yaitu peringkat 16 klasemen sementara Liga 1.

Apabila Persipura tergelincir dalam laga sore nanti maka Boaz Solossa sangat rawan turun ke zona degradasi. Apalagi usai menjamu Persebaya Surabaya, Persipura akan menantang sang pemuncak klasemen sementara PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (4/11) mendatang.

Untuk itu di laga sisa ini, Boaz Soloss dan kawan-kawan akan tampil ngotot untuk meraih poin penuh termasuk dalam laga kontra Persebaya yang beraroma Persipura sore nanti.

Menghadapi tamunya yang banyak dihuni mantan penggawa Persipura yaitu di antaranya Ruben Sanadi, Osvaldo Haay, Fery Pahabol, Nelson Alom, Ricky Kayame, Fandry Imbiri dan Ottavio Dutra, tentunya tidak mudah bagi Mutiara Hitam mengamankan tiga poin.

Apalagi dalam laga sore nanti, 3 pilar Persipura yaitu Ian Kabes, Addison Alves dan Yohanis Tjoe dipastikan tidak bisa meremput. Meskipun demikian, angin segar menggampiri skuad besutan Osvaldo Lessa, pemain mudanya yang kini menjadi top skor Liga 1 U-19 Gunansar Mandowen sudah kembali bersama seniornya Boaz Solossa cs.

Di kubu lawan juga tidak bisa tampil komplit dalam laga sore nanti. Bajul Ijo julukan Persebaya tidak bisa menurunkan pemain andalannya Osvaldo Haay menjalani sanksi dari komisi disiplin dan striker David da Silva yang masih menjalani pemulihan cidera.

Pelatih Kepala Perseipura Jayapura Osvaldo Lessa menegaskan, timnya akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak kembali kehilangan poin di kandang.

“Persiapan besok (hari ini,red) semua sudah konsisten, punya fokus tinggi untuk menang. Semua tahu, Persebaya tim bagus sehingga pertandingan nanti sangat menarik,” ucap pelatih asal Brasil ini dalam konferensi pers di Stadion Mandala Jayapura, Senin (29/10).

Lessa yang sudah move on dari kekalahan saat menjamu Persija Jakarta, pekan lalu, tidak memikirkan tren positif calon lawannya yang berhasil mengalahkan Persib Bandung dan Madura United sebelum bertandang ke Jayapura.

“Mereka menang pertandingan terakhir 4-0, tetapi pertandingan besok beda. Saya sudah berbicara kepada tim saya bahwa kita harus menang. Karena jika menang akan mendongkrak semangat pemain untuk bangkit,” tegasnya.

Hadirnya Gunanasar Mandowen juga menjadi jawaban atas apsennya tiga pilarnya dalam pertandingan ini. Lessa juga telah memberikan garansi akan memainkan pemain mudanya itu.

“Gunansara Mandowen baru datang, dia pemain yang memiliki potensi tinggi dan besok juga bisa main. Untuk itu, kita perlu amankan tiga poin. Perlu startegi dan formasi baru. Kita punya pemain yang dapat menyerang cepat seperti Gunansar,” jelasnya.

Sementara itu, bek senior Persipura Jayapura, Yustinus Pae juga berkomitmen tampil ngotot untuk mengamankan tiga poin di kandang.

“Fokus kita untuk menang, tidak ada cerita lain. Semua tahu momen kita sekarang dalam tim di papan tengah, jadi mau tidak mau besok harus merebut tiga poin,” tegasnya.

Pria yang lebih akrab disapa Tipa ini juga tak lupa meminta dukungan doa dari seluruh pencinta Persipura sehingga bisa megamankan tiga poin di laga sore nanti.

Di tempat yang sama Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman mengatakan, mereka juga akan ngotot untuk bisa mendapatkan poin dalam laga ini agar bisa beranjak dari papan tengah.

“Pertandingan ini buat kami sangat penting, dan kami ingin menjahui zona degradasi. Untuk itu kami akan berusaha mendapatkan poin di sini,” tegas Djanur panggilan akrabnya.

Hasil minor yang diperoleh Persipura dalam dua laga kandang menurut Djanur, patut diwaspadai oleh anak asuhnya. Sebab bisa saja laga sore nanti menjadi momentum kebangkitan anak-anak Mutiara Hitam.

“Kami juga mengantisipasi motivasi Persipura untuk bangkit. Karena mereka gagal meraih poin penuh dalam dua laga di Mandala dan itu yang akan kami waspadai,” tegasnya.

Djanur juga akan mengantisipasi pemain depan Persipura yang dianggap akan memberikan ancaman bagi timnya. “Ada Boaz dan Friska yang harus kami jaga, karena keduanya memiliki kualitas di atas lapangan,” ucapnya.

Sementara disinggung mengenai mantan pemain Persipura yang kini ada dalam skuadnya, mantan pelatih Persib Bandung ini belum bisa memastikan apakah akan menurunkan para pemainnya yang pernah berseragam merah hitam di musim lalu.

“Saya masih harus lihat besok pagi. Karena saya membawa 18 pemain dan kami pantau sampai besok pagi. Jadi belum bisa memastikan siapa yang akan turun,” jelasnya.

Meskipun bertindak sebagai tamu, namun Djanur menegaskan bahwa timnya akan bermain menyerang sejak menit awal untuk meraih kemenangan. “Kami ingin menang, jadi kami tidak akan bermain bertahan. Kami akan bermain menyerang jika ingin menang,” tegasnya.

Gelandang Persebaya Surabaya yang dipastikan turun pada sore hari ini, Fandi Eko Utomo mengaku memiliki motivasi yang untuk meraih hasil positif di Mandala. Kemenangan 4-0 yang diraih timnya atas Madura United FC pada pekan lalu, diakuinya memotivasi seluruh skuad Bajul Ijo. “Semoga hasil positif Persebaya pada pertandingan terakhir bisa kita lanjutkan di Jayapura,” tutupnya. (eri/nat)

Persipura sudah mundur dari perburuan gelar juara Liga 1. Termasuk tiket bermain di AFC musim depan. Tetapi, mereka tidak ingin memberi keuntungan untuk PSM.

Mutiara Hitam, julukan Persipura merupakan lawan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Minggu, 4 November. Laga krusial bagi PSM yang saat ini tak boleh kehilangan poin di markas sendiri agar tetap berada di jalur juara.

Pelatih Persipura, Oswaldo Lessa mengaku peluang timnya juara musim ini. Sudah sangat berat. Bahkan tertutup. Perolehan poin 35 dan bertengger di posisi 12 klasemen sementara Liga 1 membuatnya lebih realistis musim ini.

Hanya saja, pelatih berpaspor Brasil mengisyaratkan belum menyerah. Ia ingin ada persaingan yang ketat hingga akhir musim untuk tiga klub teratas Liga 1.

Makanya, menghadapi PSM akhir pekan ini, pelatih berusia 52 tahun itu menilai ada kebanggaan besar yang harus dijaga di Stadion Andi Mattalatta. Persipura tidak boleh kalah. “Kami harus bermain layaknya ingin juara,” tegasnya.

Diakuinya, sebelum menghadapi PSM, mantan pelatih Sriwijaya FC itu hanya punya waktu singkat untuk mempersiapkan skuatnya dikarenakan jeda laga sangat mepet. Di pekan ke-27, mereka akan menjamu Persebaya di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa 30 Oktober.

“Kami harus bisa pintar-pintar mengatur jeda istirahat dan latihan pemain. Besok (hari ini) kami main dan Minggu kami main di Makassar. Jadi kami tidak punya banyak waktu. Cukup mengganggu persiapan tim,” jelasnya.

Berbeda dengan PSM. Pasukan Ramang memiliki jeda istirahat laga yang lebih banyak sehari. Waktu tempuh pasca laga away kontra Madura United juga tidak selama yang akan dilalui kubu Persipura saat menuju Makassar.

Pastinya kualitas permainan kedua tim akhir pekan nanti akan tetap terjaga. Mutiara Hitam tentunya tidak ingin mengulang kegagalan musim lalu di Stadion Mattalatta. Saat itu, mereka takluk 1-5 dari PSM.

Mereka ingin mencuri poin. Sama seperti yang dilakukan PSM di putaran pertama saat tandang ke Stadion Mandala, Jayapura. Di mana, PSM mampu mencuri satu poin.

Bagi pelatih PSM, Robert Rene Alberts enam laga sisa kedepan sama beratnya. Bagi pelatih berpaspor Belanda itu laga termudah hanya saat melakoni laga terakhir, menghadapi PSMS Medan.

“Dari beberapa pertandingan terakhir saya kira hanya pertandingan terakhir yang lebih mudah dari laga lainnya. Lainnya sama beratnya. Kami fokus saja dari satu laga ke laga lainnya. Kami tidak bisa melihat lebih jauh dari pertandingan jauh ke depan,


Copyright ©Cepos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

UU Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001 Diberikan Karena Tuntutan Papua Merdeka

Buletinnusa
UU Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001 Diberikan Karena Tuntutan Papua Merdeka
"....Bukan Diberikan demo Kesejahteraan Orang Papua!
Oleh Dr. Socratez S.Yoman

1. Pendahuluan

Pemerintah Indonesia, rakyat West Papua dan komunitas Internasional harus JUJUR mengakui topik artikel ini. Kita jangan membuat kabur roh dari latar belakang mengapa Otonomi Khusus 2001 ada di West Papua? Para penguasa Indonesia yang menduduki dan menjajah rakyat dan bangsa Papua berusaha dengan berbagai bentuk siasat untuk mereduksi esensi dari background lahirnya Otsus di West Papua.

Lihat dari komentar Hj. Muh. Jusuf Kalla, ” masalah Papua adalah masalah kejahteraan” (Sumber: TVOne, 8 November 2017).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiah M.Din Syamsuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar NU, Said Agil Siroj menyatakan: “akar persoalan di Papua adalah ketidakadilan, terutama dalam kesejahteraan ekonomi…” (Sumber: Kompas, Jumat, 11 November 2011).

Kata “kesejahteraan” itu mitos lama yang terus diulang-ulang dan dikumandangkan dalam berbagai forum dan kesempatan untuk menutupi dan menghilangkan akar persoalan bangsa Papua yang sesungguhnya, yaitu status politik.

Pemerintah Indonesia pernah berjanji kepada peserta pepera 1969 pada 14 Juli 1969 di Merauke. Menteri Dalam Negeri Indonesia berjanji:

“….Pemerintah Indonesia, berkeinginan dan mampu melindungi untuk kesejahteraan rakyat Irian Barat; oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, tetapi tinggal dengan Indonesia” (Sumber: Laporan resmi PBB: 19 November 1969, paragraf 18,hal.2).

Kalimat ….pemerintah Indonesia, berkeinginan dan mampu melindungi untuk kesejahteraan rakyat Irian Barat…” sejak dari janji ini, kita bandingkan dengan keadaan rakyat dan bangsa Papua sangat paradoks.

2. Background Lahirnya Otsus

Otonomi Khusus 2001 ialah alat bargainning/tawar-menawar politik bukan pembangunan atau kesejahteraan. Pada 1998 seluruh rakyat dan bangsa Papua dari Sorong-Merauke bangkit dan menyatakan Merdeka dan keluar dari Indonesia.

2.1. Pepera 1969 Cacat Hukum, Moral & Tidak Demokratis
John RG Djopari dalam bukunya Pemberontak Organisasi Papua Merdeka:
“Sebelum Pepera diselenggarakan, pada 12 Februari 1969 di Jayapura diselenggarakan suatu demonstrasi masyarakat yang secara tertib menuju ke kediaman Ortiz Sanz dengan menyerahkan sebuah resolusi untuk menuntuk penyelenggaran pemilihan pada tahun 1969 tidak secara musyawarah tetapi menurut ketentuan perjanjian New York yaitu dengan cara one man one vote atau setiap orang datang dan memberikan suaranya. Juga resolusi yang disampaikan menyampaikan keinginan rakyat Irian Barat untuk merdeka sendiri sesuai dengan janji Belanda dan menyampaikan protes terhadap tindakan dari aparat atau tentara Indonesia yang melakukan penangkapan-penangkapan terhadap tokoh-tokoh Irian Barat serta pengikutnya dan memperlakukan mereka secara tidak manusiawi serta bertentangan dengan hak asasi manusia” (Djopari: 1993: hal. 76).
Christofelt Leendezt Korua purnawirawan polisi sebagai saksi mata: ” orang-orang Papua yang memberikan suara dalam Pepera 1969 itu ditentukan oleh pejabat Indonesia dan sementara orang-orang yang dipilih itu semua berada di dalam ruangan dan dijaga ketat oleh militer dan polisi Indonesia” (Wawancara Penulis 11 Desember 2002: Baca dalam buku: Orang Papua Bukan Separatis, Makar dan OPM: Yoman: 2005, hal. 73).

Akademisi dan sejarawan Inggris, Dr. John Saltford dalam penelitiannya menemukan fakta-fakta perlawanan bangsa Papua kepada Indonesia sebelum Pepera 1969 yang tersimpan dalam arsip PBB.

“Dalam arsip PBB di New York, secara rinci 156 dari 179 pernyataan yang masih tersimpan, sesuai semua yang diterima sampai tanggal 30 April 1969. Dari pernyataan-pernyataan ini, 95 pernyataan anti-Indonesia, 59 pernyataan pro Indonesia, dan 2 pernyataan adalah netral.” - (Sumber: Dok PBB di New York: Six lists of summaries of political communications from unidentified Papuans to Ortiz Sanz, August 1968 to April 1969: Series 100, Bix 1, File 5).

2.2. Tim 100 di Istana Firaun Moderen Indonesia
Pada 26 Februari 2009 Tim 100 mewakili bangsa Papua secara bermartabat dan terhormat menyampaikan kepada Prof. Dr. B.J. Habibie, Presiden Republik Indonesia di Istana Firaun Moderen Indonesia:

” Bahwa permasalahan mendasar yang menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan di Papua Barat (Irian Jaya) sejak 1963 sampai sekarang ini, bukanlah semata-mata karena kegagalan pembangunan, melainkan status politik Papua Barat yang pada 1 Desember 1961 dinyatakan sebagai sebuah Negara mereka diantara bangsa-bangsa di muka bumi…..Oleh sebab itu, dengan jujur kami menyatakan kepada Presiden Republik Indonesia, bahwa tidak ada alternatif lain untuk merundingkan atau mempertimbangkan keinginan Pemerintah Indonesia guna membangun Papua dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

“Maka pada hari ini, Jumat, 26 Februari 1999, kepada Presiden Republik Indonesia, kami bangsa Papua Barat menyatakan bahwa:
UU Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001 Diberikan Karena Tuntutan Papua Merdeka
Pertama, kami bangsa Papua Barat berkehendak keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk merdeka dan berdaulat penuh diantara bangsa-bangsa lain di bumi.”

Kedua….( Silahkan Baca Selengkapnya dalam buku: Otonomi Khusus Papua Telah Gagal: Yoman, 2012, hal. 30). Buku ini dijual di TB Ondewerek Jln. TABI-Bhayangkara-Kotaraja (Samping Kantor Kelurahan Wahno).

2.3. Musyawarah Besar (MUBES) Papua pada 2000
Rakyat dan bangsa Papua dalam Mubes pada 23-26 Februari 2000 merumuskan dan menyatakan pada point 3.2.

” Pemerintah Indonesia melaksanakan act of self dertemination yang disebut pepera dengan cara meniadakan hak-hak dan kebebasan politik rakyat Papua, dengan mengintimidasi dan membunuh rakyat Papua yang menentang cara-cara Indonesia dalam melaksanakan pepera yang tidak sesuai dengan jiwa New York Agreement 15 Agustus 1962″ ( selangkapnya baca dalam buku: Otonomi Khusus Papua Telah Gagal, hal. 32-34).

Perjuangan West Papua Merdeka tidak berhenti pada Tim 100 dan Mubes.

2.4. Kongres Nasional II
Rakyat dan bangsa Papua dalam memperjuangkan hak politiknya diadakan Kongres Nasional II pada 26 Mei – 4 Juni 2000.

Dalam Kongres Nasional II sampaikan beberap pernyataan politik:

1. Bangsa Papua telah berdaulat sebagai sebuah bangsa dan negara sejak 1 Desember 1961.

2. Bangsa Papua ……(selanjutnya lebih lengkap dibaca dalam buku: Otonomi Khusus Papua Telah Gagal, hal. 34-38).
3. Kesimpulan

Otonomi Khusus No.21 Tahun 2001 adalah alat tawar politik Papua Merdeka dengan Indonesia. Otsus tidak dirancang karena kesejahteraan dan masalah perut, makan dan minum.

Karena itu, para sarjana dan intelektual bangsa Papua JANGAN kaburkan Akar Masalah bangsa Papua dengan pernyataan yang tidak jelas. Para sarjana sebaiknya kawal masalah mendasar ini.

Tokoh senior dan kenamaan milik rakyat dan bangsa Papua, Freddy Numbery dalam Opini dengan topik: Satu Dasawarsa Otsus Papua pernah dengan sempurna menyatakan:

“Sumber-sumber agraria milik masyarakat adat dieksploitasi dalam skala besar tanpa menyejahterakan pemiliknya. Sebaliknya marjinalisasi berlangsung dimana-mana. Pelurusan sejarah yang juga diamanatkan Undang-Undang Otsus tidak pernah disentuh. Persoalan kekerasan oleh Negara tidak diselesaikan, malah bereskalasi. Penambahan pasukan dari luar terberlangsung tanpa pengawasan. Kebijakan demi kebijakan untuk Papua sudah diterapkan Jakarta, tapi tak bertaji menyelesaikan masalah.” (Sumber: Kompas, Jumat, 6 Juli 2012, hal. 6).

Jadi, status politik/sejarah digabungkan West Papua ke dalam Indonesia dengan moncong senjata dan pelanggaran berat HAM yang merupakan kejahatan Negara menjadi luka membusuk dalam tubuh bangsa Indonesia.

Dr. Adnan Buyung Nasution, SH, pernah bernubuat sbb.

“Tinggal soal waktu saja kita senang atau tidak, mau atau tidak akan kehilangan Papua karena kita gagal merebut hati orang Papua dan itu kesalahan bangsa sendiri dari awal” (Detiknews, Rabu, 16/12/2011).

Waa…

IWP,31102018;09:53AM


Posted by: Admin
Copyright ©OtsusBlog "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Baru Launching BPNT, Kini Warga Cukup Pakai Kartu untuk Dapatkan Beras dan Telur

Buletinnusa -
Salah satu KPM melakukan penebusan beras dan telur dengan menggunakan kartu KKS, disaksikan Bupati Djoko Nugroho, Kepala Dinsos P3A dan Kepala BNI 46 cabang Cepu di Desa Patalan. (foto: dok-ib)
BLORA. Bupati Djoko Nugroho pada hari Selasa (30/10/2018) kemarin melaunching penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Blora Tahun 2018 untuk pertama kalinya di Desa Patalan Kecamatan Blora.

Bertempat di balaidesa setempat, penyaluran BNPT berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini diberikan kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dimana dengan kartu KKS ini, KPM bisa mendapatkan bahan pangan di Warung Gotong Royong elektronik (e-Warong) yang telah ditunjuk Pemerintah dan BNI 46 yang ada di desa setempat, sebagai pengganti rastra.

“Bantuan yang biasanya berbentuk beras sejahtera atau rastra, kini diganti non tunai dengan kartu KKS yang bisa dibelanjakan untuk kebutuhan pangan. Jenengan semua cukup memakai kartu yang seperti ATM ini, tinggal digesek, masukkan nomor PIN nya untuk membeli beras dan telur,” ujar Bupati.

Bupati menegaskan bahwa kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur saja. Jika masih ada sisa saldo di dalam kartu, maka dilarang digunakan untuk membeli barang lainnya. Harus tetap untuk membeli telur atau beras meski dalam jumlah sedikit.

“Kepada pemilik e-Warong saya minta yang dijual adalah beras lokal Blora. Jangan ambil beras dari luar. Kita ini surplus beras, jadi belilah beras petani kita sendiri untuk kebutuhan e-Warong. Begitu juga telur,” lanjutnya.

Perwakilan KPM Desa Patalan menerima kartu KKS Bantuan Pangan Non Tunai dari Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)
KPM bisa melihat jumlah saldo yang ada dalam KKS di e-Warong yang ada di masing-masing desa. Setelah dilaunching di Desa Patalan ini, secara bertahap akan menyusul di daerah lainnya se Kabupaten Blora.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Sri Handoko, S.Sos, M.Si menerangkan bahwa jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Blora sebanyak 75.534.

“75.534 KPM ini terdiri dari 40.052 KPM PKH dan 35.582 KPM non PKH. Setiap bulannya masing-masing KPM akan menerima bantuan senilai Rp 110 ribu di dalam kartu KKS yang dikerjasamakan dengan Bank BNI 46 dan dibelanjakan di e-Warong. Dimana masing-masing e-Warong akan melayani sekiar 250 KPM di setiap desa,” jelas Sri Handoko

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OPD terkait, Forkopimcam Blora Kota, dan seluruh KPM Desa Patalan. Usai dilaunching, langsung dilakukan praktek penebusan bantuan non tunai dengan menggunakan KKS yang diganti dengan beras dan telur, disaksikan oleh Bupati Djoko Nugroho. (res-ib | sumber : humas)

Posisi Victor Yeimo kini Jubir Internasional

Buletinnusa
Posisi Victor Yeimo kini Jubir Internasional
Pengurus KNPB pusat, wilayah dan konsulat saat menggelar jumpa pers di Kompleks Rusunawa Perumnas III, Kota Jayapura, Papua - Foto: Mawel.
Jayapura -- Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Agus Kossay menjelaskan posisi mantan ketua umum KNPB Pusat Victor Yeimo, kini adalah juru bicara (Jubi) internasional KNPB.

"Kami tunjuk juru bicara internasional. Ia akan mengurus semua urusan luar negeri. Komunikasi lisan, tulisan hingga menghadiri undangan-undangan resmi," kata Agus Kossay kepada jurnalis saat menggelar jumpa pers di Kompleks Rusunawa Perumnas III, Kota Jayapura, Papua

Sedang segala urusan yang berhubungan dengan media nasional, KNPB menunjuk Ones Suhunia guna membangun komunikasi dengan semua media-media dalam negeri.

Sedangkan posisi sekretaris umum yang ditinggalkan Ones Suhiniap, digantikan Feronika Hubi. Sedangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan roda organisasi, ketua umum dengan pembantunya yang akan mengendalikan.

(Lihat ini: Ini hasil kongres II KNPB)

Ketua I KNPB, Warpo Wetipo menjelaskan, semua fungsi akan berjalan usai KNPB melakukan rapat kerja nasional dengan pengurus baru, hasil kongres ke II. "Semua akan seperti itu tetapi kami Raker dulu," ujar dia melalui sambungan telepon.(*)

(Baca ini: Pesan: Ketua ULMWP Menyampaikan Selamat atas Kongres II KNPB)


Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Selasa, 30 Oktober 2018

Solidaritas Mahasiswa & Rakyat Papua Tolak Kedatangan Transmigran ke Papua

Buletinnusa
Jayapura -- Tolak kedatangan transmigran ke Papua, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Dan Rakyat Papua, menggelar aksi demo di depan Kantor Majelis Rakyat papua, senin (29/10).

Aksi mahasiswa tersebut langsung diterima oleh Ketua MRP, Timotius Murib dan sejumlah anggota MRP, di depan halaman Kantor MRP.

(Lihat ini: Astaga !!! Orang Papua sedang Menjadi Minoritas di Tanah Sendiri)

Kepada MRP, mahasiswa menuntut agar tidak ada lagi transmigrasi yang didatangkan dari luar Papua ke Papua, karena Papua bukan tanah kosong. Tuntutan tersebut terkait rencana penerimaan pengungsi Palu-Donggala oleh Bupati Fak-Fak.

Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua menganggap trasmigrasi ke Papua hanya akan menambah persoalan di Papua dan mengancam warga pribumi asli Papua atas sumber daya alam, marginalisasi, budaya papua bahkan genosida Papua.

(Baca juga: Genosida sedang Terjadi di Papua, Akses PBB dan Media Asing Dibatasi)

Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib mengatakan, dirinya akan menindaklanjuti aspirasi dari para mahasiswa tersebut terkait penolakan transmigrasi di Papua.

Diakuinya bahwa aspirasi yang disampaikan mahasiswa sudah tepat dan sesuai kondisi saat ini di Papua. Dan MRP hadir untuk memberi perlindungan kepada OAP. Karena MRP sendiri khawatir jika imigran membludak datang ke Papua, kemudian menguasai tanah di Papua ini dan membuat OAP terpinggirkan.

(Simak ini: Orang Asli Papua (OAP) Sedang Menuju Minoritas di Papua)


Copyright ©NabireNET "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Baru Diduga Konsleting Listrik, 1 Rumah di Desa Sambongrejo Ngawen Ludes Terbakar

Buletinnusa -
Petugas Damkar sedang menyemprotkan air dalam upaya pemadaman api di rumah Masripan. (foto: dok-ib)
BLORA. Diduga kuat disebabkan adanya konsleting atau arus pendek listrik, satu rumah di Desa Sambongrejo, Kecamatan Ngawen ludes terbakar, Selasa siang (30/10/2018). Rumah tersebut adalah milih Masripan (57) yang berada di wilayah RT 02 RW 01 setempat.

Mulanya kebakaran diketahui oleh para tetangga pada pukul 10.00 WIB. Dimana saat itu sang pemilik rumah sedang tidak ada di rumah karena berjualan di Pasar Ngawen. Cuaca yang terik dan bangunan rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat mengahanguskan seluruh isi rumah.

Warga sekitar hanya bisa membantu mengeluarkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Namun karena kobaran api dengan cepat membakar rumah, maka hanya sedikit barang yang bisa diselamatkan. Sedangkan upaya pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual sebelum armada pemadam kebakaran datang.

Rumah Masripan seisinya ludes terbakar akibat konsleting listrik. (foto: dok-ib)
Tak berselang lama datang empat buah damkar dari Blora dan akhirnya bisa memadamkan api pada pukul 11.00 WIB. Akibat kejadian ini diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta karena banyak barang di dalam rumah yang tidak terselamatkan.

Kapolsek Ngawen, AKP Joko Priyono yang datang bersama anggotanya langsung melakukan olah TKP dan menanyai sejumlah saksi dan tetangga korban untuk dimintai keterangan guna penyelidikan.

“Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di Sambongrejo ini, api bisa dikendalikan pukul 11:00 WIB, kerugian ditaksir Rp 300 juta lebih,” ucap AKP Joko Priyono.

Dalam musibah itu, selain bangunan rumah, terdapat lima almari, dua almari bufet, lima tempat tidur kayu, perhiasan senilai Rp 50 juta, surat-surat berharga seperti ijazah, sertifikat rumah, BPKB mobil, motor dan harta benda lainnya jadi arang.

“Hasil pemeriksaan sementara, kebakaran di Sambonrejo diduga akibat hubungan arus pendek listrik, dan menghimbau agar warga selalu waspada dengan kasus kebakaran yang sering terjadi di Blora,” pungkasnya. (res-infoblora)

Ini hasil kongres II KNPB

Buletinnusa
Pengurus KNPB Pusat, wilayah dan konsulat ketika menggelar jumpa pers - Foto: Hengky Yeimo.
Jayapura -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar Kongres ke II Kampung Vietnam, Waena sejak 23-25 Oktober 2018. Sejumlah hasil dideklarasikan dalam kongres tersebut.

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat Agus Kossay mengatakan KNPB sebagai Media Nasional rakyat Papua Barat terus berjuang demi terwujudnya agenda Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi rakyat Papua melalui mekanisme referendum sebagai solusi demokratis.

“Seluruh peserta kongres yang merupakan pimpinan rakyat West Papua dari wilayah dan konsulat memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua Barat yang merdeka secara politik, melalui jalur referendum sebagai solusi damai dan demokratis," katanya saat menemui awak media di halaman Rusunawa, Perumnas III, Selasa (30/10/2018).

Untuk mencapai tujuan itu, kata Kossay, KNPB menyerukan kepada semua warga Papua Barat untuk melakukan mobilisasi umum menuju Mogok Sipil Nasional sebagai agenda Aksi Nasional Bangsa Papua.

"Kami sampaikan kepada rakyat Papua Barat dan kepada seluruh komponen perjuangan untuk kembali mengakui TPNPB sebagai satu-satunya militer Papua Barat, dan kembali memperkuat lembaga politik Bangsa Papua sebagai wadah reprenstatif Papua dan alat demokrasi partisipatif rakyat Papua," katanya.

Kongres ke II KNPB juga secara demokratis memilih dan melantik pengurus baru KNPB pusat dengan komposisi, Ketua Umum, Agus Kossay, Ketua I Warpo Wetipo, Sekretaris Umum Feronika Hubi, Sekretaris I Mecky Yeimo, Juru bicara Nasional Ones Suhuniap, Jubir Internasional, Victor F. Yeimo, Bendahara Patrick Logo dan dilengkapi komisariat-komisasriat serta bidang berdasarkan kebutuhan perjuangan.

Dalam Kongres ke II ini pula, KNPB kembali menegaskan soal dukungan mereka terhadap persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di Internasional.

Sementara Itu Ketua I KNPB Warpo Wetipo mengatakan rakyat Papua harus bersatu. "Kita bersama kawal agenda perjuangan sampai Papua merdeka. Saatnya kita bangkit dan akhiri penindasan ini," katanya.

Kongres ke II KNPB dihadiri oleh 600 peserta dari 29 KNPB wilayah dan 7 Konsulat di Indonesia. (*)



Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Baru Dilaksanakan Selama 14 Hari, Ini Sasaran Operasi Zebra Candi 2018

Buletinnusa -
Personil Satlantas Polres Blora siap melaksanakan Operasi Zebra Candi 2018, ketika mengikuti apel gelar pasukan, Selasa (30/10/2018). (foto: dok-ib)
BLORA. Polres Blora melalui Satuan Lalu Lintasnya mulai melaksanakan Operasi Zebra Candi 2018. Operasi diawali dengan melaksanakan Gelar Apel Pasukan di halaman Mapolres Blora, Selasa (30/10/2018) yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Saptono SIK, MH.

Di sela apel tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa Operasi Zebra Candi 2018 dilaksanakan selama 14 hari mulai 30 Oktober hingga 12 November 2018 nanti. Ia mengatakan bahwa operasi zebra ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan nama sandi masing-masing daerah.

Menurut Kapolres, ada beberapa prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran Operasi Zebra Candi 2018 ini, diantaranya pengemudi menggunakan handphone, pengemudi melawan arus. Kemudian, pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu, pengemudi di bawah umur, pengemudi dan penumpang tidak menggunakan helm, pengemudi mabuk/menggunakan narkoba, pengemudi berkendara dengan kecepatan lebih.

“Kami mengingatkan kepada seluruh personil yang terlibat Operasi Zebra agar melaksanakan tugas dengan profesional dan penuh tanggungjawab, serta tetap menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bertugas,” ucap Kapolres ketika memimpin apel gelar pasukan.

Sedangkan tujuan operasi ini disampaikan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan lalu lintas guna meminimalisir angka pelanggaran serta menekan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas.

“Menyikapi permasalahan tersebut memang diperlukan sinergitas antar seluruh stakeholder yang merupakan tanggung jawab bersama dalam membina dan memilihara Kamseltibcar Lantas. Sehingga kita laksanakan apel bersama dengan beberapa pihak terkait,” lanjutnya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Blora AKP Himawan Aji Angga, SH, SIK, mengatakan bahwa sebelum pelaksanaan operasi Zebra candi, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa melengkap kelengkapan berkendara, diantaranya dengan memasang spanduk di beberapa titik strategis. (res-infoblora)

Operasi Zebra Matoa 2018 Fokus Untuk Tekan Angka Lakalantas

Buletinnusa
Operasi Zebra Matoa 2018 Fokus Untuk Tekan Angka Lakalantas
Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Yakobus Marjuki saat menyematkan pita kepada personil yang akan terlibat dalam Operasi Zebra Matoa 2018.
Jayapura -- Sebagai langkah dalam menertibkan para pengguna kendaraan bermotor di Papua, Polri secara nasional menggelar Operasi Zebra Matoa 2018, tak terkecuali Polda Papua dan seluruh jajaran Polres se-Papua.

Hal itu diawali dengan apel pasukan, yang untuk tingkat Polda Papua digelar di lapangan apel Mapolda Papua, yang dipimpin oleh Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Yakobus Marjuki Selasa (30/10/2018), yang juga dihadiri Kepala Cabang Jasa Raharja Papua dan Papua Barat dan dari RSUD Dok II Jayapura.

Operasi Zebra Matoa 2018 Polda Papua bertema Polantas Berkomitmen Untuk Mewujudkan Keselamatan Lalu Lintas Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, Keselamatan Menjadi Kebutuhan” tersebut, kata Wakapolda saat membacakan amanat Kakorlantas Polri, digelar mulai tanggal 30 Oktober sampai 12 November 2018 di seluruh Polda.

Wadirlantas Polda Papua AKBP Ade Djadja Subagdja,SIK saat ditemui usai gelar pasukan mengungkapkan bahwa, Operasi Zebra Matoa 2018 bertujuan untuk menciptakan ketertiban lalu lintas di jalan raya.

“Yang paling utama Operasi Zebra ini arahnya adalah menekan angka kecelakaan,” ungkapnya.

AKBP Ade juga menekankan kepada para penggendara sepeda motor untuk dapat mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menggunakan helem standar berlogo SNI.

Kepala Cabang Jasaraharja Papua dan Papua Barat, AM Tawil dalam kesempatan sama mengungkapkan bahwa pihaknya juga terus berupaya berpartisipasi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Kita tidak bosan-bosannya memberikan imbauan kepada pengendara, untuk mentaati peraturan lalu lintas, jangan sambil menelepon saat berkendara, pakai belm standar, jangan kebut-kebutan dan jangan miras,” ungkapnya.[yat]


Copyright ©Papua Satu "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Dewan Dukung Kebijakan Gubernur Pembuatan KTP OAP

Buletinnusa
Dewan Dukung Kebijakan Gubernur Pembuatan KTP OAP
Thomas Sondegau.
Jayapura -- Terkait dengan rencana Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Orang Asli Papua (OAP), tampaknya didukung oleh Anggota Fraksi Demokrat DPR Papua, Thomas Sondegau.

“Kami mendukung rencana gubernur, karena itu merupakan progam gubernur periode lalu. Sebab disitu bisa kita tahu jumlah OAP berapa, dan non Papua berapa,” kata Thomas kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (30/10).

Menurut Anggota Komisi IV DPR Papua ini, apa pun kata pihak lain, ini merupakan progam yang baik, sehingga semua pihak harus mendukung.

(Baca juga: Bank Papua Dinilai Masih “Pamalas” Berikan Kredit ke Orang Asli Papua)

Selain itu, lanjut Thomas, program ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penggunaan dana Otsus. Apakah selama ini OAP sudah rasakan dana Otsus, karena sampai sekarang masih ada OAP yang belum menikmati dana Otsus.

“Yang tahu dana Otssus ini hanya yang ada di wilayah kota. Jika masyarakat di pedalaman banyak yang tidak tahu. Makanya saya mendukung kebijakan gubernur membuat KTP khusus untuk OAP,” tegas Thomas Sondegau.

Sebab, kata Thomas, dengan KTP khusus itu, akan diketahui jumlah OAP secara pasti yang ada di kabupaten/kota Se-Provinsi Papua.

Bahkan, tandas Politisi Partai Demokrat ini, di Kota Jayapura saja jumlah penduduk asli Port Numbay juga tak jelas berapa banyak.

“Makanya kami setuju, dengan niat gubernur ini. Dan, ini juga untuk mengetahui bagaimana pembiayaan dari dana Otsus nantinya,” imbuhnya. (ara/rm)


Copyright ©Papua Today "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Pesan: Ketua ULMWP Menyampaikan Selamat atas Kongres II KNPB

Buletinnusa
Pesan: Ketua ULMWP Menyampaikan Selamat atas Kongres II KNPB
28 Oktober 2018

Atas nama United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), saya mengirimkan salam kepada Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada Kongres di usia yang ke-10 mereka dan saya berharap bahwa hasil dari kongres ini akan membawa kabar baik bagi rakyat kami.

KNPB dibentuk pada tahun 2008 untuk memobilisasi rakyat West Papua menuju kemerdekaan melalui referendum sesuai dengan hak fundamental kami untuk menentukan nasib sendiri. Dalam 10 tahun terakhir, kami telah melihat keberhasilan besar dan lompatan besar ke depan dalam penyatuan dan perjuangan rakyat kami.

Selama bertahun-tahun, kami telah melihat terbentuknya Parlemen Internasional untuk West Papua (IPWP), Pengacara Internasional untuk West Papua (ILWP) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Saya berharap KNPB akan terus menunjukkan kedewasaannya dan menjadi teladan inspiratif bagi dunia disiplin dan persatuan kita. Saya berharap ini akan terus bekerja sama dengan Komite Aksi ULMWP dan semua orang dari semua organisasi. Mari kita semua bersatu sebagai bagian dari ULMWP.

Sebagai Ketua ULMWP, saya ingin menyampaikan pesan persatuan kepada semua orang Papua. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi semua orang Papua untuk bersatu dan bekerja bersama untuk mendukung kerja ULMWP dan tujuan kami untuk Voting yang Diawasi Internasional (Referendum) untuk kemerdekaan West Papua.

Senjata terbesar kami untuk melawan Indonesia adalah persatuan. Dalam satu perjuangan kami, kami bertarung di bawah satu bendera untuk satu tujuan. Semua organisasi di West Papua adalah aset yang setara dan penting bagi perjuangan kami. Tidak ada lagi pembagian di West Papua.

Dari hutan ke kota, dari kota ke forum internasional; tidak ada orang dan tidak ada organisasi yang tertinggal. Mari kita terus bersatu dan bersatu sebagai satu; satu roh untuk mengakhiri penderitaan rakyat kita. Apa pun afiliasi politik yang berbeda, agenda dan penyebabnya adalah satu - referendum.

Kami semua bagian dari ULMWP. Sebagai semangat dan kapal dari bangsa Papua, ULMWP akan terus menyatukan orang-orang kami dalam perjuangan untuk kemerdekaan.

Oleh karena itu, atas nama ULMWP, saya menyerukan kepada semua faksi dan organisasi perjuangan kemerdekaan Papua Barat; apakah Anda secara resmi berafiliasi atau secara informal, untuk terus bersatu dan bekerja sama dengan ULMWP untuk penentuan nasib sendiri dan kebebasan bangsa Papua Barat. Sekarang adalah waktu bagi kita semua untuk bersatu, dari para tetua di hutan ke pemuda di kota. Sebagai badan perwakilan nasional yang diakui secara nasional dan internasional, ULMWP akan terus mengakomodasi semua kelompok baik di dalam maupun di luar negara kita yang berjuang untuk kemerdekaan Papua Barat.

Mari kita tunjukkan pada dunia persatuan dan disiplin kita. Kami adalah Satu Orang dan Satu Jiwa dan meskipun perjuangan kami bersatu untuk menentukan nasib sendiri, mari kita semua berdiri teguh dengan satu agenda untuk Papua Merdeka.

Jika ada individu atau kelompok yang aktif melawan ULMWP, mereka adalah musuh orang Papua. Setiap orang, dari semua organisasi harus ingat, musuh kita adalah Indonesia dan hanya Indonesia. Kita tahu bahwa musuh kita tidak tidur tetapi tujuan mereka adalah mencoba untuk secara sistematis membagi dan menghancurkan West Papua. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Kami tidak akan membiarkan musuh kami memecah belah kami.

(Baca ini: Tidak Puas dengan Kerja ULMWP? Kritik dan Perbaiki ULMWP, bukan Bikin Organisasi Saingan)

Melalui Deklarasi Saralana tahun 2014, kami orang-orang Papua membuat pendirian bersejarah untuk berdamai dan bersatu dalam damai.

Dalam semangat dan nama Tuhan dan nenek moyang kita, mari kita terus berjalan bergandengan tangan satu sama lain dengan damai di jalan panjang menuju kebebasan. Suatu hari, Papua akan Merdeka.

Atas nama ULMWP, saya menyampaikan rasa hormat dan salam yang mendalam kepada Anda semua.

Semoga Tuhan Memberkati bangsa Papua. Papua Merdeka!



Benny Wenda
Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).


Posted by: Admin
Copyright ©ULMWP Official site "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Baru Samsat Blora Kerjasama dengan APDESI, Kelak Bayar Pajak Motor Cukup di Desa

Buletinnusa -
Kepala UPPD/Samsat Blora, Agus Riyadi menyampaikan tujuan kerjasama dengan Apdesi guna menekan tunggakan PKB di Kabupaten Blora. (foto: dok-ib)
BLORA. Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD)/Samsat Blora melakukan kerjasama dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Blora terkait proses pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di tingkat desa. Sehingga kelak masyarakat dipermudah, cukup di desanya masing-masing untuk membayar PKB.

Terobosan ini menurut Kepala UPPD/Samsat Blora, Agus Riyadi, SE, MM dilakukan untuk menekan jumlah tunggakan PKB dari kalangan masyarakat. Pasalnya hingga bulan lalu tunggakan pajak kendaraan di Blora angkanya masih besar.

“Hingga bulan September kemarin masih ada tunggakan PKB sebesar Rp 4,6 miliar yang belum dibayarkan. Padahal setiap tahun jumlah kepemilikan kendaraan bermotor selalu naik 10 persen. Oleh karena itu kami berusaha melakukan terobosan inovasi agar para wajib pajak bisa segera melaksanakan kewajibannya dengan mudah dan cepat,” ujar Agus Riyadi.

Adapun terobosan kerjasama itu dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penanganan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor antara Kepala UPPD/Samsat Blora dengan Ketua APDESI, Rabu (24/10/2018) lalu di Pendopo Rumah Dinas Bupati, disaksikan Bupati Djoko Nugroho, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Jawa Tengah, Dr. Ir. Ihwan Sudrajat, MM, Kapolres AKBP Saptono SIK, MH dan Sekda Komang Gede Irawadi SE, M.Si.

Penandatanganan perjanjian kerjasama antara UPPD/Samsat Blora dengan APDESI Kabupaten Blora disaksikan Bupati, Kepala BPPD Jateng, Kapolres dan Sekda Blora. (foto: dok-ib)
“Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa pasti lebih dekat dengan masyarakat. Oleh sebab itu melalui wadah APDESI kita ajak kerjasama agar bisa mendorong masyarakatnya membayar pajak. Kami menargetkan pada bulan November nanti sudah bisa mencapai 100 persen. Jika itu tercapai, maka akan ada hadiah. Saat ini capaian PKB baru 84,74 persen,” lanjut Agus Riyadi.

Selain membuka pelayanan pajak di Kantor Samsat Blora, maupun Samsat Pembantu Cepu, pihaknya juga terus mengaktifkan layanan Samsat Paten, Samsat Desa, dan Samsat Keliling yang jumlahnya ada 29 titik se Kabupaten Blora.

“Secara teknisnya nanti kami akan mengundang seluruh Kepala Desa ke kantor kami (UPPD/Samsat Blora) untuk diberikan sosialisasi. Besar harapan kami tunggakan PKB di Blora bisa ditekan melalui langkah ini,” lanjutnya.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Jawa Tengah, Dr. Ir. Ihwan Sudrajat, MM menyambut baik pelaksanaan perjanjian kerjasama antara UPPD/Samsat Blora dengan APDESI. Menurut Ihwan, ini merupakan cara baik untuk meningkatkan pendapatan daerah.

“Jika pajak kendaraan bermotor semua lunas dan terbayar tepat waktu, tidak hanya wajib pajak yang mendapatkan undian berhadiah. Namun pendapatan daerah Kabupaten Blora dari dana bagi hasil pajak provinsi juga akan meningkat, yang pada akhirnya nanti akan sangat berguna untuk kelangsungan pembangunan. Tolong Pak Kades, hal ini diviralkan,” ujar Ihwan Sudrajat.

Menurut Ihwan Sudrajat, jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Blora saat ini yang belum membayar pajaknya sejumlah 30 persen. Jika ada seratus motor, dirinya memastikan 30 motor diantaranya pasti belum membayar pajak.

Sementara itu Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung langkah yang diambil UPPD/Samsat Blora. Bupati langsung memerintahkan agar Camat dan Kepada Desa yang hadir dalam acara tersebut bisa menginformasikan hal ini kepada masyarakat.

“Kali ini baru empat Kecamatan yang hadir yakni Kedungtuban, Bogorejo, Jiken dan Ngawen. Semoga Kecamatan lainnya segera ikut menyusul sehingga seluruh wilayah Kabupaten Blora bisa maksimal,” kata Bupati Djoko Nugroho.

Bupati percaya para Kades memiliki cara yang tepat untuk mengajak masyarakatnya membayar pajak kendaraan bermotor, sehingga seluruh tunggakan bisa terbayarkan.

“Kepala Desa pasti punya cara jitu. PBB saja bisa sukses, maka PKB juga harus sukses demi pembangunan daerah. Nanti kalau ada bonus mobil dari BPPD Jawa Tengah, saya minta diberikan kepada mereka saja, diganti motor dan sepeda yang banyak biar merata,” lanjut Bupati disambut tepuk tangan para undangan.

Terpisah, Ketua APDESI Blora, Agung Heri Susanto usai acara penandatanganan kerjasama, menyatakan bahwa pihaknya mendukung dan bersedia mengajak seluruh Kepala Desa se Kabupaten Blora untuk menyukseskan penarikan tunggakan PKB ini. (res-infoblora)

Baru Atlet Peraih Medali Porprov Jateng 2018 Terima Bonus Puluhan Juta

Buletinnusa -
Atlet angkat besi Blora peraih medali emas menerima bonus Rp 40 juta dari Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)

BLORA. Para atlet Kabupaten Blora yang berhasil meraih medali dalam ajang pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2018 di Surakarta pekan lalu, kini menerima bonus dari Pemerintah Kabupaten Blora. Bonus diserahkan langsung oleh Bupati Djoko Nugroho usai menjadi inspektur upacara Hari Sumpah Pemuda ke 90, Senin (29/10/2018).

Bertempat di halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blora, penyerahan bonus diberikan secara simbolis kepada perwakilan tiga atlet peraih emas, perak dan perunggu. Didampingi Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, Kepala Dinporabudpar dan Ketua KONI Blora, penyerahan disaksikan seluruh peserta upacara.

“Inilah atlet-atlet berprestasi kita. Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk Blora. Meskipun target kita meleset satu digit, yang tadinya target sepuluh besar namun hanya bisa duduk di peringkat 11 dari 35 Kabupaten/Kota se Jateng, tetap harus disyukuri. Nanti akan kita evaluasi bersama agar kedepan olahraga Blora semakin maju,” ucap Bupati.

Dalam penyerahan bonus itu, peraih medali emas memperoleh bonus sebesar Rp 40 juta. Sedangkan peraih medali perak sebesar Rp 20 juta, dan peraih perunggu mendapatkan bonus Rp 10 juta.

Atlet berprestasi peserta Proprov dan Lomba Gerak Jalan 28 Km foto bersama dengan Bupati dan jajaran Forkopimda. (foto: dok-ib)
Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono, menyampaikan bahwa jumlah medali yang diperoleh Blora dalam ajang Porprov Jateng 2018 kemarin sebanyak 68 buah dengan rincian 17 emas, 20 perak dan 31 perunggu.

“17 medali emas terbanyak dari cabor atletik sebanyak 8 buah, disusul dayung 5 buah, angkat besi 3 buah dan panjat tebing 1 buah. Target 24 emas belum tersampai, sehingga akan dilakukan evaluasi kembali,” ucap Hery Sutiyono.

Untuk diketahui dalam ajang Proprov 2018 kemarin Blora memberangkatkan 227 personil. Terdiri dari 151 atlet, 37 pelatih dan 39 official yang diterjunkan pada 24 cabang olahraga. Dengan kekuatan itu Blora menduduki peringkat 11 dan meleset dari tyarget sepuluh besar. Namun demikian ada perbaikan peringkat karena pada Proprov 2013 yang diselenggarakan di Banyumas, Blora berada di peringkat 12 dengan perolehan 16 medali emas, 11 perak dan 16 perunggu.

Tak hanya atlet Porprov saja, disaat bersamaan juga dilakukan penyerahan piala dan uang pembinaan sebesar Rp 12,5 juta kepada tim Gerak Jalan 28 Kilometer dari Blora yang berhasil meraih juara 1 tingkat Jawa Tengah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Pati beberapa waktu lalu.

Usai penyerahan ditutup dengan pemberian ucapan selamat dan foto bersama dengan Bupati dan jajaran Forkopimda Kabupaten Blora. (res-infoblora | sumber: humas)

Senin, 29 Oktober 2018

Baru Hari Pangan Sedunia Tingkat Jateng Sukses Digelar di Blora, Ini Pemenangnya

Buletinnusa -
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Ir. Suryo Banendro MP m,enyerahkan piala kepada pemenang stand terbaik dalam gelaran HPS ke 38 tingkat Jateng di Alun-alun Blora. (foto: dok-ib)
BLORA. Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 tingkat Jawa Tengah di Blora akhirnya ditutup pada Minggu (28/10/2018) di Alun-alun. Dalam penutupan itu, Pemprov Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, Ir. Suryo Banendro, MP menilai bahwa Blora telah sukses menjadi tuan rumah.

“Sejak dibuka oleh Pak Gubernur pada Jumat lalu, pengunjung pamerannya tak terhingga. Saya selama tiga hari terus mengontrol pelaksanaan acara ini. Tak hanya banyak pengunjungnya, namun hiburannya juga beragam dan meriah. Terlebih semalam (kemarin-red) ada fashion show batiknya juga. Blora luar biasa, dan ini adalah peringatan HPS yang terbaik sepanjang sejarah di Jawa Tengah,” ungkap Ir. Suryo Banendro, MP disambut tepuk tangan para undangan.

Pujian itu menurut Suryo Banendro juga datang dari para peserta pameran perwakilan 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Mereka yang tadinya belum pernah ke Blora berpandangan kalau Blora itu kering, ternyata sampai sini diguyur hujan dan banyak potensi Blora yang dipamerkan.

“Kesuksesan ini semakin mempererat hubungan Pemkab Blora dengan Pemprov Jawa Tengah. Meskipun dilaksanakan di Blora ternyata penontonnya datang dari seluruh wilayah Jawa Tengah bahkan hingga luar negeri dengan melihat media sosial, khususnya twitter dan instagram. Terimakasih Blora,” pungkas Suryo Banendro.

Dengan suksesnya penyelenggaraan ini, pihaknya kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk terus mengampanyekan konsumsi bahan pangan lokal. Karena masih banyak warga, khususnya anak-anak generasi muda belum tahu potensi makanan lokal yang tinggi gizi dan menyehatkan.

Bupati Djoko Nugroho sendiri merasa senang dan bangga saat menutup kegiatan HPS kemarin dan berharap ini menjadi penyemangat warga masyarakat Blora untuk lebih baik lagi pada event-event selanjutnya.

Pengunjung memadati area pameran HPS ke 38 yang dilaksanakan di Alun-alun dan Jl.Pemuda Blora. (foto: dok-ib)
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan rangkaian acara HPS hingga selesai. Ini prestasi kita bersama untuk Blora dan Jawa Tengah. Ayo bersama-sama membangun dan mengelola potensi pangan lokal kita,” ujar Bupati.

Turut hadir dalam cara penutupan, diantaranya Sekda, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Blora, perwakilan OPD terkait se Jawa Tengah dan para pemenang lomba.

Acara penutupan diakhiri dengan penyerahan berbagai piala dan piagam penghargaan kepada para pemenang aneka lomba yang telah dilaksanakan dalam rangkaian HPS ke 38 itu. Diantaranya :

  1. Lomba Stand Pangan
  • Juara I Dinas Lingkungan Hidup Prov.Jawa Tengah
  • Toko Tani Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora
  • Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang
  1. Lomba Stand Non Pangan
  • Juara I BPPKAD Kabupaten Blora
  • Juara II BPBD Kabupaten Blora
  • Juara III RSUD dr. R. Soetijono Blora
  1. Lomba Merangkai Umbi-umbian
  • Juara I Sri Suwartini Dinas Pertanian dan Pangan Kab.Karanganyar
  • Juara II Ikhsan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.Jepara
  • Juara III Heru H (Dinas Kehatanan Pangan dan Pertanian Kab.Sragen
  1. Lomba Mengukir Buah
  • Juara I Lendi dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kab.Semarang
  • Juara II Iman Anshori dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Banyumas
  • Juara III Ratna Wiyarsih dari Dinas Pertanian dan Pangan Kab.Kebumen
  1. Lomba Mewarnai
  • Juara I Rudin Zaky dari TK islam Mifatahul Jannah
  • Juara II Abimanyu Wiratama dari TK BRI Blora
  • Juara III Azzahra Arisula Permatasari dari TK Pertiwi II Purwosari
  1. Lomba Gerak dan Lagu Pertanian
  • Juara I Pancawala SMAN 1 Jepon
  • Juara II Jaya Kuncara SMAN 1 Blora
  • Juara III Yasa Waskita SMAN 1 Tunjungan
  1. Lomba Merangkai Produk Pertanian
  • Juara I SMAN 1 Tunjungan dengan tema Terasering Sawah Blora
  • Juara II SMAN 2 Blora dengan tema Kali Braholo Polaman
  • Juara III SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora dengan tema Adat Jawa
  1. Lomba Cipta Kreasi Oleh-oleh Khas Blora
  • Juara I Selai Cumini Kecamatan Todanan
  • Juara II Tepung Zevana Pisang Kecamatan Blora
  • Juara III Coklat Durian Kecamatan Tunjungan
  1. Lomba Penyuluh Pertanian
  • Kategori Kelompok Tani Berprestasi
    Juara I Kelompok Tani Tambah Mulyo I Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban
    Juara II Kelompok Tani Ngudi Mulyo Desa Purworejo Kecamatan Blora
    Juara III Kelompok Tani Sido Mukti Desa Medalem Kecamatan Kradenan
  • Kategori Gapoktan Berprestasi
    Juara I Gapoktan Tani Luhur Desa Pelem Kecamatan Jati
    Juara II Gapoktan Manunggal Desa Temulus Kecamatan Randublatung
    Juara III Gapoktan Sri Mulyani Desa Gotputuk Kecamatan Ngawen
  • Kategori Pos Penyuluh Desa Berprestasi
    Juara I Posluhdes Mandiri Desa Sendangmulyo Kecamatan Ngawen
    Juara II Posluhdes Bumi Sejahtera Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon
    Juara III Posluhdes Lestari Mulyo Desa Nglengkir Kecamatan Bogorejo
  • Kategori Petani Berprestasi
    Juara I Sudarno Desa Pelemsengir Kecamatan Todanan
    Juara II Sutomo Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong
    Juara III Suparno Desa Singonegoro Kecamatan Jiken
  • Kategori Penyuluh Pertanian Swadaya Berprestasi
    Juara I Rukanto, Desa Todanan Kecamatan Todanan
    Juara II Sugiyanto Desa Sumber Kecamatan Kradenan
    Juara III Kriswidiyanto Desa Gadu Kecamatan Sambong
  • Kategori Penyuluh Pertanian PNS Berprestasi
    Juara I Musriati, SP dari BPP Kecamatan Jepon
    Juara II Masrikan, SP dari BPP Kecamatan Japah
    Juara III Dwi Setyaningsih, SP dari BPP Kecamatan Banjarejo
  • Kategori THL / Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Berprestasi
    Juara I Endang Widayati Sri Rahayu dari BPP Kecamatan Todanan
    Juara II Peni Tadi Hastaningrum SP dari BPP Kecamatan Tunjungan
    Juara III Hariawan Catur SP dari BPP Bogorejo
  1. Lomba Cipta Menu
  • Juara I Tim Penggerak PKK Kecamatan Blora
  • Juara II Tim Penggerak PKK Kecamatan Jiken
  • Juara III Tim Penggerak PKK Kecamatan Todanan
(res-infoblora | sumber: humas)

Baru Mahasiswa Blora di Madura Lakukan Aksi Peduli Korban Gempa

Buletinnusa -
Ketua Kamaba Madura menyerahkan dana hasil pengumpulan ke perwakilan Yatim Mandiri Surabaya. (foto: dok-ib)
BANGKALAN. Komunitas mahasiswa Blora yang ada di Madura, yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Blora (Kamaba) Madura melakukan aksi peduli korban gempa Palu, Donggala dan Sigi. Mereka turun ke jalan untuk menggalang dana sosial guna disalurkan kepada para korban gempa di Sulawesi.

Aksi itu, menurut Ketua Umum Kamaba Madura, Eko Cahyono telah dilakukan selama tiga hari mulai 3-5 Oktober lalu di beberapa simpang empat lampu merah Kota Bangkalan yang dilaksanakan mulai pukul 14.00 wib-17.00 wib di titik-titik lampu merah di Bangkalan Kota.

“Aksi kami lakukan bersama dengan aliansi mahasiswa daerah Universitas Trunojoyo Madura. Ini merupakan wujud dari kepedulian kami, mahasiswa Blora di Madura atas bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Disana saudara kita sedang berjuang untuk bangkit setelah terjadi bencana gempa” ucap Eko Cahyono.

Pihaknya berharap semoga kegiatan ini bisa meningkatkan rasa peduli, cinta kasih ke sesama dan sadar untuk menjaga lingkungan.

Aksi penggalangan dana untuk korban gempa bumi dilakukan oleh Kamaba Madura. (foto: dok-ib)
Selama tiga hari itu adik-adik Kamaba Madura berhasil mengumpulkan dana hingga jutaan rupiah. Dana yang terkumpul di salurkan lewat sebuah Lembaga amil zakat nasional “Yatim Mandiri” yang berkantor di Jalan Raya Jambangan 135-137 Surabaya.

“Dana yang terhimpun sebesar Rp. 6.925.000 dan di serahkan ke pihak penyalur pada tanggal 26 Oktober kemarin dengan dihadiri beberapa ketum dari berbagai organisasi daerah dan perwakilan dari Yatim Mandiri Surabaya yang berlangsung secara sederhana,” lanjutnya.

Adam Ferdiani P. S.Kep yang merupakan perwakilan dari Yatim Mandiri Surabaya mengapresiasi langkah adik-adik Kamaba Madura yang telah ikut bergerak membantu para korban bencana alam di Sulawesi.

“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang sudah mau menggalang dana untuk saudara kita dan terimakasih sudah mempercayai kami sebagai penyalur. Setelah terdengar kabar ada bencana di Palu kami merespons cepat dengan membuka belasan posko peduli Palu di Surabaya,” tutur Adam Ferdiani P. S.Kep. (eko | editor : res-infoblora)