Kamis, 28 Maret 2019

Menhub Kunjungi Pelabuhan Laut Tual

Buletinnusa
Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3). Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni. Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.
Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3).

Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni.

Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.

Di bandara itu, rombongan Menhub  disambut Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Staf Ahli Pemkot Tual Jamaludin Raharen, Kapolres Malra AKBP Indra Fadilah Siregar, dan Kepala Kantor Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kepala Kantor yang diawali dengan penyambutan secara adat oleh pemangku adat Malra.

Tual, Malukupost.com - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Laut Yos Sudarso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Maluku, Rabu (27/3). Dalam kunjungan itu Budi Karya didampingi rombongan antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dan Direktur Utama PT Pelni. Rombongan Menteri Perhubungan tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.
Selepas beristirahat, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Yos Sudarso Tual. Tiba di pelabuhan itu, Menteri  disambut secara adat, selanjutnya melakukan dialog singkat bersama nelayan lokal dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Tual, sebelum meninjau langsung kondisi pelabuhan.

Kepada awak media, Budi Karya menyampaikan bahwa nelayan lokal dan TKBM, berkeinginan Tual maju dan kesejahteraan mereka diperhatikan.

"Mereka ingin Tual lebih maju, baik melebarkan dermaga, sekolah anak-anak mereka, buku pelaut, perizinan kapal dan lainnya", ujar Budi Karya.

Oleh karena itu, lanjutnya, akan disiapkan 1.000 nelayan untuk dididik di sini, selain mendatangkan tim untuk pembuatan surat kapal.

Untuk pelabuhan akan dibahas lagi terutama karena di kawasan itu ada permukiman penduduk.

"Jadi saya minta Pemda Kota Tual untuk tanahnya diinventarisir atau didata, jika tanah milik pemda dan ingin dibangun oleh Kementerian Perhubungan maka harus diserahkan, dan proses penyerahannya masih dalam proses saat ini," katanya.

"Nanti kami perlebar dermaganya, serta tempat penumpukan peti kemas dibangun supaya bagus, dan rekan-rekan TKBM juga dapat bekerja dengan baik," katanya lagi.

Kawasan peti kemas yang  masih menjadi aset pemda kota di Pelabuhan Tual, Menhub mengatakan, untuk anggaran tahun ini sebenarnya dapat dibangun namun menunggu penyerahannya, jika belum, akan tahun depan.

Budi menyatakan Tual sangat produktif karena sudah mengirim barang keluar, sementara di sebagian pelabuhan lain belum sehingga  harus dijaga dengan baik.

Terkait Tol Laut, ia mengatakan, dilakukan pada pelabuhan yang kapal-kapal komersial belum datang, di Tual  sudah ada kapal komersial sehingga  tol laut tidak boleh lagi, sesuai perjanjian Kemenhub dengan INSA. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar