Jumat, 19 Oktober 2018

Gubernur Juffa: 'Posisi Solomon Island di Sidang Umum PBB Sangat Disayangkan'

Buletinnusa
Gubernur Provinsi Oro, Gary Juffa.
18 Oktober 2018
"Anda dapat mengakui kedaulatan suatu bangsa tetapi anda juga dapat menunjukkan sesuatu yang tidak benar", kata Gary Juffa, Gubernur Provinsi Oro, PNG.
Port Moresby -- Dia menggambarkan posisi Kepulauan Solomon baru-baru ini mengenai dorongan Papua Barat untuk penentuan nasib sendiri sebagai "disayangkan dan posisi biasa" bagi negara-negara agar dilakukan.

Perdana Menteri Rick Houenipwela mengatakan pada Sidang Umum PBB ke-73 di New York, bulan lalu bahwa Kepulauan Solomon menghormati kedaulatan Indonesia atas perbatasan teritorialnya termasuk Papua Barat - sebuah pesan yang bertentangan dengan pidato pendahulunya dan Wakil Perdana Menteri saat ini, Manasseh Sogavare tahun lalu.

Direktur Pusat Studi Pasifik di Universitas Hawai'i, Associate Professor Tarcisius Tara Kabutaulaka, mengatakan pandangan nasional di arena internasional harus konsisten atau negara kehilangan kredibilitasnya.

Tapi bagi Gubernur Juffa, posisi seperti itu sangat disayangkan.

"Itu sangat disayangkan tetapi itu juga tidak lazim, negara-negara akan mengambil sikap seperti itu, mereka akan menghormati kedaulatan suatu negara dan jika anda mendapatkan organisasi seperti PBB yang mengatur upaya ini dimana rakyat Papua Barat diserahkan ke Indonesia pada tahun 1969 di bawah apa yang mereka sebut Act of Free Choice (Tindakan Pilihan Bebas - Penentuan Pendapat Rakyat/Pepera) yang benar-benar merupakan tindakan tanpa pilihan.

"Ketika itu terjadi, maka sebagian besar negara akan menggunakan itu sebagai titik berdiri (standing point) mereka, anda tahu, dan mengatakan ini adalah dimana kita masuk dan mengakui bahwa ini telah terjadi".

Dia mendesak Pasifik dan Kepulauan Solomon agar waspada terhadap pengaruh politik Indonesia yang berkembang di kawasan ini.

"Masyarakat warga Pasifik harus waspada, karena suatu bangsa tidak boleh ikut campur dalam politik bangsa lain.

"Mereka (Indonesia) menuduh negara-negara lain melakukan hal itu (campur tangan) dengan politik mereka tetapi mereka melakukannya juga dan mereka bergerak dengan kantong besar uang dan bantuan dan program pendidikan dan mengajak warga di sana untuk menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya hal itu.

"Saya ingin tahu karena anda akan memilih pada pemilihan anda yang akan datang (Pemilu Solomon), mereka (Indonesia) mungkin campur tangan dalam hal itu (pemilu), itu adalah sesuatu hal yang rakyat Kepulauan Solomon perlu mewaspadainya".

Nonton ini: Full Video, Masalah West Papua di Sidang Majelis Umum PBB ke-73 2018


Copyright ©WPNCL (fb) | Sibc online "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar