Sabtu, 30 Maret 2019

Kades Divonis Empat Tahun Karena Korupsi DD

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Majelis hakim tipikor Ambon menjatuhkan vonis empat tahun penjara terhadap Johanes Peliaka, Kepala Desa (Kades) Iyai, Kecamatan Wetar di Kabupaten Maluku Barat Daya karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016. "Menyatakan terdakwa terbukti beralah melanggar pasal 2 juncto pasal 18 UU nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi," kata majelis hakim diketuai RA Didi Ismiatun didampingi Christina Tetelepta dan Hery Leliantono selaku hakim anggota di Ambon, Kamis (28/3).
Ambon, Malukupost.com - Majelis hakim tipikor Ambon menjatuhkan vonis empat tahun penjara terhadap Johanes Peliaka, Kepala Desa (Kades) Iyai, Kecamatan Wetar di Kabupaten Maluku Barat Daya karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016.

"Menyatakan terdakwa terbukti beralah melanggar pasal 2 juncto pasal 18 UU nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi," kata majelis hakim diketuai RA Didi Ismiatun didampingi Christina Tetelepta dan Hery Leliantono selaku hakim anggota di Ambon, Kamis (28/3).

Terdakwa juga divonis membayar denda sebesar Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan dan uang pengganti senilai Rp316 juta.

"Apabila dalam waktu satu bulan setelah ada keputusan hukum tetap, terdakwa tidak membayar uang pengganti maka kepadanya dikenakan hukuman tambahan berupa kurungan selama tiga bulan," kata majelis hakim.

Yang memberatkan terdakwa dihukum penjara dan denda serta membayar uang pengganti karena tidak mendukung program pemerintah dalam mencegah korupsi dan perbuatannya telah menimbulkan kerugian keuangan negara

Sedangkan yang meringankan adalah, terdakwa berlaku sopan dan menyesali perbuatannya, belum pernah dihukum, dan yang bersangkutan adalah tulang punggung keluarga.

Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan unsur-unsur pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana dalam dakwaan jaksa tidak terpenuhi karena terdakwa sendiri yang melakukan perbuatan tersebut.

Putusan majelis hakim juga lebih ringan dari tuntutan JPU Kacabjari Wonreli, Manatap Sinaga yang dalam persidangan sebelumnya meminta terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dihukum enam tahun penjara.

Atas putusan tersebut, baik JPU maupun terdakwa melalui penasihat hukumnya Agus Dadiara menyatakan pikir-pikir, sehingga mereka diberi waktu tujuh hari untuk menyampaikan sikap.

Kades Iayi ini mengelola sendiri DD dan ADD tahun anggaran 2016 tanpa melibatkan perangkat desa lainnya, dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut fiktif.

Pada tahun 2016 desa tersebut mendapatkan kucuran dana Rp356,1 juta yang dipakai untuk belanja barang dan modal serta pemberdayaan kepada masyarakat berupa pembelian bibit sapi sebanyak 42 ekor dan bibit babi 90 ekor.

Untuk pengadaan bibit sapi 42 ekor dianggarkan senilai Rp250 juta dan bibit babi 90 ekor senilai Rp90 juta, namun tidak semua ternak ini dibeli terdakwa dan membuat laporan pertanggunhjawaban seakan-akan sudah ada pembelian dari suplayer dan ternaknya dibagikan ke masyarakat. (MP-4)

Ini Tiga Film Yang Lagi NgeHits Di Platinum Cineplex Ambon

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Platinim Cineplex menghadirkan tiga film terbaru yang ngeHits dan bakal jadi suguhan asyik buat masyarakat Kota Ambon dari berbagai genre, antara lain horor thriller, drama komedi dan animasi yang ditayang sejak Kamis (28/3). Dalam siaran pers yang diterima media ini, Sabtu (30/3) menyebutkan, untuk genre horor thriller, film MATI ANAK yang dibintangi Cinta Laura, siap menebarkan ketakutan di minggu ini. Film ini bercerita tentang awal tahun 90an, Ina (Cinta Laura), wanita naif namun rajin dan berkepribadian kuat, tinggal di sebuah panti asuhan miskin berisi anak-anak yatim piatu dengan berbagai kelakuan.
Ambon, Malukupost.com - Platinim Cineplex menghadirkan tiga film terbaru yang ngeHits dan bakal jadi suguhan asyik buat masyarakat Kota Ambon dari berbagai genre, antara lain horor thriller, drama komedi dan animasi yang ditayang sejak Kamis (28/3).

Dalam siaran pers yang diterima media ini, Sabtu (30/3) menyebutkan, untuk genre horor thriller, film MATI ANAK yang dibintangi Cinta Laura, siap menebarkan ketakutan di minggu ini. Film ini bercerita tentang awal tahun 90an, Ina (Cinta Laura), wanita naif namun rajin dan berkepribadian kuat, tinggal di sebuah panti asuhan miskin berisi anak-anak yatim piatu dengan berbagai kelakuan.

Suatu hari, Kepala Desa membawa seorang anak pendiam bernama Andi (Jovarel Callum) yang merupakan satu-satunya korban selamat dari satu keluarga yang meninggal secara misterius dan sadis.

Ina menerima Andi walaupun kondisi keuangan panti sedang tak baik. Dia yakin dengan bahwa dengan kasih sayang, Andi akan sembuh dari traumanya. Namun sejak kedatangan Andi, hal-hal aneh mulai terjadi. Mereka mulai menerima dana bantuan dari orang-orang tak dikenal dan mereka pun merasa senang.

Mereka juga mulai melihat sosok wanita hamil yang menghantui mereka dan kematian-kematian tak wajar terjadi di panti tersebut. Ina harus melindungi anak-anaknya dan menyelamatkan panti tersebut dari kekuatan gelap yang tak terlihat.

Untuk genre drama komedi, MY STUPID BOSS yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari, hadir dengan kelucuannya. Pada film kedua ini, sang bos (Reza Rahardian) melakukan perjalanan ke Vietnam bersama Diana(Bunga Citra Lestari), Mr.Kho dan Adrian yang harus mencari karyawan hingga ke negeri seberang. Gak ada kerjaan lain apa ya? nyari pegawai sampai ke Vietnam karena banyak karyawan sebelumnya yang mengundurkan diri.

Lagi-lagi ulah si bos bikin suasana jadi kacau dan hiruk-pikuk. Tentu saja akan ada kekonyolan yang sering kamu temukan dimana pun. Bos, sebagai orang yang paling tinggi dari struktur organisasi dan merasa memiliki kekuatan paling super. Karena mengklaim sebagai orang paling berpengaruh, sang bos bisa saja seenaknya dan membuat suasana jadi kacau.

Tidak perduli di negeri sendiri atau di negeri orang, Sang bos kembali berulah. Bukan lagi merugikan karyawan dan perusahaannya, namun hal-hal yang yang aneh. Lalu, kekacauan apa saja yang dibuat sang bos selama di negeri orang?

Yang ketiga, film DUMBO - animasi Disney jaman dulu yang kini hadir dengan live action hasil karya sutradara terkenal Tom Burton dan dibintangi aktor kawakan Hollywood Collin Farrel. Apabila film versi animasi berfokus kepada kehidupan Dumbo dengan teman-teman hewan lainnya, versi live action ini akan berfokus pada lingkungan Dumbo dengan teman-teman manusianya.

Terlahir tidak sempurna bukan berarti sebuah masalah. Setidaknya itu yang dirasakan oleh Holt Cartier (Colin Farrel), seorang mantan pemain sirkus dari Kentucky, yang harus merawat seekor gajah yang baru saja lahir. Bukan main berat pekerjaan Holt karena gajah ini sangat unik. Telinganya besar, dan kerap jadi bahan ejekan. Apalagi, sang pemilik sirkus Max Medici (Danny Devito) terus memaksa Holt menghasilkan uang meskipun kondisi gajah tersebut tidak 'normal'. Namun, tidak dengan kedua anak Farrier, mereka memilih untuk berteman dengan di gajah kecil ini.

Diberi nama Dumbo, gajah kecil ini dilatih untuk tampil dalam permainan sirkus meskipun awalnya sangat sulit baginya. Ketika sedang merawat Dumbo, betapa terkejutnya kedua anak Farrier ketika mengetahui bahwa Dombu bisa terbang dengan kedua telinganya yang sangat besar itu. Kabar ini terdengar hingga pengusaha sirkus besar bernama Vandevere (Michael Keaton).

Ia dan pemain sirkus akrobatiknya bernama Colette Merchant (Eva Green), akhirnya datang dan berambisi menjadikan Dumbo bintang besar di Dreamland terdapat banyak rahasia-rahasia gelap. Apa yang terjadi terhadap Dumbo setelah pindah ke Dreamland? Bagaimana Vendevere memperlakukan Dumbo agar bisa menjadi ' Bintang Besar' dan memenuhi keinginannya ?

Asyik kan film Minggu ini, jangan lupa deg-degan saat nonton Mati Anak, tergelak dan terbahak-bahak dengan kekocakan bos pelit di My Stupid Bisa 2, dan ajak anak dan keluargamu untuk menyaksikan live action Dumbo yang seru tapi bikin hati trenyuh.

Tidak hanya itu, bisa juga dapatkan calender dengan banyak voucher di dalamnya setiap beli brundling My Stupid Bisa 2, Beli 1 Gratis 1 dengan kartu kredit dan debit BRI setiap Rabu dan kamis, dan cashback hingga 10 persen dengan OVO loh.

Nonton bisa tetap berhemat, yuk buruan ke platinum Cineplex Ambon Plaza Lantai 4 sekarang juga. Cek jadwalnya filmnya di https://ift.tt/1FICpK2. (MP-8)

Jumat, 29 Maret 2019

Tiga Pejabat Utama Polda Maluku Diserahterimakan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa memimpin upacara serahterima jabatan tiga pejabat utama polda setempat yang dimutasi berdasarkan surat keputusan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. "Dalam mutasi jabatan ini kita bisa melihat banyak hal positif dan kami mengucapkan selamat bagi pejabat yang pindah dari Maluku dan untuk pejabat baru yang akan menjalankan tugasnya di sini," kata Kapolda di Ambon, Kamis (28/3).
Ambon, Malukupost.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa memimpin upacara serahterima jabatan tiga pejabat utama polda setempat yang dimutasi berdasarkan surat keputusan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Dalam mutasi jabatan ini kita bisa melihat banyak hal positif dan kami mengucapkan selamat bagi pejabat yang pindah dari Maluku dan untuk pejabat baru yang akan menjalankan tugasnya di sini," kata Kapolda di Ambon, Kamis (28/3).

Mendapat tugas di daerah yang baru tentunya ada kesenangan tersendiri, karena bagi orang asli Maluku mungkin tidak ada masalah tetapi yang asalnya dari daerah lain tentu akan jauh dari keluarga untuk mengabdi pada nusa dan bangsa di mana saja mereka ditempatkan.

"Tugas di Maluku merupakan suatu penghiburan tersendiri ketika kita mampu 'berkompensasi diri' atau menghibur diri sendiri sesuai pelajaran yang didapatkan di PTIK," ujar Kapolda.

Salah satu dosen fisiologi PTIK mengatakan setiap manusia yang dalam kondisi berkesusahan harus mampu menghibur diri sendiri dengan cara masing-masing atas pengalaman hidupnya sendiri.

Misalnya, orang yang sakit kalau tetap punya semangat dan memikirkan berbagai rencana positif ke depan maka dia akan cepat sembuh, dibanding memikirkan penyakit dan persoalan berat lainnya akan membuat mereka semakin sakit.

Kapolda Maluku yang didampingi Wakapolda Brigjen Pol Teguh Sarwono dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada mantan Karo Ops Kombes Pol Gatot Mangkurat Putra yang telah mengamankan dan mempersiapkan Pemilu 2019.

Kemudian Kombes Pol Thein Tabero yang selama ini sudah memberantas narkoba, termasuk oknum-oknum polisi nakal yang terlibat dalam perkara ini dan sudah ada yang diberhentikan maupun yang masih dalam proses pemecatan.

Sama halnya dengan Dir Binmas Kombes Pol Gunawan Prijambodo yang sudah bertugas di Polda Maluku selama ini yang telah ikut memberikan kontribusi ke Polda Maluku.

Sedangkan Wakapolda dalam kegiatan ini menyampaikan selamat kepada tiga pejabat utama yang baru untuk menjalankan tugasnya di wilayah Polda Maluku.

"Selamat datang juga kepada para isteri yang mendampingi suami bertugas di sini dan kita berharap tetap mendukung suami karena pekerjaan Bhayangkari cukup banyak sesuai pepatah di balik suami yang sukses ada isteri hebat yang mendampingi," katanya.

Tiga pejabat Polda Maluku yang diganti adalah Dir Resnarkoba Kombes Pol Thein Tabero yang mendapat tugas baru sebagai Dir Reskrimsus Polda Jambi, dan posisinya digantikan Kombes Pol Cahyo Utomo yang merupakan dosen AKPOL Lemdiklat Polri.

Kemudian Karo Ops Polda Maluku, Kombes Pol Gatot Mangkurat Putra mendapat tugas baru sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Ops SOPS Mabes Polri, dan pejabat baru adalah Kombes Pol Anjar Wicaksana Soediharjo yang selama ini menjadi dosen utama STIK Lemdiklat Polri.

Sedangkan Dir Binmas Polda Maluku Kombes Pol Gunawan Prijambodo digantikan oleh AKBP Andy Erwin yang selama ini menjabat Wadir Intelkam Polda Maluku. (MP-4)

Oknum Caleg Terlibat Kasus Dugaan Penipuan Urusan Personal

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Oknum calon legislatif (Caleg) yang terlibat kasus dugaan penipuan berinisial HS yang telah ditahan Kejati Maluku di rumah tahanan negara adalah urusan personal dan tak ada kaitannya dengan Partai Demokrat. "Itu kan urusan personal dan tidak ada urusan kepartaian terkait dengan bisnis solar yang mereka sengketakan," kata wakil ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Melki Frans yang dihubungi dari Ambon, Kamis (28/3).
Ambon, Malukupost.com - Oknum calon legislatif (Caleg) yang terlibat kasus dugaan penipuan berinisial HS yang telah ditahan Kejati Maluku di rumah tahanan negara adalah urusan personal dan tak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.

"Itu kan urusan personal dan tidak ada urusan kepartaian terkait dengan bisnis solar yang mereka sengketakan," kata wakil ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Melki Frans yang dihubungi dari Ambon, Kamis (28/3).

Karena itu sebagai institusi Partai Demokrat, pihaknya memang merasa prihatin karena memang ikut mempengaruhi nama partai, tetapi sesungguhnya itu masalah personal.

"Mari kita memisahkan kasus penipuan yang diduga melibatkan anggota partai atau kepengurusan partai sekali pun, dan caleg sekali pun dengan persoalan kepartaian," tandasnya.

Kalau Partai Demokrat yang secara institusi meminta HS yang melakukan bisnis dalam rangka membantu partai dan kalau itu yang terjadi maka semua pengurus tercoreng dan semuanya pula harus ikut bertanggungjawab.

Karena itu dia minta HS bisa menyelesaikan persoalannya dengan baik.

"Sebagai pengurus dalam hal ini wakil ketua Partai Demokrat yang dikonfirmasi media terkait persoalan ini dan tidak mendahului ketua maupun sekretaris DPD, kami menyesali perbuatan seperti itu," kata Melki Frans yang juga ketua Komisi A DPRD Maluku yang membidangi masalah hukum.

Meski dibilang aktivitas personal tetapi dia ikut mempengaruhi partai sehingga masyarakat diimbau agar tetap mendukung Partai Demokrat dan simpatisannya memberi hukuman kepada HS dan tidak kepada organ-organ partai yang lain.

HS yang merupakan caleg DPRD provinsi dapil Kota Ambon telah dijadikan tersangka dan ditahan Kejati Maluku terkait kasus dugaan penipuan terhadap seorang pengusaha asal Semarang (Jateng) sejak 2018 senilai Rp360 juta. (MP-6)

Alvina Tehupeiory Raih Perak 4 x 100 Meter Di Singapura

Buletinnusa Laporan Rudi Fofid-Ambon
Tim estafet Indonesia, Jepang, dan Singapura di podium juara nomor lari estafet 4 x 100 meter (foto agus ngamel)

Ambon, Malukupost.com
- Tampil sebagai pelari ketiga pada nomor lari estafet 4 x 100 meter puteri,   Nona Ambon Alvina Tehupeiory ikut menyumbang medali perak bagi tim Indonesia, pada Kejuaraan Atletik Singapura Terbuka 2019, Jumat (29/3) petang waktu setempat.

Kabar baik ini diterima Media Online Maluku Post  malam ini dari pelatih atletik Indonesia Agus Ngamel yang mendampingi tim Indonesia berlomba di Singapura Stadium.  Agus mengaku gembira dengan hasil yang diperoleh Indonesia ini. 

Tim estafet Indonesia terdiri dari Yuliana, Tyas Murtiningsih, Alvina Tehupeiory, dan Jeany nuraini.  Dalam perlombaan final, mereka diungguli kwartet pelari Jepang yang masuk finis dengan catatan waktu 44.89 detik.   sedangkan Indonesia mencatat waktu 46.06 detik.  Tim tuan rumah Singapura berada di belakang Indonesia, dengan catatan waktu 46,30 detik.

Dengan hasil ini, maka pelari berpangkat serda dan bekerja sebagai anggota TNI AD di Bagian Hukum Kodam XVI/Pattimura tersebut, berhasil menyumbang dua medali untuk Indonesia. Medali pertama yakni medali perunggu lari 200 meter puteri, dan satunya lagi medali perak 4 x 100 meter puteri.(Malukupost/foto agus ngamel).

MMI Malang Dukung Koleksi PDMN Di Ambon

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Museum Musik Indonesia (MMI) Malang mendukung koleksi Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di kota Ambon. Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, di Ambon, Kamis (28/3), mengatakan, dukungan untuk PDMN berupa penyerahan 150 keping rekaman musik berupa piringan hitam yang terdiri dari 100 keping lagu Nusantara dari Aceh sampai Papua dan 50 keping piringan hitam yang berisi lagi Ambon karya musisi Maluku.
Ambon, Malukupost.com - Museum Musik Indonesia (MMI) Malang mendukung koleksi Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di kota Ambon.

Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, di Ambon, Kamis (28/3),  mengatakan, dukungan untuk PDMN berupa penyerahan 150 keping rekaman musik berupa piringan hitam yang terdiri dari 100 keping lagu Nusantara dari Aceh sampai Papua dan 50 keping piringan hitam yang berisi lagi Ambon karya musisi Maluku.

Ia mengatakan, dukunga MMI disampaikan melalui surat rekomendasi mendukung Ambon menjadi kota musik dunia versi unesco dan bantuan untuk koleksi di PDMN.

"Data base MMI kota Ambon memiliki jumlah musisi yang paling banyak dibandingkan kota dan provinsi lain di indonesia. Hal ini yang membuat mereka komitmen untuk mendukung sesuai kesepakatan saat Forum Grup diskusi yang dilakukan di Ambon pada beberapa waktu lalu," uja Ronny.

Diakuinya, AMO dan Museum MMI Malang juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dokumentasi musik Maluku, sebagai upaya untuk dokumentasi fisik musik Maluku, khususnya kota Ambon.

MMI telah menyampaikan kesiapan untuk membantu menginventarisasi musisi, album-rekaman dan lagu-lagu yang berasal dari Ambon-Maluku.

Menurut Ronny, dukungan mewujudkan Ambon sebagai kota musik datang dari berbagai pihak, bukan hanya dalam negeri tetapi dari luar negeri.

Setelah sebelumnya mendapat dukungan dari Adelaide Symphony Orchestra dan Office of Adelaide UNESCO City of Music, kota Ambon juga mendapat dukungan dari Department for Industry and Skills, Government of South Australia, yang ditandatangani Director Creative Industries, Becc Bate.

Dalam surat rekomendasi, Becc menyatakan terkesan saat pihaknya mengunjungi  tim Pemkot Ambon, AMO dan BEKRAF pada November 2018.

"Mereka terkesan dengan dedikasi, visi dan berbagai proyek yang mendukung dan mempromosikan musik di Ambon," ujar Ronny.

Dijelaskanya, hasil kunjungan tersebut dapat diketahui visi dan perkembangan musik di kota Ambon, sehingga bisa mengetahui pengaruh globalnya, sejarahnya dan tujuan kota Ambon untuk menjadikan musik sebagai pendorong ekonomi, sosial dan pengembangan budaya.

"Dukungan dari berbagai institusi membuat kota Ambon terus berbenah mempersiapkan diri menuju kota musik dunia versi Unesco," tandas Ronny. (MP-5)

Banyak Pengusaha Serahkan Uang Kepada La Masikamba

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Tim JPU KPK menyatakan masih ada banyak pengusaha yang tidak masuk dalam daftar 13 wajib pajak yang dicurigai Dirjen Pajak yang menyetorkan sejumlah uang kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon non-aktif, La Masikamba. "Kita tidak ingat persisnya berapa wajib pajak yang diperiksa KPK di luar 13 WP mencurigakan dan direkomendasikan Dirjen Pajak Kemenkeu untuk diperiksa," kata JPU KPK, Abdul Basir di Ambon, Kamis (28/3).
Ambon, Malukupost.com - Tim JPU KPK menyatakan masih ada banyak pengusaha yang tidak masuk dalam daftar 13 wajib pajak yang dicurigai Dirjen Pajak yang menyetorkan sejumlah uang kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon non-aktif, La Masikamba.

"Kita tidak ingat persisnya berapa wajib pajak yang diperiksa KPK di luar 13 WP mencurigakan dan direkomendasikan Dirjen Pajak Kemenkeu untuk diperiksa," kata JPU KPK, Abdul Basir di Ambon, Kamis (28/3).

Jaksa KPK dikonfirmasi terkait kehadiran Johny de Quelju alias Siong, Bob Tanizal, dan Oe Winardi dalam persidangan sebagai saksi atas terdakwa La Masikamba.

Tiga pengusaha ini tidak termasuk dalam 13 WP mencurigakan yang direkomendasikan Dirjen Pajak untuk diperiksa sebab mereka patuh dalam membayar pajak.

Namun, dari hasil penelusuran KPK pasca operasi tangkap tangan terhadap Sulimin Ratmin yang merupakan penyelia pada KPP Pratama Ambon akhir 2018 lalu, terendus ada penyetoran dana dari pengusaha lain yang tidak termasuk 13 WP bermasalah.

Menurut Abdul Basir, pekan depan jaksa juga masih menghadirkan saksi seperti itu dan rata-rata polanya mereka menyerahkan uang kepada terdakwa La Masikamba dengan alasan orang tuanya sakit.

Padahal uang tersebut disetorkan ke Wa Ode Nurhayat bin Umar di Sorong (Papua Barat) selama beberapa tahun hingga nilainya mencapai Rp2,88 miliar.

Uang tersebut ada yang ditransfer secara langsung ke rekening Nurhayat bin Umar, Sujarno, maupun lewat rekening atas nama Muhammad Said.

Prinsipnya jaksa akan menghadirkan semua saksi yang relevan dengan perbuatan terdakwa dan terus mendalami apakah ada pelaku-pelaku lain lagi atau tidak.

"Kemudian apakah semuanya kita hadirkan di pengadilan, akan dilihat relevansinya dengan perbuatan terdakwa, dan prinsipnya sepanjang relevan tentu akan dihadirkan dalam ruang sidang," kata Abdul Basir.

Ditanya soal relevansi dengan terdakwa dalam arti yang memberi langsung, Jaksa menyatakan tidak bisa terlalu jauh menjelaskan, tetapi boleh jadi memberi atau ada kesepakatan tertentu. (MP-3)

KPK Dorong Pemprov Maluku Gunakan Transaksi Non Tunai

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) serta 11 kabupaten/kota di Maluku untuk segera menggunakan sistem transaksi non tunai sekaligus melaporkannya sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. "Tercatat hingga 2018 baru pemerintah provinsi Maluku dan Kota Tual yang menyampaikan laporan transaksi non tunai, sedangkan 10 lainnya belum," kata Koordinator KPK Wilayah IX, Budi Waluya pada rapat koordinasi pemberantasan korupsi terintegrasi pemerintah daerah se-Maluku, di Ambon, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) serta 11 kabupaten/kota di Maluku untuk segera menggunakan sistem transaksi non tunai sekaligus melaporkannya sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.

"Tercatat hingga 2018 baru pemerintah provinsi Maluku dan Kota Tual yang menyampaikan laporan transaksi non tunai, sedangkan 10 lainnya belum," kata Koordinator KPK Wilayah IX, Budi Waluya pada rapat koordinasi pemberantasan korupsi terintegrasi pemerintah daerah se-Maluku, di Ambon, Rabu (27/3).

10 kabupaten/kota di Maluku yang belum menyampaikan laporan transaksi non tunai yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Buru. Buru Selatan (Bursel), Maluku Tenggara (Malra), Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya (MBD) dan Kepulauan Aru.

Menurutnya, transaksi non tunai merupakan implementasi kebijakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai salah satu sistem terintergasi untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di berbagai daerah.

Menurutnya, KPK pekan lalu telah melakukan rapat bersama Kemendagri bersama dihadiri seluruh pemprov serta kabupaten/kota untuk mendorong seluruh pemda menggunakan transaksi non tunai sehingga capaiannya semakin meningkat.

"Dengan transaksi non tunai bendahara tidak banyak menyimpan uang di kas daerah, sekaligus mencegah orang melakukan korupsi, penggelapan uang dan sebagainya," ujarnya.

Dia berharap Bupati dan Walikota dari 10 daerah di Maluku yang menghadiri pertemuan tersebut dapat segera menindaklanjutinya dan melaporkan transaksi non tunai yang telah diterapkan di masing-masing daerah.

Pemkab dan pemkot di Maluku juga diminta untuk mengakses aplikasi Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK yang berisikan capaian rencana aksi masing-masing daerah.

Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Maluku, Hamin Bin Thahir saat membuka rakor yang dihadiri Direktur Gratifikasi KPK, Syarif Hidayat, menyatakan mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya KPK untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di seluruh kabupaten/kota di Maluku.

"Rakor ini sangat penting karena mengingatkan saya dan jajaran pemprov Maluku maupun Bupati-Walikota se-Maluku untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan daerah, sekaligus menggunakan sistem terintegrasi untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi," ujar Hamin yang juga Sekda Maluku.

Dia berharap berbagai masukan dan catatan kritis yang disampaikan KPK, dapat segera ditindaklanjuti oleh para Bupati dan walikota di Maluku, sehingga memperoleh "raport" baik sebagai penyelenggara negara di tanah air. (MP-3)

Nelayan Hilang Di Teluk Elpaputih Belum Ditemukan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengakui upaya pencarian dan penyelamatan terhadap La Hama (60), seorang nelayan yang hilang saat melaut di perairan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah pada hari keenam belum membuahkan hasil. "Sudah enam hari ini team rescue dari Kansar Ambon telah melakukan pencarian terhadap korban namun masih nihil," katanya di Ambon, Kamis (28/3).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengakui upaya pencarian dan penyelamatan terhadap La Hama (60), seorang nelayan yang hilang saat melaut di perairan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah pada hari keenam belum membuahkan hasil.

"Sudah enam hari ini team rescue dari Kansar Ambon telah melakukan pencarian terhadap korban namun masih nihil," katanya di Ambon, Kamis (28/3).

Upaya pencarian dan penyelamatan menggunakan RIB 01 di sekitar lokasi pencarian dengan dibantu unsur SAR antara lain Polair Polda Maluku di Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, pihak keluarga korban, serta nelayan setempat.

Menurut dia, sesuai SOP yang berlaku maka regu penyelamat akan terus melakukan upaya pencarian selama tujuh hari.

La Hama dilaporkan hilang saat melaut sendirian di perairan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah sejak Kamis, (21/3) sekitar pukul 21:00 WIT.

Kantor Basarnas Ambon yang menerima informasi dari Sahrul Rasyid, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah langsung melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban.

Korban melaut sejak tanggal 21 Maret dan body long boatnya justru ditemukan pada tanggal 22 Maret 2019 di perairan Desa Noloth (Pulau Saparua) Kabupaten Maluku Tengah sekitar pukul 20:00 WIT sehingga membuat keluarga korban merasa resah.

Long boat milik korban ditemukan oleh nelayan di sekitar Perairan Desa Noloth (pulau Saparua), namun korban tidak ada," ujar Muslimin.

Lokasi pencarian ikan duga berada pada koordinat 3° 16’53" S - 128° 51'42” E dengan jarak tempuh kurang lebih 68 NM dan waktunya sekitar dua jam perjalanan. (MP-4)

Kamis, 28 Maret 2019

Setyawan: Tim Pora Kecamatan Mudahkan Pengawasan

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Terbentuknya Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) tingkat kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dapat memudahkan pengawasan atas keberadaan maupun kegiatan orang asing di wilayah tersebut, kata Kepala Imigrasi Kelas II Tual, Andi Setyawan, di Langgur, Selasa (26/3). Ia menyatakan hal itu dalam acara pembentukan dan sekaligus pengukuhan Tim Pora tingkat kecamatan di wilayah Malra, yang dihadiri Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Sraf Ahli Pemda Malra, Para Camat, Kapolres Malra dan jajarannya, Dandim 1503 Tual dan jajarannya, Ketua PN Tual, Perwakilan Lanal Tual, perwakilan Kantor Bea Cukai Tual, dan perwakilan Kejaksaan Negri Tual.
Langgur, Malukupost.com - Terbentuknya Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) tingkat kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dapat memudahkan pengawasan atas keberadaan maupun kegiatan orang asing di wilayah tersebut, kata Kepala Imigrasi Kelas II Tual, Andi Setyawan, di Langgur, Selasa (26/3).

Ia menyatakan hal itu dalam acara pembentukan dan sekaligus pengukuhan Tim Pora tingkat kecamatan di wilayah Malra, yang dihadiri Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Sraf Ahli Pemda Malra, Para Camat, Kapolres Malra dan jajarannya, Dandim 1503 Tual dan jajarannya, Ketua PN Tual, Perwakilan Lanal Tual, perwakilan Kantor Bea Cukai Tual, dan perwakilan Kejaksaan Negri Tual.

"Pembentukan Tim Pora di wilayah kecamatan adalah untuk memudahkan koordinasi pelaporan, pertukaran data, dan penyampaian informasi tentang keberadaan maupun kegiatan orang asing di Malra," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini tingkat perlintasan dan kedatangan orang asing di wilayah Malra semakin meningkat. Karena itu, Tim Pora yang sudah terbentuk sejak tiga tahun lalu di kabupaten ini ditingkatkan dengan pembentukan Tim Pora pada tingkat kecamatan.

Anggota Tim Pora kecamatan terdiri dari pemerintah kecamatan, unsur TNI Polri, dan pemangku kepentingan lain yang ada di wilayah kecamatan.

"Besar harapan kami melalui giat ini, ke depan kita secara sinergi dan berkolaborasi bisa bekerja sama lebih baik lagi dalam meningkatkan pengawasan orang asing di wilayah Malra," kata Andi.

Ia menambahkan, untuk wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Tual yang meliputi lima Kabupaten/kota, sudah terbentuk Tim Pora level kecamatan di dua wilayah yakni Kota Tual dan Malra, sedangkan MTB, MBD, dan Aru dalam waktu dekat juga akan dibentuk.

Rizki Suryana, ketua panitia pelaksanaan pembentukan dan pengukuhan Tim Pora kecamatan dalam laporannya menyampaikan, dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah UU nomor 6 tahun 2011 tentang ke Imigrasian, PP nomor 31 tahun 2013 tentang peraturan pelaksana UU nomor 6 tahun 2011, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor 50 tahun 2016 tentang tim pengawasan orang asing, dan surat keputusan kepala kantor imigrasi tual tentang rapat pembentukan dan pengukuhan tingkat kecamatan Kabupaten Malra tahun 2019.

Maksud pelaksanaan adalah menyamakan persepsi mengenai pengawasan keberadaan WNA di wilayah Malra hingga tingkat kecamatan.

Sementara tujuan pelaksanaan yakni untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan pengawasan keberadaan orang asing di Malra. (MP-2)

Alvina Tehupeiory Rebut Perunggu Di Singapura Terbuka

Buletinnusa
Alvina Tehupeiory (kanan) bersama Veronika Shanti Pareira (kiri( dari
SIngapura, dan Kristina Knott  (tengah)dari Philipina
Laporan Rudi Fofid-Ambon

Ambon, Malukupost.com - Nona Ambon Alvina Tehupeiory  berhasil  merebut medali perunggu Kejuaraan Atletik Singapura Terbuka, di Nasional Stadium Singapura, Kamis (28/3) malam ini.

Berlari di lintasan 4 nomor lari 200 meter, Alvina bersaing dengan tujuh finalis dari berbagai negara.  Ia berhasil masuk garis akhir dengan waktu 24.23 detik.

Alvina berada di belakang pelari Philipina Kristina Knott yang meraih medali emas dengan catatan waktu 23,79 detik, dan pelari Veronika Shanti Pareira dari Singapura, yang menyabet medali perak dengan catatan waktu 23,85 detik.

"Beta memperbaiki rekor pribadi dari 24.36 detik menjadi 24.23 detik," jelas Alvina  yang dihubungi Media Online Maluku Post malam ini.

Alvina masih akan bertarung lagi pada nomor lari estafet 4 x 100 meter, hari Jumat, bersama tiga sprinter puteri Indonesia lainnya.

Pelatih atletik nasional Agus Ngamel yang mendampingi Alvina di Singapura menyebutkan, Alvina berpotensi memperbaiki rekor pribadi maupun rekor nasional.

``Kita berharap dia bisa berlari di bawah 24.00 detik.  Ada potensi untuk itu,`` terang Agus.

Saat ini, rekor nasional lari 200 meter masih di tangan Irene Joseph 23.86 detik.  Akan tetapi menurut Agus, jangan dulu bicara soal pecah rekor Irene.  Hal yang penting adalah Alvina bisa berlari d bawah 24 detik.

"Dia punya daya tahan dan juga kecepatan. Potensinya ada," jelas Agus.  (malukupost.com-foto fb alvina)

Peduli Kemanusiaan, ULMWP Beri Bantuan untuk Korban Banjir Sentani

Buletinnusa
Peduli Kemanusiaan, ULMWP Beri Bantuan untuk Korban Banjir Sentani
Penyerahan bantuan dari ULMWP kepada korban banjir bandang di Sentani (27/03).
Sentani -- Persatuan Gerakana Pembebasan untuk West Papua, atau (ULMWP) memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir bandang Sentani di Posko STAKIN pada Rabu (27/03/2019). Bantuan ini di terima langsung oleh Presiden GIDI, Pdt. Dorman Wandikbo.
Peduli Kemanusiaan, ULMWP Beri Bantuan untuk Korban Banjir Sentani
Ketua Legislatif ULMWP, Edison Waromi mengatakan, Tuhan masih ada untuk korban bencana serta ULMWP pun turut ada untuk memberikan solidaritas kemanusiaan.

"Ada TUHAN, ULMWP pun ada untuk kerja sama melihat korban," ujar Waromi.

Waromi pun menambahkan, ULMWP akan datang lagi, sebab warga di Posko STAKIN memerlukan air mineral dan tikar maupun kasur bagi anak anak.

"Mungkin kita berpikir realistis bahwa bencana banjir bandang Sentani bukan semata kesalahan masyarakat gunung, tetapi orang asli Papua patut merenung sebagai umat Tuhan bahwa bencana dahsyat ini tanpa belas kasihan entah menimpa NKRI atau pun Papua Merdeka," pesan Ketua Legislatif ULMWP.


Posted by. Sonamapa
Copyright ©Sonamapa "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Menhub Kunjungi Pelabuhan Laut Tual

Buletinnusa
Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3). Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni. Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.
Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3).

Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni.

Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.

Di bandara itu, rombongan Menhub  disambut Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Staf Ahli Pemkot Tual Jamaludin Raharen, Kapolres Malra AKBP Indra Fadilah Siregar, dan Kepala Kantor Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kepala Kantor yang diawali dengan penyambutan secara adat oleh pemangku adat Malra.

Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3). Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni. Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.
Selepas beristirahat, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Yos Sudarso Tual. Tiba di pelabuhan itu, Menteri  disambut secara adat, selanjutnya melakukan dialog singkat bersama nelayan lokal dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Tual, sebelum meninjau langsung kondisi pelabuhan.

Kepada awak media, Budi Karya menyampaikan bahwa nelayan lokal dan TKBM, berkeinginan Tual maju dan kesejahteraan mereka diperhatikan.

"Mereka ingin Tual lebih maju, baik melebarkan dermaga, sekolah anak-anak mereka, buku pelaut, perizinan kapal dan lainnya", ujar Budi Karya.

Oleh karena itu, lanjutnya, akan disiapkan 1.000 nelayan untuk dididik di sini, selain mendatangkan tim untuk pembuatan surat kapal.

Untuk pelabuhan akan dibahas lagi terutama karena di kawasan itu ada permukiman penduduk.

"Jadi saya minta Pemda Kota Tual untuk tanahnya diinventarisir atau didata, jika tanah milik pemda dan ingin dibangun oleh Kementerian Perhubungan maka harus diserahkan, dan proses penyerahannya masih dalam proses saat ini," katanya.

"Nanti kami perlebar dermaganya, serta tempat penumpukan peti kemas dibangun supaya bagus, dan rekan-rekan TKBM juga dapat bekerja dengan baik," katanya lagi.

Kawasan peti kemas yang  masih menjadi aset pemda kota di Pelabuhan Tual, Menhub mengatakan, untuk anggaran tahun ini sebenarnya dapat dibangun namun menunggu penyerahannya, jika belum, akan tahun depan.

Budi menyatakan Tual sangat produktif karena sudah mengirim barang keluar, sementara di sebagian pelabuhan lain belum sehingga  harus dijaga dengan baik.

Terkait Tol Laut, ia mengatakan, dilakukan pada pelabuhan yang kapal-kapal komersial belum datang, di Tual  sudah ada kapal komersial sehingga  tol laut tidak boleh lagi, sesuai perjanjian Kemenhub dengan INSA. (MP-2)

Caleg Partai Demokrat Di Ambon Jadi Tersangka Penipuan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Seorang oknum calon legislatif (caleg) Provinsi Maluku dapil Kota Ambon dari partai Demokrat berinisial HS terpaksa ditahan Kejati Maluku karena diduga terlibat kasus dugaan tindak pidana penipuan yang merugikan pelapor senilai Rp360 juta. "Tersangkanya kami tahan dan titipkan ke Rumah Tahanan Negara untuk mencegah jangan sampai menghilangkan barang bukti, melarikan diri, atau mengulangi perbuatannya," kata JPU Kejati Maluku, Awaludin di Ambon, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Seorang oknum calon legislatif (caleg) Provinsi Maluku dapil Kota Ambon dari partai Demokrat berinisial HS terpaksa ditahan Kejati Maluku karena diduga terlibat kasus dugaan tindak pidana penipuan yang merugikan pelapor senilai Rp360 juta.

"Tersangkanya kami tahan dan titipkan ke Rumah Tahanan Negara untuk mencegah jangan sampai menghilangkan barang bukti, melarikan diri, atau mengulangi perbuatannya," kata JPU Kejati Maluku, Awaludin di Ambon, Rabu (27/3).

Penahanan tersangka dilakukan jaksa setelah melakukan pemeriksaan terhadap HS pada Selasa, (26/3).

HS yang dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUH Pidana tentang penipuan dan penggelapan ini adalah seorang caleg dari salah satu partai politik yang akan berkompetisi dalam pemilu legislatif tanggal 17 April 2019 mendatang dari daerah pemilihan Kota Ambon.

Namun yang bersangkutan dilaporkan oleh seorang pengusaha asal Semarang (Jateng) bernama Mustofa.

Sementara penasihat hukum tersangka, Syukur Kaliki, Hendra Musad, dan M. Fauzanlau mengatakan, kliennya dilaporkan Mustofa karena dugaan kasus penipuan bisnis bahan bakar minyak jenis solar pada tahun 2018 lalu.

"Waktu itu Mustofa datang ke Kota Ambon dan bertemu seorang pengusaha lokal bernama Husaeni Harun dan menanyakan apakah dia mengenal orang yang punya akses ke bisnis solar," jelas kaliki.

Kemudian Husaeni Harun memperkenalkan korban dengan tersangka bersama empat orang lainnya yang masih berstatus dalam pencarian.

Setelah menyerahkan uang Rp360 juta kepada para tersangka, korban kembali ke Semarang dan berharap menunggu kiriman solar sejak tahun 2018, namun sampai saat ini tidak ada realisasi pengiriman.

Akibatnya korban melaporkan tersangka dan empat rekannya ke polisi dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku. (MP-3)

Pertamina Realisasi BBM Satu Harga Di Aru

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - PT Pertamina (persero) merealisasikan program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Desa Kolamar, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Peresmian SPBU Kompak di Desa Kolamar, Aru Utara ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh kepala Balitbang kementerian ESDM bersama Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga, anggota komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Barends dan Sales executive PT Pertamina Ambon, Galih Pradito di Aru Utara, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com -  PT Pertamina (persero) merealisasikan program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Desa Kolamar, Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

Peresmian SPBU Kompak di Desa Kolamar,  Aru Utara ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh kepala Balitbang kementerian ESDM bersama Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga, anggota komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Barends dan Sales executive PT Pertamina Ambon, Galih Pradito di Aru Utara, Rabu (27/3).

"Program BBM satu harga di Desa Kolamar, Kecamatan Aru Utara merupakan titik ke lima di Provinsi Maluku, yang telah dioperasionalkan sejak 29 September 2018 dan baru diresmikan hari ini, kata Sales executive Retail Pertamina wilayah Ambon, Galih Pradito.

Sampai Maret 2019 Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII telah merealisasikan 40 titik di wilayah Maluku dan Papua dan ditargetkan 12 titik akan dioperasikan pada 2019.

Di Provinsi Maluku telah dioperasikan lima lembaga penyalur, yakni di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kecamatan Pulau Aru Kepulauan Aru, Desa Batu Putih, Kec Wermaktian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, dan Kecamatan Aru Utara Kepulauan Aru.

"Dengan peresmian SPBU Kompak di Kepulauan Aru diharapkan nelayan dan masyarakat dapat menikmati harga BBM yang sama dengan di Pulau Jawa, yakni Rp6.450 per liter untuk premium, dan solar Rp5.150 per liter," katanya.

Kapasitas SPBU ini untuk jenis Premium satu unit tangki 15 KL, Solar dua tangki (satu tangki kapasitas 5,8 KL dan satu tangki kapasitas 5,2 KL, dan Drum besi 50 buah (kapasitas 200 liter/drum). Ttitik supply BBM berasal dari TBBM Dobo yang berjarak 78 km yang diangkut menggunakan kapal nelayan.

Sebelum operasional BBM Satu Harga di kecamatan Aru Utara, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan nelayan dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh sekitar  80 kilometer dengan harga Premium Rp10 ribu liter dan Solar Rp10 ribu - 15 ribu per liter di wilayah ini.

Sementara itu kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyatakan, secara nasional peresmian SPBU Kompak di Aru Utara merupakan yang ke-125.

"Peresmian SPBU kompak diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat Aru, yang mana wilayah ini diapit laut, sehingga BBM secara langsung menjadi kebutuhan," ujarnya.

Ia menambahkan, usulan bupati untuk menambah titik SPBU Kompak di Aru menjadi masukan bagi pemerintah.

"Prinsipnya pemerintah sekuat mungkin menyiapkan kebutuhan dasar baik energi, listrik maupun air ke masyarakat tanpa pandang buluh, " kata Dadan.

Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga menambahkan, Kepulauan Aru merupakan daerah wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang membutuhkan perhatian pemerintah, mengingat selama ini tidak ada SPBU di kecamatan.

"Untuk mendapatkan BBM masyarakat harus ke Kota Dobo yang jaraknya cukup jauh, hal ini menjadi pemicu tingginya inflasi dan kesenjangan antar kabupaten dan kota," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya berharap, setelah peresmian SBPU kompak program BBM satu harga, ditunjang juga dengan kuota BMM, sehingga bahan bakar bisa disalurkan ke masyarakat,

"Kita minta jangan hanya satu titik SPBU di kecamatan, tapi kalau bisa ada tambahan satu atau dua SPBU di Kecamatan Aru Tengah Selatan dan Timur, sehingga penyalurannya merata ke seluruh masyarakat," katanya. (MP-3)

Harga Sayuran Di Ambon Normal

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis sayuran di pasar tradisional Kota Ambon yang ditawarkan para pedagang masih normal. Hasil pantauan di lokasi pasar Mardika dan Batu Merah, Rabu (27/3), para pedagang menawarkan harga sayur produksi lokal seperti kangkung cabut, kangkung potong, sawi, daun singkong, daun melinjo, dan sayur paku rata-rata Rp5.000/ikat, sawi putih Rp14.000/ikat, kacang panjang bervariasi Rp5.000 hingga Rp6.000/ikat, kemudian sayur bayam yang tadinya Rp7.000 sekarang Rp6.000/ikat.
Ambon, Malukupost.com - Harga berbagai jenis sayuran di pasar tradisional Kota Ambon yang ditawarkan para pedagang masih normal.

Hasil pantauan di lokasi pasar Mardika dan Batu Merah, Rabu (27/3), para pedagang menawarkan harga sayur produksi lokal seperti kangkung cabut, kangkung potong, sawi, daun singkong, daun melinjo, dan sayur paku rata-rata Rp5.000/ikat, sawi putih Rp14.000/ikat, kacang panjang bervariasi Rp5.000 hingga Rp6.000/ikat, kemudian sayur bayam yang tadinya Rp7.000 sekarang Rp6.000/ikat.

Sedangkan sayur yang didatangkan dari daerah lain seperti kol dan kentang juga masih merata rata-rata Rp16.000/Kg, wortel Rp25.000/Kg.

Della, pembeli yang ditemui usai membeli sayur sawi mengatakan harga sayur sampai hari ini masih murah, rata-rata Rp5.000/ikat, di samping itu sayur buah seperti labu siam juga turun Rp7.000/buah, sekarang ini di patok Rp10.000/ tiga buah terong yang biasanya Rp5.000/empat buah sekarang dipatok lima buah, dan ketimun Rp5.000/tiga buah dan juga Rp10.000/lima buah besar.

"Lumayan, apalagi stok terlihat dimana-mana, begitu juga harga sayur yang didatangkan dari luar daerah seperti kentang dan kol rata-rata harga Rp16.000/Kg, pada hal dua hari yang lalu Kol dipatok harga Rp18.000/Kg, dan kentang Rp16.000/Kg, dan wortel juga demikian yang biasanya dipatok Rp30.000/Kg, tetapi sekarang ini dipatok Rp25.000/Kg dan bertahan cukup lama," ujarnya.

Kecuali boncis yang harganya selalu saja fluktuasi , dan dipatok mulai dari Rp15.000, ada yang Rp17.000, dan Rp20.000/Kg,dan eceran Rp5.000/tumpuk kecil.

Umar pedagang pasar Mardika yang ditemui mengakui kalau sekarang ini harga sayuran di pasar Ambon khususnya sayur produksi lokal cukup murah, karena persediaannya cukup banyak arus pasok juga dari sentra produksi cukup lancar.

"Kecuali harga bumbu masak seperti bawang yang sekarang ini mulai bergerak naik hingga mencapai Rp38.000 hingga Rp40.000/Kg untuk bawang merah, dan bawang putih Rp34.000/Kg," ujarnya.

Sedangkan cabai rawit Rp60.000/Kg, cabai merah biasa Rp55.000/Kg, dan cabai keriting panjang Rp20.000/Kg, sedangkan bumbu masak lain seperti lengkuas, kunyit, halia rata-rata Rp5.000/ikat kecil. (MP-4)

Beruatwarin: Tim PORA Pastikan WNA Di Malra Terawasi

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin mengatakan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) merupakan tim koordinasi yang akan memastikan setiap Warga Negara Asing (WNA) yang berada dan beraktifitas di wilayah Malra terawasi. “Pengawasan dimaksud diharapkan mampu mendukung terjaganya stabilitas keamanan serta ikut mencegah atau mengeleminasi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akibat keberadaan dan aktifitas WNA di Malra,” ujarnya saat mengukuhkan Tim PORA Tingkat Kecamatan di Langgur, Selasa (26/3).
Langgur, Malukupost.com - Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin mengatakan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) merupakan tim koordinasi yang akan memastikan setiap Warga Negara Asing (WNA) yang berada dan beraktifitas di wilayah Malra terawasi.

“Pengawasan dimaksud diharapkan mampu mendukung terjaganya stabilitas keamanan serta ikut mencegah atau mengeleminasi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akibat keberadaan dan aktifitas WNA di Malra,” ujarnya saat mengukuhkan Tim PORA Tingkat Kecamatan di Langgur, Selasa (26/3).

Dijelaskan Beruatwarin, dalam era keterbukaan dewasa ini lalu lintas pergerakan orang antar negara sudah semakin mudah dan terbuka. Sejalan dengan itu, maka dalam hal mendukung program pembangunan daerah, investasi dan kehadiran WNA juga menjadi kebutuhan secara khusus di Malra yang tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata, dimana kehadiran wisatawan manca negara terus diupayakan meningkat dari waktu ke waktu.

“Terkait dengan investasi dan kegiatan bisnis lainnya, cukup banyak perusahaan asing yang hadir dalam rangka menjajaki kemungkinan investasinya di Malra,” ungkapnya.

Beruatwarin menambahkan, semua hal yang terkait dengan keberadaan WNA perlu diawasi dengan batasan-batasan dan mekanisme yang terukur secara baik.

“Saya sampaikan apresiasi dan dukungan penuh dengan pembentukan Tim PORA ini. Semoga mampu melaksanakan tugasnya secara baik, tentu dengan koordinasi yang seksama bersama pihak yang terkait,” pungkasnya. (MP-15)

Bupati Hanubun Berharap Pengembangan Seni Baca Alquran Ditingkatkan

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun berharap pembinaan dan pengembangan seni membaca Alquran terus ditingkatkan demi ketakwaan masyarakat di daerah itu dan Indonesia pada umumnya kepada Tuhan. "Saya mengajak kita sekalian untuk menumbuhkan komitmen dan kecintaan kita pada Alquran. Saya berharap sistem pembinaan dalam pengembangan seni membaca Alquran terus ditingkatkan dengan cara membangun sinergitas setiap komponen di daerah ini," katanya saat menutup MTQ ke 28 Tingkat Kabupaten Malra, bertempat di pelataran LPP RRI Tual, Selasa (26/3) malam.
Langgur, Malukupost.com - Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun berharap pembinaan dan pengembangan seni membaca Alquran terus ditingkatkan demi ketakwaan masyarakat di daerah itu dan Indonesia pada umumnya kepada Tuhan.

"Saya mengajak kita sekalian untuk menumbuhkan komitmen dan kecintaan kita pada Alquran. Saya berharap sistem pembinaan dalam pengembangan seni membaca Alquran terus ditingkatkan dengan cara membangun sinergitas setiap komponen di daerah ini," katanya saat menutup MTQ ke 28 Tingkat Kabupaten Malra, bertempat di pelataran LPP RRI Tual, Selasa (26/3) malam.

Thaher menegaskan bahwa Malra memiliki potensi qori dan qoriah terbaik yang telah mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi dan nasional.

Namun, mereka yang memperoleh juara atau prestasi terbaik di kejuaraan seperti MTQ ini terkadang kurang memperoleh perhatian serius yang kemudian berdampak pada menurunnya semangat untuk melirik dan melakukan kaderisasi bagi generasi selanjutnya.

"Harus diakui, secara perlahan kita mengalami kekurangan qorih dan qoriah pada cabang tertentu. Diharapkan ini tidak terus terjadi, harus ada kebijakan perspektif sehingga seni membaca Alquran dapat terpelihara dan ditingkatkan," katanya.

Di samping itu, Pemda ingin agar pada tataran pemerintah ohoi (desa) ada perhatian serius guna pembinaan pengembangan taman baca Alquran, termasuk pemberian insentif bagi guru mengaji atau mereka yang mengabdikan diri untuk mengembangkan tulis baca Alquran.

Di Malra, ada berapa ohoi yang terkenal dalam hal pengembangan Hafiz Alquran, seperti di Kei Besar Selatan Barat yakni Langgiar, Ngafan, dan Fer.

"Insha Allah kita akan tetapkan sebagai tempat dimana para qori, dimana para Hafiz ada di sana. Zaman dulu, orang-orang kita kalau mengaji pasti ke Ohoi Fer, Ngafan, Langgiar. Untuk itu, mulai hari ini dan seterusnya mari kita kembalikan ohoi-ohoi itu sebagai ohoi Alquran," kata Thaher.

Bupati berharap qori dan qoriah terbaik dari Malra yang akan mengikuti MTQ tingkat provinsi di Buru, April mendatang, dapat terus berlatih. Sisa waktu yang sangat sedikit harus memacu mereka dalam berlatih, dan itu memerlukan perhatian dari para guru (pelatih).

"Teruslah berlatih, ingatlah tantangan ke depan akan semakin berat," tandasnya.

Bupati menambahkan, anggaran untuk kegiatan keagamaan seperti MTQ, Pesparani, Pesparawi dan lainnya sudah disiapkan pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Yang penting adalah menghayati dan mengamalkan Alquran dan Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya. (MP-2)

Tiga Kabupaten/ Kota Di Maluku Terima 40 Motor Sampah Bantuan KLHK

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan bantuan 40 motor sampah kepada tiga kabupaten/ kota di Maluku, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Buru. Bantuan atas kerja keras komisi VII DPR RI Ir. Taslim Azis ini diberikan bersamaan dengan acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah PSLB3, KLHK, di Ambon, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan bantuan 40 motor sampah kepada tiga kabupaten/ kota di Maluku, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Buru.

Bantuan atas kerja keras komisi VII DPR RI Ir. Taslim Azis ini diberikan bersamaan dengan acara pengembangan bank sampah mendukung srikular ekonomi masyarakat, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah PSLB3, KLHK, di Ambon, Rabu (27/3).

Kepala Seksi pemprosesan sampah akhir Dirjen PSLB3 KLHK, Arief Sumadi, mengatakan permasalahan sampah yang sudah kompleks membutuhkan penanganan terintegrasi bukan saja pengolaan sampah di hilir tetapi juga upaya besar penggunaan sampah dari sumbernya.

“Untuk itu pemerintah pusat sampai daerah terus mengampanyekan penanganan sampah, hal ini dapat dicapai dengan cara menghindari produk sekali pakai serta pemanfaatan sampah bernilai ekonomis yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat,” katanya.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara yang paling mudah yang dimulai dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah dan mulai memilah sampah dari sampah organik dan non organik , mengembangkan kredibilitas untuk dapat memanfaatkan sampah yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis,” katanya lagi.

Arief menandaskan, pemanfaatan motor sampah roda tiga ini diharapkan tepat sasaran bagi masyarakat yang mengurangi sampah dari sumbernya dalam mendukung pengembangan bank sampah.

“Saya harap kami semua dapat membangun budaya bersih dan sehat untuk Indonesia lebih baik. Saya harap masyarakat kota Ambon dapat menjadi garda terdepan menjadi pionir yang berpartisipasi besar dalam pengelolaan sampah,”ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler dalam sambutannya, mengatakan sosialisasi yang dilaksanakan KLHK dalam rangka pengembangan Bank Sampah guna menunjang sirkuler ekonomi masyarakat menuju Indonesia bersih sampah 2025.

“Ini merupakan sebuah proses penanaman dan transfer ilmu guna mendorong peran serta masyarakat, melalui perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri dalam mengelola sampah terutama untuk pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen bagi sampah rumah tangga atau sampah sejenis sampah rumah tangga,” ujarnya.

Menurut Hadler, kalau bank sampah menjadi sasaran sosialisasi, dan semata-mata bertujuan untuk membangun kapasitas dari bank sampah itu sendiri sebagai modal sosial yang permanen pranata sosial masyarakat dalam pengelolaan sampah secara lebih baik.

“Dari sini muncul berbagai program inisiatif yang sudah dilakukan guna mengajak masyarakat mau memilah dan membawanya ke bank sampah,” tandasnya.

Dijelaskan Hadler, tujuannya adalah mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA) serta menghasilkan keuntungan ekonomi srikular bagi masyarakat itu sendiri. Seperti yang dilaksanakan oleh pemerintah di Cimahi misalnya program membayar uang sekolah dengan sampah, di Makassar membayar listrik dan membeli Sembako dengan sampah.

“Semua itu, akan memberikan dorongan bagi pemerintah kota Ambon dan masyarakat untuk terus berbenah dengan mendorong terbentuknya bank-bank sampah di lingkungan masyarakat. Paling tidak pemerintah kota Ambon melalui Dinas Lingkungan Hidup dan persampahan akan mendorong pembentukan bank sampah di tiap negeri, desa, kelurahan,” tegasnya.

Louhenapessy berharap sosialisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan diikuti dengan serius oleh seluruh peserta yang hadir. Selain itu akan memberikan efek positif guna mentransfer berbagai program yang dapat mendorong peningkatan kapasitas bank sampah yang ada di kota Ambon guna menunjang sekular ekonomi masyarakat yang ada di kota ini.

Sementara itu, anggota VII DPR RI Taslim Azis mengatakan, bantuan yang diberikan untuk membantu menggerakan sampah yang ada di lingkungan masyarakat pada tiga kabupaten/kota, terkhususnya di lingkungan yang selama ini sulit terjangkau dan mengganggu lingkungan hidup di masyarakat.

“Kiranya bantuan ini dapat dipergunakan dengan baik, terutama untuk mengangkut sampah masyarakat yang sulit dijangkau,”ujarnya.

Sementara untuk acara pengembangan bank sampah mendukung  srikular ekonomi masyarakat, dirinya berharap ada output untuk mencari teknik yang terbaik tentang cara pengolahan sampah, sehingga bisa dapat bermanfaat baik itu dijadikan sebagai kompos dan lain sebagainya.

“Secara pribadi saya mengajak kota Ambon selaku pionir ujung tombak dalam rangka mengatasi sampah, agar bersama-sama untuk melihat persoalan sampah sebagai persoalan yang serius, karena itu jagalah kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,”pintanya. (MP-8/ MP-7)

Rabu, 27 Maret 2019

Jaksa KPK Dan Hakim Ragukan Keterangan WP

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Jaksa penuntut umum KPK maupun majelis hakim tipikor Ambon meragukan keterangan saksi John de Quelju alias Siong selaku wajib pajak yang mengaku telah menerima pengembalian Rp50 juta dari terdakwa La Masikamba. "Kita dari tim jaksa berpendapat seperti itu karena ada yang terputus dari keterangan saksi soal aliran uang. Kalau memang ada pengembalian uang dari terdakwa lalu dimana buktinya," kata JPU KPK, Abdul Basir di Ambon, Rabu (27/3).Ambon, Malukupost.com - Jaksa penuntut umum KPK maupun majelis hakim tipikor Ambon meragukan keterangan saksi John de Quelju alias Siong selaku wajib pajak yang mengaku telah menerima pengembalian Rp50 juta dari terdakwa La Masikamba. "Kita dari tim jaksa berpendapat seperti itu karena ada yang terputus dari keterangan saksi soal aliran uang. Kalau memang ada pengembalian uang dari terdakwa lalu dimana buktinya," kata JPU KPK, Abdul Basir di Ambon, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Jaksa penuntut umum KPK maupun majelis hakim tipikor Ambon meragukan keterangan saksi John de Quelju alias Siong selaku wajib pajak yang mengaku telah menerima pengembalian Rp50 juta dari terdakwa La Masikamba.

"Kita dari tim jaksa berpendapat seperti itu karena ada yang terputus dari keterangan saksi soal aliran uang. Kalau memang ada pengembalian uang dari terdakwa lalu dimana buktinya," kata JPU KPK, Abdul Basir di Ambon, Rabu (27/3).

Ia menyatakan, minimal ada bukti rekening koran dari perusahaan sebagai bukti bahwa terdakwa benar-benar telah mengembalikan Rp50 juta kepada saksi yang didapatkan dengan modus pinjaman.

Sama halnya dengan majelis hakim yang meminta saksi berkata jujur dalam persidangan karena ancaman hukumannya bisa 12 tahun penjara.

Dalam persidangan lanjutan dipimpin majelis hakim tipikor, Pasti Tarigan, JPU KPK menghadirkan tujuh orang saksi dimana tiga orang dari kalangan pengusaha dan menjadi WP, dua orang dari travel, dan sisanya pegawai KPP Pratama Ambon.

Tiga WP dimaksud adalah Siong selaku ouner dan pemilik PT Pelayaran Dharma Indah yang memiliki 30 kapal cepat, Bob Tanizal selaku pemilik Toko Bob Motor, dan Oe Winardi selaku pemilik Toko Aneka Motor.

Saksi Siong mengaku memberikan Rp50 juta kepada terdakwa tahun 2017 dengan modus pinjaman untuk biaya perawatan orang tua terdakwa yang sakit kanker, kemudian tahun 2108 memberikan Rp10 juta namun sampai sekarang tidak diganti.

"Karena dibilang pinjaman, saya berikan uang perusahaan dan ditransfer oleh dua karyawati perusahaan kepada terdakwa melalui rekening Muhammad Said di Bank Mandiri," jelas saksi.

Siong juga mengaku sudah mengenali terdakwa sejak masih bertugas di Bau bau.

Saksi BobTanizal mengaku menyerahkan Rp100 juta kepada terdakwa dan ditransfer melalui rekening Muhammad Said atas pesanan terdakwa.

"Katanya uang pinjaman dipakai untuk membantu renovasi kantor, jadi saya selaku pengusaha berpikir sesekali membantu penguasa," jelas saksi.

Mendengar penjelasan saksi, majelis menimpalinya dengan mengatakan kantor milik pemerintah yang besar seperti itu kekurangan dana, kecuali seperti kantor PN yang hanya mendapat dana masuk lewat pendaftaran perkara.

Saksi Oe Winardi mengaku menyerahkan Rp150 juta kepada terdakwa dan ditransfer melalui rekening Muhamad Said tetapi uangnya sampai sekarang tidak diganti.

Dalam persidangan tersebut juga didengarkan keterangan saksi Amir Wali yang merupakan supir pribadi terdakwa yang mengaku sering diminta membawa uang kepada saksi Hasni Mustafa untuk ditransfer lagi ke rekening Muhammad Said, Wa Ode Nurhaya bin Umar, dan Sujarno.

Saksi Amir juga mengaku berulang mengambil uang dari rumah terdakwa dan dibawa ke rumah Masni selalu dilakukan di luar jam kantor, termasuk disuruh mengambil uang di Toko Angin Timur milik Anthony Liando.

Kemudian saksi Hasni Mustafa yang juga bendahara pada Kantor KPP Pratama Ambon mengaku awalnya tidak kenal Nurhaya dan belakangan baru tahu dia adalah selingkuhan terdakwa yang selama ini menerima transferan dana.

Dalam slip setoran, saksi menuliskan transferan dana untuk menabung atau untuk usaha, sebab terdakwa pernah mengatakan ada memiliki usaha di luar Pulau Ambon.

Saksi Hasni juga sering meminta bantuan sauaminya Akmal selaku pemilik sebuah travel untuk mentransfer dana dengan nilai di atas Rp100 juta ke rekening Muhammad Said karena ATM milik Hasni hanya terbatas untuk Rp5 juta bila melakukan transferan.

Ironisnya, saksi Pujianti yang merupakan pegawai travel (anak buah Akmal) bisa menemui terdakwa di ruang kerja dan mengambil uang untuk ditransfer ke rekening Muhammad Said Sama halnya dengan saksi Zubaidah yang merupakan pegawai honorer diKantor KPP Pratama Ambon juga dipakai terdakwa untuk mentransfer dana. (MP-3)

Mahasiswa Korban Laka Lantas Jalani Perawatan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Seorang mahasiswa yang diketahui bernama Salni (19) masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tantui akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan jenderal Sudirman Ambon pada Selasa, (26/3) pada Selasa, (26/3) pukul 17:30 WIT. Sedikitnya lima orang pelajar dan satu mahasiswa serta supir pengemudi angkot terluka dalam musibah tersebut," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Pol Julkisno Kaisupy di Ambon, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Seorang mahasiswa yang diketahui bernama Salni (19) masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tantui akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan jenderal Sudirman Ambon pada Selasa, (26/3) pada Selasa, (26/3) pukul 17:30 WIT.

Sedikitnya lima orang pelajar dan satu mahasiswa serta supir pengemudi angkot terluka dalam musibah tersebut," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Pol Julkisno Kaisupy di Ambon, Rabu (27/3).

Untuk lima pelajar SMA rata-rata mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang, namun seorang pelajar dalam mobil angkot bernama Salni (19) mengalami patah tulang pada kaki bagian kiri dan masih menjalani perawatan medis.

Lima pelajar ini antara lain Ilham (17), Aldy Prianda (15), Findra Rufi (15), Adrimas (15), dan Rama Muslim (14), sedangkan pengemudi angkot diketahui bernama M. Saleh Umasugy.

Menurut Julkisno, peristiwa ini berawal dari pengemudi angkot bernomor polisi DE 1502 LU bersama penumpang yang bergerak dari arah Tantui, Kecamatan Sirimau menuju terminal Mardika.

Namun, saat tiba di jalan Jenderal Sudirman tepatnya di turunan Batumerah, rem mobil angkot tersebut tidak berfungsi sehingga pengemudinya mengarahkan mobilnya ke arah kanan jalan agar tidak menabrak mobil lain di depannya.

Mobil angkot tersebut menabrak pembatas jalan hingga langsung terbalik, menyebabkan pengemudi bersama dua penumpang mengalami luka lecet, sedangkan penumpang lain atas nama Salny menderita luka berat karena tulang kaki bagian kirinya patah.

"Kami imbau para pengemudi baik roda dua mau pun roda empat untuk selalu memeriksa kondisi kendaraannya, apalagi di ruas jalan Jenderal Sudirman ini sudah sering terjadi laka lantas yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda," ujar Julkisno. (MP-6)

BMKG: Kenaikan Suhu Tidak Perlu Dicemaskan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Peningkatan suhu udara yang berada di kisaran 30 derajat hingga 34 derajat merupakan sesuatu hal yang masih wajar dan tidak perlu dicemaskan oleh masyarakat. "Peningkatan suhu ini disebabkan matahari mendekati bumi dan itu sesuatu yang tidak perlu ditakutkan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar di Ambon, Maluku, Rabu (27/3).
Ambon, Malukupost.com - Peningkatan suhu udara yang berada di kisaran 30 derajat hingga 34 derajat merupakan sesuatu hal yang masih wajar dan tidak perlu dicemaskan oleh masyarakat.

"Peningkatan suhu ini disebabkan matahari mendekati bumi dan itu sesuatu yang tidak perlu ditakutkan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar di Ambon, Maluku, Rabu (27/3).

Masyarakat juga diingatkan untuk tidak mendengar dan terpengaruh dengan isu negatif, karena kondisi seperti ini masih dalam batas ambang toleransi dan tidak membahayakan manusia.

Waktu siang hari suhu udara di Pulau Ambon misalnya bisa mencapai 30 hingga 32 derajat dan itu normal, katanya, kemudian akan naik sampai 34 derajat.

Menurut dia,  kenaikan suhu udara ini juga tidak terjadi pada seluruh wilayah di Indonesia, kecuali yang dilewati matahari saja sebab posisinya dekat dengan garis khatulistiwa.

"Kami memberikan imbauan kepada masyarakat kalau sudah merasakan suhu yang tinggi maka perbanyak minum air agar tidak dehidrasi dan tetap menjaga kondisi kesehatan tetap stabil agar tidak merasa pusing atau pingsan," ujarnya.

Dia menambahkan untuk Badai Veronica di Australia juga berdampak di Indonesia berupa hujan lebat, angin kencang, disertai gelombang tinggi.

"Memang Indonesia itu tidak mendapat topan karena posisi kita tiga derajat di bawah garis khatulistiwa, tetapi dampak dari ekor badai bisa seperti terjadi badai di Philipina dan ke bawahnya di Selatan Australia," katanya.

Kemudian ekor badai yang di bawah itu akan bergerak sampai ke Indonesia berupa hujan yang lebat, angin kencang, disertai gelombang tinggi. (MP-2)

Harga Bawang Merah Di Ambon Naik

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Pedagang bawang merah di pasar tradisional Mardika, Batu merah dan pasar Gotong Royong mulai menaikkan harga bawang merah hingga mencapai Rp38.000/Kg, bahkan ada yang Rp40.000/Kg. "Harga bawang sudah naik, apalagi bawang merah yang naik hingga mencapai Rp38.000, dari sebelumnya Rp34.000/Kg, sedangkan bawang putih naik dari Rp30.000 menjadi Rp34.000/Kg," kata Rustam pedagang pasar Mardika.
Ambon, Malukupost.com - Pedagang bawang merah di pasar tradisional Mardika, Batu merah dan pasar Gotong Royong mulai menaikkan harga bawang merah hingga mencapai Rp38.000/Kg, bahkan ada yang Rp40.000/Kg.

"Harga bawang sudah naik, apalagi bawang merah yang naik hingga mencapai Rp38.000, dari sebelumnya Rp34.000/Kg, sedangkan bawang putih naik dari Rp30.000 menjadi Rp34.000/Kg," kata Rustam pedagang pasar Mardika.

Dia mengatakan, naiknya harga bawang bervariasi dikarenakan harga di tingkat agen pemasok tidak sama, tetapi para pedagang sudah memahami perbedaan harga itu tergantung kualitas bawang, ada yang baik dan yang kurang baik.

Jubaida, pedagang lainnya, mengatakan, naiknya harga bawang merah hingga mencapai Rp40.000/Kg sudah terjadi sejak dua hari lalu, hanya saja ada pedagang yang masih memiliki stok lama jadi masih berjualan dengan harga Rp38.000/Kg.

"Bawang merah yang masih kotor saya beli dari agen dengan harga Rp34.000/Kg, setelah dibersihkan dijual dengan harga Rp38.000/Kg, eceran Rp5.000/tumpuk kecil, kalau bawang putih kotor Rp27.000 setelah dibersihkan dijual dengan harga Rp34.000/Kg," ujarnya.

Naiknya harga bawang belum mempengaruhi harga cabai rawit yang hingga kini masih dipatok dengan harga Rp60.000/Kg, harga ini juga sedikit bergerak tuerun sejak beberapa hari yang lalu dari Rp70.000.

Sedangkan harga cabai merah biasa Rp55.000/Kg, dan cabai keriting panjang Rp20.000 hingga Rp25.000/Kg.

"Untuk bumbu masak yang lainnya seperti lengkuas, jahe, kunyit rata-rata harganya Rp5.000/ikat kecil," katanya. (MP-5)

Pemkab Malra Apresiasi Terbentuknya Tim PORA Kecamatan

Buletinnusa
Langgur, Malukupost.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) mengapresiasi pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) tingkat kecamatan di wilayah itu oleh Kantor Imigrasi Kelas II Tual. Apresiasi ini disampaikan Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin ketika hadir dalam acara pembentukan dan pengukuhan Tim PORA tingkat kecamatan wilayah Kabupaten Malra tahun 2019, di Langgur, Selasa (26/3).
Langgur, Malukupost.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) mengapresiasi pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) tingkat kecamatan di wilayah itu oleh Kantor Imigrasi Kelas II Tual.

Apresiasi ini disampaikan Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin ketika hadir dalam acara pembentukan dan pengukuhan Tim PORA tingkat kecamatan wilayah Kabupaten Malra tahun 2019, di Langgur, Selasa (26/3).

"Saya atas nama Pemda Malra mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya pembentukan Tim PORA, semoga tim ini mampu melaksanakan tugas tugasnya secara baik, tentu dengan koordinasi yang seksama bersama semua pihak yang ada," kata Petrus.

Menurut dia, tim pengawasan ini merupakan tim koordinasi yang akan memastikan setiap warga negara asing (WNA) yang berada dan beraktivitas di wilayah kabupaten Malra terawasi dengan baik. Pengawasan sebagaimana dimaksud diharapkan mampu mendukung terjaganya stabilitas keamanan.

Disamping itu, pengawasan dimaksud juga diharapkan dapat ikut mencegah atau mengeliminasi segala kemungkinan dampak negatif yang mungkin timbul akibat keberadaan dan aktivitas WNA di Malra.

"Dalam era keterbukaan dewasa ini, lalu lintas pergerakan orang antar negara sudah semakin mudah dan terbuka luas. Sejalan dengan itu maka dalam hal mendukung pembangunan daerah investasi dan kehadiran WNA juga menjadi kebutuhan secara khusus di Malra yang tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata, kehadiran wisatawan mancanegara terus diupayakan meningkat dari waktu ke waktu," katanya.

Sedangkan dalam hal investasi dan kegiatan bisnis lainnya, cukup banyak perusahaan asing yang hadir dalam rangka menjajaki kemungkinan investasiya di Malra. Dan oleh nya itu semua hal yang terkait keberadaan WNA tersebut perlu untuk diawasi dengan batas-batasan dan mekanisme yang terukur secara baik.

"Di beberapa tempat, telah kita dengar berbagai permasalahan serta dampak buruk akibat dari perilaku menyimpang yang dilakukan oleh WNA, perdagangan manusia penyelundupan barang terlarang maupun kepentingan bernuansa politik ekonomi sosial budaya yang dapat mengancam stabilitas negara dan daerah," katanya.

Untuk itu, pengawasan yang terkoordinir perlu untuk dilakukan tidak hanya untuk menjamin keamanan tetapi juga kenyamanan dari setiap WNA yang datang dan beraktivitas di daerah ini.

"Harapannya semoga dengan kerja sama kita semua dan dengan melibatkan pihak-pihak lainnya terutama pemerintah ohoi/desa, pemuda dan masyarakat adat, maka setiap aktivitas WNA di wilayah Malra dapat diawasi, dan sedapat mungkin diarahkan untuk tidak menyimpang dari norma yang berlaku di daerah ini," kata Petrus.

"Saya juga berpesan, agar tim ini dalam melaksanakan tugasnya selalu meningkatkan kualitas koordinasi. Rapat-rapat koordinasi mutlak diperlakukan sebagai wadah berbagi informasi dan evaluasi atas pelaksanaan tugas pengawasan yang di emban," katanya menambahkan. (MP-6)

Selasa, 26 Maret 2019

Putus Tali Pusa Di Christchurch, Putus Tali Nafas Di Ambon

Buletinnusa
Makam Kapten Neil Edwin Watchorn di Taman Makam Perang di Tantui,
Ambon, Maluku.  Ia  ditangkap dan dieksekusi mati oleh pasukan Jepang,
Tahun 1942. (foto rudi fofid). 

Nenek moyangnya dari Birmingham, Inggris.  Ia lahir di Christchurch, Selandia Baru dan masuk tentara di Australia.  Jalan hidup menuntun dia ke Ambon, lalu tidur abadi di Tantui.  Itulah Kapten Neil Edwin Watchorn yang tewas dieksekusi oleh tentara Jepang di Laha, tahun 1942.



Laporan Rudi Fofid-Ambon


Ambon, Malukupost.com - Sudah 60 tahun Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru menjalin hubungan diplomatik, namun hubungan sejarah Maluku dan Selandia Baru sudah terjalin sebelum Indonesia merdeka.

Banyak orang Maluku pergi ke Selandia Baru, untuk kepentingan studi, kebudayaan, maupun diplomasi.  Demikian halnya, banyak orang Selandia Baru pernah ke Maluku.

Kota Auckland dan Wellington, adalah dua tempat di Negeri Kiwi tersebut yang sering dikunjungi.  Rombongan kesenian Maluku sejak era Frenky Mewar hingga Willy Sopacua JP Band pernah tampil di sini.

``Orang-orang di sana, antuasias menyambut kami,`` kata WIlly Sopacua yang pernah tampildi Auckland maupun Wellington.

Sebaliknya, orang-orang Selandia Baru sangat mengenang Kota Ambon.  Pada masa perang dunia kedua, Pasukan Camar yang datang ke Ambon, antara lain juga terdiri dari putera-putera Selandia Baru.

Pada masa damai, selalu ada perayaan ANZAC Day, setiap 25 April.  Perayaan di Selandia Baru, Australia, juga di Hainan (Cina), dan Ambon.  ANZAC adalah kependekan Australian-New Zealand Army Corps. 

Baru tahun ini, nama  Kota Christchurch di Selandia Baru, tiba-tiba menjadi dikenal di seluruh dunia, melampaui Auckland dan Wellington. Semua ini karena serangan brutal ke masjid yang menewaskan warga Muslim yang sedang melaksanakan salat Jumat.

Tokoh-tokoh agama di Maluku mengecam penembakan itu.  Semua menaruh empati kepada warga Muslim Selandia Baru.   Selandia Baru sendiri, tahun-tahun belakangan ini, terus membuka kesempatan studi bagi warga Maluku.  Semua ini, sebagai jalinan historis kedua wilayah.

Meskipun punya hubungan baik, tidak banyak yang tahu, seorang pria kelahiran Christchurch tahun 1903, kini tidur abadi di Tanah Ambon yang manis ini. Pria itulah Neil Edwin Watchorn, seorang tentara berpangkat kapten. 

ANAK PETUALANG
Majalah Sekolah Hutchins edisi 15, bulan Juli 1966 memuat sebuah artikel yang ditulis Brigadir E. M. Dollery berjudul The Watchorns yang menguraikan peran dan jasa keluarga Watchorn bagi sekolah Anglikan tersebut sejak tahun 1868.

Tulisan Brigadir Dollery bermula dari sosok Thomas Watchorn di Nottingham, Inggris. Ia tiba di Kota Hobart, Tasmania, tahun 1837 bersama istri, tiga anak lelaki, dan lima anak perempuan.  Tidak lama di Hobart, mereka kembali ke Inggris.  Thomas kemudian wafat tahun 1867 dalam usia 82 tahun.

Seorang putera Thomas bernama John baru berusia sebelas tahun ketika datang ke Hobart dengan ayahnya.  Pengalaman ke Australia ternyata sangat berkesan.  Jiwa petualangan membuatnya menjalani kehidupan bebas sampai akhirnya dia memilih kembali ke Australia.

Tahun 1850-an, John menetap di Hobart sebagai pemungut cukai.  Ia mendirikan perusahaan anggur bernama Watchorn Bros. Ia kemudian menjadi anggota parlemen selama bertahun-tahun, sampai menjabat Walikota Hobart.   John wafat tahun 1905 dalam usia 80 tahun. 

John memiliki empat putra yakni William John, Edwin Thomas, Arthur, dan Louis, serta seorang putri, Amy.   Putera kedua bernama Edwin Thomas dikenal sebagai Kolonel Watchorn. Edwin Thomas punya banyak pengalaman militer,  sampai wafat tahun 1940 dan dimakamkan di Domain, Afrika Selatan .
Warga Ambon Allan Batsira di makam Kapten Neil Edwin Watchorn, Tantui
Ambon (foto rudi fofid)

Edwin Thomas mempunyai dua anak lelaki, yakni Bruce dan Neil.   Bruce bertugas dengan Angkatan Darat Inggris dalam Perang Dunia I dengan Artileri Kerajaan dan berpangkat kolonel.

Adiknya Neil lahir di Christchurch, 2 April 1903 dari ibunya Ethel Maude Watchorn.  Neil lahir di sana sebab saat itu, ayahnya sedang menjalani dinas militer di Selandia Baru.

Setelah dewasa, Neil mengikuti jejak ayah dan kakaknya di dunia militer.  Ia secara resmi mendaftarkan diri sebagai tentara di Caulfield, Victoria, negara bagian Australia.  Dia masuk Australian Infantry, atau 2/21 Battalion yang terkenal sebagai Gull Force alias Pasukan Camar.

 Pada saat Perang Dunia II, Selandia Baru dan Australia bergabung dengan pasukan Sekutu.  Sebagai anggota Pasukan Camar, Neil juga dikirim ke Ambon. 

Lapangan Udara Laha dulu digunakan sebagai pangkalan oleh skuadron nomor 13 Royal Australian Air Force (RAAF) sampai skuadron ditarik oleh Pemerintah Australia.

Setelah kedatangan Gull Force, pesawat terbang Laha  dipertahankan oleh Kompi B sebanyak kurang satu pleton dan kompi C bersama sekitar 100 angota pasukan
dilengkapi dua senjata Bofors untuk serangan udara

Dalam sebuah insiden antara pasukan Sekutu dan pasukan Dai Nippon di Laha, Ambon, Neil tertangkap.  Ia dieksekusi Jepang pada 20 Februari 1942. 

Sebelum ke Ambon, Neil menikah dengan Charlotte Watchorn dari Larpent, Victoria.  Sayang sekali, Nail dan Charlotte tidak mempunyai keturunan, sehingga kisah Kapten Neil Edwin Watchorn berakhir di Taman Makam Perang Dunia II di Tantui, Ambon.

"Ever Remembered".  Dikenang selamanya. Demikian tulisan pada makam Kapten Neil Edwin Watchorn di Tantui Ambon.  (Malukupost.com/sumber gullforce.org.au/hutchins.tas.edu.au)