Selasa, 23 Oktober 2018

Mau Melompat, Tetapi Belum Yakin Akan Sampai ke Sebelah atau Tidak?

Buletinnusa
Mau Melompat, Tetapi Belum Yakin Akan Sampai ke Sebelah atau Tidak?
Kita ada dalam kondisi sudah tahu Papua Merdeka itu sebuah keharusan. Indonesia-pun tahu Papua pasti merdeka dan berdaulat di luar NKRI. Kaum pendatang di Tanah Papua tahu juga realitas ini akan terwujud. Dunia-pun tahu bahwa Papua Merdeka ialah sebuah fakta yang tertunda.

Tetapi masalahnya masing-masing pihak yang bersangkutan “belum yakin“, atau belum bisa memastikan sejauh mana lompatan ini akan terjadi, sebagus apa Papua Merdeka itu, apakah lompatan dari penjajaahn ke era kemerdekaan itu mencelakakan atau menguntungkan?

Kita tahu laut/ danau itu dalam, tetapi kedalaman itu sedalam apa, sejauh apa, sedingin atau sepanas apa? Semua pihak masih menerka-nerka.

Itulah situasi bathin yang dialami oleh banyak pihak di Tanah Papua, terutama dan pertama-tama oleh Orang Asli Papua (OAP) sendiri.

Itulah sebabnya NKRI selalu beralasan seperti ini,
“Alah, orang Papua itu kan merdeka paling-paling sama dengan PNG dan Timor Leste, tetap saja miskin, tetap saja terbelakang, tetap saja perang suku. Lebih bagus tinggal dengan NKRI, biar dibuat beradab.”
Orang Papua melawan dengan dalil sejarah pencaplokan dan pendudukan NKRI atas Wilayah dan Negara West Papua idak demokratis, melanggar prinsip HAM, hukum internasional dan demokrasi modern.

Orang Papua sudah membuat orang Melanesia sudah yakin Papua harus merdeka dan berdaulat di luar NKRI. Banyak negara di dunia sudah yakin Papuaharus merdeka.

Sekarang saatnya lompatan itu harus dilakukan. Siapa yang harus melompat duluan? Sejauh mana lompatan itu? Apakah kita akan sampai ke sebelah?

Banyak orang, terutama sekali orang Melanesia di West Papua sendiri masih tidak yakin bahwa kemerdekaan West Papua itu akan penuh damai-sejahtera. Masih banyak orang Papua saat ini merasa lebih aman hidup dengan NKRI, dan nanti kalau Negara West Papua hadir justru akan mengancam eksistensi mereka.

Ini soal yang manusiawi. Semua manusia, atau semua makhluk mau hidup aman dan tenang. Oleh karena itu, kemerdekaan West Papua haruslah memberikan penjelasan yang gamblang, terus-terang, secara luas tentang apa-apa saja yang akan terjadi bilamana West Papua benar-benar keluar dari NKRI.

Sistem pemerintahan, soal pelanggaran HAM, soal pendatang di Tanah Papua, soal kekejaman masa lalu yang dilakukan baik oleh orang West Papua sendiri dan terutama oleh NKRI, semua harus dijelaskan.

Penjelasan-penjelasan ini akan membantu pertama-tama orang West Papuasendiri merasa “berani” dan “gembira” melangkah masuk ke dalam era PapuaMerdeka. Roh dan tekad itu akan mendorong Papua Merdeka hadir secepatnya.

Penjelasan itu juga akan membantu kaum Amberi di Tanah Papua akan berbalik mendukung perjuangan Papua Merdeka.

Penjelasan itu akan membuat negara-negara modern dan adikuasa akan melihat dengan jelas dan menghitung keuntungan-keuntungan ekonominya, sehingga akan dengan aman dan tenang memproses permintaan West Papua untuk merdeka dan berdaulat di luar NKRI.

(Baca ini: “Papua Merdeka” antara Makna, Visi, Tujuan dan Cara bangsa Papua Merubah Nasibnya)

Para pemimpin negara-negara Melanesia, terutama Papua New Guinea dan Fiji akan merasakan bahwa bangsa Papua di bagian Barat pulau New Guinea sudah dan benar-benar siap untuk bernegara sendiri, di luar NKRI.

Kalau tidak, kita akan tinggal dalam sandiwara politik, mau lompat tetapi tidak tahu akan sampai ke sebelah atau tidak, dan akhirnya memilih untuk berceria terus-menerus tanpa menyebarang Sungai Jordan.


Posted by: Admin
Copyright ©Papua Post | PMNews "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar