Selasa, 28 Mei 2019

Cuaca Maluku Dipengaruhi Pola Angin Di Wilayah Utara Indonesia

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon menyatakan, kondisi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan dipengaruhi adanya pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari selatan – barat dengan kecepatan 3 - 15 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari timur -selatan dengan kecepatan 3 - 25 knot. Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, saat dikonfirmasi, Minggu (26/5), di Ambon (26/5), mengatakan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Selatan Banten, perairan timur Kepulauan Wakatobi, perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar dan Laut Arafuru.
Ambon, Malukupost.com - Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon menyatakan, kondisi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan dipengaruhi adanya pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari selatan – barat dengan kecepatan 3 - 15 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari timur -selatan dengan kecepatan 3 - 25 knot.

Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, saat dikonfirmasi, Minggu (26/5), di Ambon (26/5), mengatakan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Selatan Banten, perairan timur Kepulauan Wakatobi, perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar dan Laut Arafuru.

"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujarnya.

Ot mengemukakan, potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di Laut Banda, di mana adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

"Gelombang mencapai 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Pulau Buru, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Kei - Kepulau Aru, perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar dan Laut Arafuru," katanya.

Karena itu, para nelayan telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Ot mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar