Jumat, 22 Maret 2019

KNPB Tegas Tolak Pilkada Serentak 2019

Buletinnusa
Jubir Internasional KNPB, Victor Yeimo.
Jayapura -- Juru bicara internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Viktor F Yeimo dengan tegas mengatakan, menolak segala aktivitas politik di Papua oleh Indonesia selama status Papua belum jelas dibawah payung hukum Internasional.

“Menolak segala aktivitas politik kolonial Indonesia diatas tanah Papua, selama status politik Papua belum final dibawa hukum internasioal pada hari kamis 3 maret 2019,” ungkapnya.

“Pilkada serentak tahun 2019 adalah alat paksa kekuasaan kolonial Indonesia dalam mencari legitimasi politik rakyat West Papua. Pilkada bukan kehendak politik rakyat Papua, tetapi kehendak politik penguasa kolonial Indonesia,” jelasnya.

Ia mengaku, rakyat Papua dipaksa ikut serta dalam propoganda Indonesia sedangkan faktanya hari ini orang Papua menuju kepunaan.

“Rakyat Papua yang sementara dipaksa masuk ikut serta dalam euforia Pilkada adalah korban dari propaganda dan janji-janji utopia dari penguasa kolonial Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa uang, kedudukan dan kehormatan dalam kekuasaan Indonesia hanyalah jalan pendek menuju kehancuran bangsa Papua,” pungkas yeimo

“Tidak ada demokrasi yang sejati dalam Pilkada. Sebab, demokrasi dalam wilayah terjajah hanyalah milik kepentingan kolonialisme. Tidak dari, oleh dan untuk rakyat Papua. Sebab fakta kedaulatan Papua ada di tangan penguasa kolonial, bukan di tangan rakyat,” tambah Yeimo.

Dirinya menyampaikan kepada warga Papua untuk tidak jadi objek politik tapi
harus berjuang untuk penentuan nasib sendiri.

“Karenanya, kami sampaikan kepada rakyat Papua bahwa kita bukanlah objek politik kolonialisme Indonesia. Kita adalah bangsa yang sedang memperjuangkan nasib politik, hukum dan demokrasi melalui hak penentuan nasib sendiri. Sebab Pepera 1969, tidak secara sah menempatkan kami selaku subjek hukum dan politik yang sah dalam negara Republik Indonesia,” ungkapnya.

Diakhir Ia menyampaikan bahwa sukseskan Pilkada tidak dapat merubah nasib hidup orang Papua melainkan nasib orang Papua berada ditangan orang Papua.

“Menyukseskan Pilkada sama sekali tidak akan merubah nasip politik dan demokrasi bangsa Papua dalam Indonesia. Nasib bangsa Papua ada di tangan rakyat yang sadar, bersatu dan lawan kolonialisme Indonesia tanpa kompromi,” tutup yeimo


Copyright ©Kabar Daerah "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar